UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam minyak mineral ringan atau fixed oil, tetapi akan melarutkan beberapa minyak esensial Rowe et al., 2009.
Propilen glikol telah banyak digunakan sebagai pelarut, ekstraktan, dan pengawet dalam berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral.Pelarut
ini umumnya lebih baik dari gliserin dan melarutkan berbagai macam bahan, seperti kortikosteroid, fenol, obat sulfam barbiturate, vitamin A dan D, alkaloid,
dan banyak anastesi lokal. Dalam sediaan topikalsetengah padat, propilen glikol biasa digunakan sebagai humektan ≈15, pengawet antimikroba 15-30, dan
sebagai solvent atau cosolvent 5-80 Rowe et al., 2009. Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup baik, tetapi
pada suhu tinggi dan tempat terbuka, cenderung mudah teroksidasi dan menghasilkan produk seperti propionaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam
asetat.Propilen glikol stabil bila dicampur dengan etanol 95, gliserin, atau air; larutan mengandung air dapat disterilkan menggunakan autoklaf.Propilen glikol
inkompatibel dengan oksidator seperti kalium permanganat.Propilen glikol bersifat higroskopis, sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk dan kering Rowe et al., 2009.
2.8.7. Metil Paraben
Gambar 2.8 Struktur Metil Paraben Nama lain metil paraben diantarnya metagin, nipagin, solbrol, dan lain-
lain Rowe et al., 2009. Metil paraben berbentuk serbuk hablur kecil, tidak berwarnaserbuk hablur, putih; tidak berbau, berbau khas lemah, mempunyai
sedikit rasa terbakar Ditjen POM, 1995.Metil paraben memiliki titik leleh 125- 128ºC.Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol 95 dan dalam 3 bagian aseton; mudah larut dalam eter dan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih Ditjen
POM, 1979. Penggunaan metil paraben dalam sediaan topikal adalah 0,02-0,3. Metil
paraben dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan paraben lain atau dengan zat antimikroba lainnya. Metil paraben merupakan paraben yang paling
aktif.Aktivitas antimikroba meningkat dengan meningkatnya panjang rantai alkil.Aktivitas zat dapat diperbaiki dengan menggunakan kombinasi paraben yang
memiliki efek sinergis.Kombinasi yang sering digunakan adalah dengan metil-, etil-, propil-, dan butil paraben. Aktivitas metil paraben juga dapat ditingkatkan
dengan penambahan eksipien lain seperti propilen glikol 2-5, feniletil alkohol, dan asam edetat Rowe et al., 2009.
Larutan berair dari metil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120
°
C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu
kamar, sedangkan larutan air pada pH 8 atau di atas tunduk pada hidrolisis yang cepat 10 atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar.
Aktivitas antimikroba dikurangi dengan adanya surfaktan nonionik seperti tween 80.Metil paraben inkompatibel dengan senyawa lain seperti bentonit, magnesium
trisilikat, talk, tragakan, natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin.Selain itu juga berekasi dengan berbagai gula dan alkohol gula terkait
Rowe et al., 2009.
2.8.8. Propil Paraben
Gambar 2.9 Struktur Propil Paraben Nama lain propil paraben di antaranya nipasol, propagin, propil butex, dan
lain-lain. Propil paraben berbentuk serbuk putih, kristal, tidak berbau, dan tidak berasa Rowe et al., 2009. Propil paraben sangat sukar larut dalam air, mudah