Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif
Menurut Nurhadi dan Senduk 2003 dan Anita Lie 2002 ada beberapa elemen atau unsur yang merupakan ketentuan pokok
dalam pembelajaran kooperatif yaitu : 1 Saling Ketergantungan Positif Positif Independence
Dalam sistem pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong agar
siswa merasa saling membutuhkan. Siswa yang satu membutuhkan siswa yang lain, demikian pula sebaliknya.
40
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan
tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat
ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan mana kala ada anggota yang tidak bisa
menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok.
41
2 Tanggung Jawab Perseorangan Individual Accountability Artinya setiap setiap anggota kelompok harus belajar dan aktif
memberikan konstribusi
untuk mencapai
keberhasilan kelompok.
42
Untuk mencapai tujuan kelompok hasil belajar kelompok, setiap siswa individu harus bertanggung jawab terhadap
penguasaan materi pembelajaran secara maksimal, karena hasil belajar kelompok didasari atas rata-rata nilai anggota
kelompok.
43
Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan adalah :
40
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Cet.2, h.190
41
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009 h.244
42
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana: Prenada Media Group, 2009 Cet.I h.270
43
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Cet.2, h.192
a. Kelompok belajar jangan terlalu besar. b. Melakukan assesmen terhadap setiap siswa.
c. Memberi tugas kepada siswa. d. Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi
individu dalam membentuk kelompok. e. Menugasi seorang peserta didik untuk berperan sebagai
pemeriksa di kelompoknya. f. Menugasi peserta didik mengajar temannya.
44
3 Interaksi Tatap Muka Face To Face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang
luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberi informasi dan saling membelajarkan.
45
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka
dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan
semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh
lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota.
46
Beberapa cara membangun saling ketergantungan positif adalah :
a. Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya terintegrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika
semua anggota kelompok mencapai tujuan. b. Mengusahakan agar semua anggota mendapat penghargaan
yang sama jika kelompok mereka berhasil mencapai tujuan.
44
Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2011 Cet. V, h. 60
45
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009 h.245
46
Anita Lie, Cooperativie Learning, Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005
h. 33