Metode Pembuatan Krim Krim

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta panjang rantai alkil pada surfaktan meningkat, afinitas ikatan pada polimer pun akan meningkat, se hingga secara efektif meningkatkan „densitas muatan polimer‟. Derajat pengembangan secara langsung mempengaruhi pelepasan senyawa yang bergabung dalam gel cross-linked. Sehingga dengan meningkatkan pengembangan, difusi dari senyawa yang tergabung meningkat. Gel yang terbentuk oleh polimer polisakarida Gel polisakarida bersifat temperature-reversible, terbentuk pada konsentrasi polimer yang realtif rendah umumnya dari turunan selulosa, struktur gel dapat dibentuk pada konsentrasi antara 2-6. Gel polisakarida dapat dibentuk dengan memodifikasi ikatan selang secara kimia, yang dipengaruhi oleh pH. Pembentuk Gel Alami Pembentuk gel alami yang umum digunakan adalah xanthan gum, gellan gum, pectin, dan gelatin. Xanthan gum dan gellan gum adalah polisakarida dengan berat molekul besar yang diperoleh dari fermentasi menggunakan mikroba. Larutan xanthan gum memliliki viskositas yang tinggi pada tekanan geser shear rate yang rendah yang dapat menjaga partikel padat tetap tersuspensi dan mencegah emulsi mengalami koalesens. Gellan gum adalah pembentuk gel, efektif pada penggunaan dengan jumlah yang sedikit, membentuk gel yang padat pada konsentrasi rendah. Bahan tambahan lain 1. Humektan Humektan digunakan sebagai pelembap pada kulit.Dengan penambahan humektan dapat meminimalkan kehilangan air dan menyisakan lapisan film yang tidak membentuk kerak, dengan kata lain humektan berperan sebagai pelembap pada kulit. Contoh aditif yang dapat ditambahkan untuk membantu menahan air meliputi: a. Gliserol dalam konsentrasi 30. b. Propilen glikol dalam konsentrasi sekitar 15. c. Sorbitol dalam konsentrasi 3-15 Marriot, John F., et al., 2010. 2. Chelating agent Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitive terhadap logam berat. Contohnya EDTA. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Pengawet Gel memiliki kandungan air lebih tinggi dari salep atau pasta dan ini membuat mereka rentan terhadap kontaminasi mikroba. Pengunaan pengawet biasanya disesuaikan dengan gelling agent yang digunakan, sesuai dengan tabel berikut Marriot, John F., et al., 2010: Tabel 2.1 Pengawet Sediaan Gel Choice of Preservative to be Used in Gel Preservative Gelling Agent Benzalkonium chloride 0,01 wv Hypromellose Methylcellulose Benzoic acid 0,2 Alginates Pectin provided the products is acidic in nature Chlorhexidine acetate 0,02 Polyvinyl alcohols Chlorocresol 0,1-0,1 Alginates Pectin provided the products is acidic in nature Methylpropyl hydroxybenzoates 0,02- 0,3 Activity is increased if used in combination. Propylene glycol 10 has been shown to potentiate the antimicrobial activity Carbomer Carmellose sodium Hypromellose Pectin Sodium alginate Tragacanth Phenylmercuric nitrate 0,001 Methylcellulose [Sumber: Marriot, John F., et al., 2010] 4. Enhancer peningkat penetrasi Enhancer adalah senyawa yang digunakan untuk meningkatkan jumlah dan jenis zat aktif yang dapat masuk menembus stratum korneum dari kulit. Enhancer untuk sediaan setengah padat harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Bersifat inert secara farmakologis terhadap tubuh, baik lokal maupun sistemik. b. Tidak mengiritasi ataupun menyebabkan alergi. c. Harus bekerja dengan cepat dan memiliki onset yang dapat diperkirakan. d. Aktivitas dan durasinya harus bisa diperkirakan.

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1