Isopropil Miristat Asam Stearat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih Ditjen POM, 1979. Penggunaan metil paraben dalam sediaan topikal adalah 0,02-0,3. Metil paraben dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan paraben lain atau dengan zat antimikroba lainnya. Metil paraben merupakan paraben yang paling aktif.Aktivitas antimikroba meningkat dengan meningkatnya panjang rantai alkil.Aktivitas zat dapat diperbaiki dengan menggunakan kombinasi paraben yang memiliki efek sinergis.Kombinasi yang sering digunakan adalah dengan metil-, etil-, propil-, dan butil paraben. Aktivitas metil paraben juga dapat ditingkatkan dengan penambahan eksipien lain seperti propilen glikol 2-5, feniletil alkohol, dan asam edetat Rowe et al., 2009. Larutan berair dari metil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120 ° C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan air pada pH 8 atau di atas tunduk pada hidrolisis yang cepat 10 atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar. Aktivitas antimikroba dikurangi dengan adanya surfaktan nonionik seperti tween 80.Metil paraben inkompatibel dengan senyawa lain seperti bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin.Selain itu juga berekasi dengan berbagai gula dan alkohol gula terkait Rowe et al., 2009.

2.8.8. Propil Paraben

Gambar 2.9 Struktur Propil Paraben Nama lain propil paraben di antaranya nipasol, propagin, propil butex, dan lain-lain. Propil paraben berbentuk serbuk putih, kristal, tidak berbau, dan tidak berasa Rowe et al., 2009. Propil paraben sangat sukar larut dalam air, mudah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta larut dalam etanol, dan dalam eter, sukar larut dalam air mendidih Ditjen POM, 1995. Larutan propilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada pH 3-6, larutan stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan pada pH 8 atau lebih dapat terhidrolisis 10 atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar. Aktivitas antimikrobanya berkurang dengan adanya surfaktan anionic sebagai hasil miselisasi.Magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, besi kuning oksida, dan ultramarine blue dapat mengabsorbsi propil paraben sehingga mengurangi efikasi pengawet.Propil paraben berubah warna dengan adanya besi dan dapat terhidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat.Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering Rowe et al., 2009.

2.8.9. Natrium Metabisulfit

Nama lain natrium metabisulfit di antaranya disodium disulfit, disodium pirosulfit, disodium salt, dan lain-lain. Natrium metabisulfit memiliki rumus empiris Na 2 S 2 O 5 dengan bobot molekul 190,15. Natrium metabisulfit kristal prisma tidak berwarna, atau putih krem-putih bubuk kristal yang memiliki bau sulfur dioksida dan asam, rasa seperti garam. Titik lebur dan dekomposisi natrium metabisulfit kurang dari 150 ° C. Pada suhu 20ºC, natrium metabisulfit sedikit larut dalam etanol 95, mudah larut dalam gliserin, larut dalam 1,9 bagian air, pada suhu 100ºC larut dalam 1,2 bagian air Rowe et al., 2009. Penggunaan natrium metabisulfit adalah sebagai antioksidan tetapi dapat pula digunakan sebagai pengawet pada beberapa sediaan farmasi. Pada paparan udara dan kelembaban, natrium metabisulfit perlahan teroksidasi menjadi natrium sulfat dengan disintegrasi kristal. Penambahan asam kuat dengan padat membebaskan sulfur dioksida. Larutan berair natrium metabisulfit juga terurai di udara, terutama pada pemanasan. Larutan yang akan disterilkan dengan autoklaf harus diisi ke dalam wadah di mana udara telah diganti dengan gas inert, seperti nitrogen. Bahan massal harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.Natrium metabisulfit bereaksi dengan simpatomimetik dan obat derivat alcohol lainnya.Obat-obatan dapat terinaktivas

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1