pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya.
3
Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan
pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan, maka penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam penemuan kebenaran.
4
Menurut Keraf, penalaran adalah proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang
diketahui menuju kepada suatu kesimpulan.
5
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran merupakan proses berpikir dalam
memperlihatkan hubungan antara beberapa hal berdasarkan sifat yang telah diakui kebenarannya dalam menarik kesimpulan untuk
memecahkan masalah.
b. Proses Bernalar Matematis
Kata Matematika berasal dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Mathema yang berarti pengetahuan atau
ilmu. Jadi matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir
bernalar.
6
Matematika sebagai
aktivitas bernalar
Mathematics as reasoning.
7
Fondasi dari matematika adalah penalaran reasoning. Penalaran atau logika merupakan bagian
terpenting dalam matematika. penalaran atau reasoning merupakan
3
Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMPMTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan
Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008, h.11.
4
Daldiyono, Menuju Seni Ilmu Kedokteran: Bagaimana Dokter Berpikir dan Bekerja, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2006, h. 135
5
Fadjar Shadiq, Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika, 2004, http:p4tkmatematika.orgdownloadssmpPenalaranPemecahanMasalah.pdf.
6
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI Press, 2006, Cet.I, h.3.
7
Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.19.
proses berfikir yang dilakukan untuk menarik kesimpulan berdasarkan fakta dan sumber yang relevan.
8
Depdiknas menyatakan bahwa matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.
9
Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa matematika merupakan kegiatan yang menggunakan penalaran. Oleh karena itu,
dalam berbagai aktivitas pembelajaran matematika, peserta didik seharusnya dikondisikan agar selalu menggunakan penalaran yang
bersifat logis, kritis, sistematis, tepat, jelas, cermat dan akurat. Selanjutnya, diharapkan kemampuan bernalar tersebut harus menjadi
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak peserta didik, baik dalam kegiatan yang berkaitan dengan matematika maupun dalam aktivitas
sehari-hari. Matematika harus menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan seseorang, dalam hal ini peserta didik, dalam kegiatan
bernalarnya. Jika kemampuan bernalar tidak dikembangkan, maka siswa
akan menganggap matematika hanya sebagai materi yang mengikuti serangkaian prosedur. Selain itu siswa hanya meniru contoh-contoh
tanpa mengetahui maknanya. Hal tersebut membuat matematika hanya menjadi ilmu yang sekadar menghafal rumus saja.
c. Indikator Kemampuan Penalaran Matematis
Berikut ini adalah berbagai sumber tentang indikator kemampuan penalaran.
Penjelasan teknis peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506CKepPP2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor
8
Gelar Dwirahayu, “Pengaruh Pendekatan Analogi terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP”, ALGORITMA, Vol.1, 2006, h.57.
9
Fadjar Shadiq, Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika, 2004, http:p4tkmatematika.orgdownloadssmpPenalaranPemecahanMasalah.pdf.