UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.2. Penggunaan Salep
Salep pada prinsipnya digunakan untuk terapi lokal.Berbagai macam salep dipakai untuk melindungi kulit atau untuk mengobati penyakit kulit yang akut
maupun kronis.Pada sediaan semacam itu, diharapkan adanya penetrasi ke dalam lapisan kulit teratas agar dapat memberikan efek penyembuhan.
Salep dibuat untuk menjaga pengobatan dalam memperpanjang kontak dengan kulit yang memiliki daya yang dapat meningkatkan dan memperlambat
pelepasan dari zat aktif.Basis hidrokarbon digunakan terutama karena efek emolliennya dan sulit dicuci air.Basis ini tidak mengering dan tidak berubah
secara signifikan pada penyimpanan yang lama.
2.6.3. Karakteristik Salep
Salep tidak boleh berbau tengik, kecuali dinyatakan kadar lain bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik adalah 10. Salep
harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang
homogen Anief, 2000.
2.6.4. Eksipien dalam Sediaan Salep
Basis dapat pula dikatakan eksipien bahan tambahan utama pada salep dan eksipien salep sendiri adalah bahan tambahan pendukung dari salep seperti
humektan, pengawet, dan sebagainya. Secara umum eksipien pada salep dibagi dalam dua bagian:
1. Eksipien Utama Salep Basis Salep
Pemilihan basis salep yang tepat juga diperlukan untuk formulasi sehingga didapatkan sifat yang paling diharapkan dalam salep tersebut.Pemilihan basis
salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan
jadi.Dalam beberapa hal perlu menggunakan basis salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat
terhidrolisis, lebih stabil dalam basis salep hidrokarbon daripada basis salep yang
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam basis salep yang mengandung air.
a. Basis Salep Hidrokarbon
Basis golongan ini bersifat lemak dan bebas air. Preparat yang mengandung air masih dapat diberikan namun dalam jumlah yang relatif kecil,
bila berlebihan akan sulit bercampur dengan minyak. Basis salep hidrokarbon memiliki waktu bertahan pada kulit.Basis salep ini cenderung stabil dan tidak
dipengaruhi oleh waktu. Basis salep hidrokarbon digolongkan sebagai basis berminyak bersama
dengan basis salep yang terbuat dari minyak nabati atau hewani.Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercuci oleh air dan
tidak terabsorbsi oleh kulit.Sifat minyak yang hampir anhidrat juga menguntungkan karena memberikan kestabilan optimum pada beberapa zat aktif
seperti antibiotik.Basis ini dapat digunakan sebagai penutup oklusif yang menghambat penguapan kelembaban secara normal dari kulit.Basis ini juga
mampu meningkatkan
hidrasi pada
kulit.Sifat-sifat tersebut
sangat menguntungkan karena mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis
ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient. Kelemahan basis hidrokarbon yaitu sifatnya yang berminyak dapat
meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit.Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang
rendah terhadap basis hidrokarbon jika dibandingkan dengan basis yang menggunakan emulsi seperti krim dan lotion.
b. Basis Absorpsi
Basis golongan ini merupakan basis salep yang memungkinkan penambahan sedikit larutan berair ke dalamnya.Basis ini dibentuk dengan
penambahan zat-zat yang dapat bercampur dengan hidrokarbon dan zat-zat yang memiliki gugus polar.Seperti halnya basis berlemak, basis absorpsi tidak mudah
tercuci oleh air. Basis absorpsi ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe.Pertama, basis yang
memungkinkan penambahan larutan berair sebelum basis terbentuk.Artinya,