Perhitungan Validitas Instrumen Tes

Rumus CVR yang digunakan adalah sebagai berikut: 5 2 N 2 N n = CVR e  Keterangan: CVR : Konten validitas rasio Content Validity Ratio e n : Jumlah penilai yang menyatakan item soal esensial N : Jumlah penilai Validitas isi dengan metode CVR dilakukan pada tiap item soal. Jika nilai CVR tidak memenuhi signifikansi statistik yang ditentukan dari tabel nilai minimum CVR yang disajikan Lawshe maka item soal tersebut tidak valid dan akan dihilangkan atau dieliminasi. Berdasarkan hasil perhitungan dari 11 butir soal diperoleh 6 butir soal valid. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. Setelah dilakukan uji validitas isi dengan metode CVR, peneliti melakukan uji coba instrumen tes penelitian kepada 30 siswa menggunakan 6 butir soal yang memenuhi signifikansi statistik dari nilai minimum CVR, kemudian dilakukan uji validitas butir soal atau validitas item pada hasil tes kemampuan memberi alasan logis siswa tersebut dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut: 6 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : N : Jumlah responden X : Skor item Y : Skor total 5 C. H Lawshe. 1975. A quantitative approach to content validity. By Personnel Psychology, INC. h. 567-568. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 72. Setelah diperoleh harga , kita lakukan pengujian validitas dengan mambandingkan harga dan product moment, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasannya, dengan rumus df = n-2. Dengan diperolehnya df atau db, maka dapat dicari harga product moment pada taraf signifikansi 5. Kriteria pengujiannya adalah jika , maka soal tersebut valid dan jika maka soal tersebut tidak valid. Soal yang diujicobakan pada siswa kelas VIII yang berjumlah 30 siswa berbentuk uraian dengan materi bangun datar segiempat, 6 soal tersebut dilakukan uji validitas. Berdasarkan hasil perhitungan validitas dari 6 butir soal diperoleh 6 butir soal tersebut valid yaitu soal no 1, 2, 5, 7, 10, dan 11 lampiran 12. Instrumen dikatakan valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan memberi alasan logis siswa.

2. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes

Reliabilitas sebuah instrumen berhubungan dengan masalah kepercayaan. Sebuah tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil yang tetap inilah yang disebut reliable. Untuk mengukur koefisien reliabilitas instrumen tes uraian kemampuan memberi alasan logis pada siswa SMPN 226 Jakarta digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: 7 ∑ Keterangan: : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pernyataan yang valid ∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total 7 Ibid., h.109. Untuk pengambilan keputusan uji reliabilitas bisa menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. 8 Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, diperoleh nilai r 11 = 0,80 maka dari 6 butir soal yang valid memiliki derajat reliabilitas baik. lampiran 14.

3. Perhitungan Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui taraf soal dikatakan sukar, sedang, atau mudah maka soal-soal tersebut diujikan taraf kesukarannya terlebih dahulu. Untuk mengukur taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: 9 Keterangan: P : indeks kesukaran B : jumlah skor siswa yang menjawab soal tes dengan benar pada setiap item JS : jumlah skor maksimum suatu item x jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut : 10 a Soal dengan P 0,00 sampai 0,29 adalah soal sukar b Soal dengan P 0,30 sampai 0,69 adalah soal sedang c Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Hasil perhitungan uji taraf kesukaran terhadap 6 butir soal yang valid diperoleh 6 butir soal tersebut memiliki kriteria sedang lampiran 16 8 Duwi Priyatno, Seri CD Software Olah Data Statistik dengan Program PSPP, Yogyakarta: MediaKom, 2013, h.33. 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 209. 10 Ibid., h. 210.