UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prosedur Pembuatan Vaselin album, setil alkohol, dan lanolin hidrat dicampurkan dalam satu
cawan penguap dan dilebur di atas penangas.Setelah melebur, kemudian dicampurkan propilen glikol ke dalam cawan tersebut sambil diaduk hingga
homogen. Selanjutnya campuran tersebut dituang ke dalam lumpang dan digerus hingga terbentuk massa salep. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit kristal
EPMS yang sudah dilarutkan dengan alkohol 96 sambil digerus hingga homogen.
3.3.3.4.Evaluasi Formula
Setelah dilakukan optimasi formula pada masing-masing jenis sediaan, maka dilakukan evaluasi untuk memilih satu formula yang akan diuji lebih lanjut.
Evaluasi yang dilakukan adalah secara organoleptis, berdasarkan tingkat kenyamanan saat diaplikasikan, dan pengujian stabilitas dipercepat, yaitu dengan
carasentrifugasi.Dari hasil evaluasi pada setiap formula dari masing-masing jenis sediaan, maka dipilih F2 untuk sediaan krim, F3 untuk sediaan gel, dan F3 untuk
sediaan salep.
3.3.4. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan
Evaluasi sifat fisik ini dilakukan pada formula yang paling optimum dari masing-masing jenis sediaan yang telah dioptimasi.
3.3.4.1.Pemeriksaan Organoleptis
Pengamatan organoleptis dari sediaan dilakukan dengan mengamati
perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau sediaan Septiani, 2011.
3.3.4.2.Pemeriksaan Homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan menggunakan kaca objek. Cara Pengujian:
Pengujian ini dilakukan menggunakan 2 kaca objek.Sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada sekeping kaca objekdan kemudian kaca objek yang
lainnya ditempelkan pada kaca objek yang sudah diolesi sediaan.Suatu sediaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.3.4.3.Penentuan pH Sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Rentang nilai pH yang aman untuk kulit atau sediaan setengah padat adalah
sekitar 4,5 – 6,5 Soeratri et al., 2005.
3.3.4.4.Pemeriksaan Viskositas dan Sifat Alir
Pengukuran viskositas dilakukan dengan viskometer Haake 6R.Sediaan dituang ke dalam gelas piala, selanjutnya dipasang spindle.Kemudian spindel
diturunkan ke dalam sediaan hingga batas yang ditentukan. Pengukuran dilakukan dengan viskometer Haake 6R dengan kecepatan diatur mulai dari 10; 12; 20; 30;
50; 60; 100; dan 200 rpm, kemudian dibalik dari 200; 100; 60; 50; 30; 20; 12; 10 rpm. Pemeriksaan viskositas dilakukan pada minggu ke-0 dan minggu ke-4
setelah penyimpanan suhu ruang dan suhu 40 ºCMarinda, 2012.
3.3.4.5.Pemeriksaan Daya Sebar
Sekitar 1 gram sediaan diletakkan diantara 2 kaca acrylic.Sebelumnya, kaca acrylic bagian atas ditimbang terlebih dahulu kemudian diletakkan di atas
sediaan dan dibiarkan selama 1 menit.Di atasnya diberi beban dengan berat sekitar 19 gram, dan dibiarkan selama 1 menit, kemudian diukur diameter
sebarnya.Kemudian ditambahkan kembali beban dengan berat 20 gram dan diukur diameter sebarnya.Hal ini dilakukan hingga beban maksimum di atas sediaan
seberat 99 gram.Selanjutnya dibuat grafik hubungan antara beban dan luas sebar sediaan Swastika, 2013; Voight, 1994, yang sudah dimodifikasi.
3.3.4.6.Uji Stabilitas a.
Pengamatan Cycling Test
Sediaan disimpan pada suhu 4±2ºC selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke dalam oven yang bersuhu 40±2ºC selama 24 jam satu siklus. Uji ini