Hipotesis Minor Hipotesis Penelitian

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Prestasi Akademik 2. Extrinsic Motivation 3. Intrinsic Motivation 4. Amotivation 5. Independent 6. Avoidant 7. Collaborative 8. Dependent 9. Competitive 10. Participant 11. Academic Adjustment 12. Social Adjustment 13. Personal-Emotional Adjustment 14. Goal-Commitment Institutional Attachment 15. Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Variabel bebas independent variable dalam penelitian ini adalah motivasi akademik extrinsic motivation, intrinsic motivation dan amotivation, gaya belajar independent, avoidant, collaborative, dependent, competitive dan participant , penyesuaian diri di perguruan tinggi academic adjustment, social adjustment, personal-emotional adjustment dan goal-commitment institutional attachment , dan jalur penerimaan mahasiswa baru. Sedangkan yang menjadi variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah prestasi akademik.

3.2.2. Definisi Operasional Variabel

Untuk dapat mengukur konsep-konsep dalam penelitian ini, diperlukan definisi operasional dari setiap variabel untuk mengoperasionalkan konsep tersebut dengan cara menetapkan rincian indikator variabel dalam penelitian. Definisi operasionalnya adalah sebagai berikut: 1. Prestasi akademik merujuk kepada kinerja belajar seseorang yang pada umumnya ditunjukan dalam bentuk nilai rata-rata yang diperoleh. Nilai rata- rata selanjutnya dimunculkan diantaranya dalam bentuk indeks prestasi Latipah, 2010. Peneliti memakai indeks prestasi semester satu. 2. Motivasi akademik merupakan suatu hasrat atau dorongan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang ingin diraih untuk tercapainya suatu tujuan tertentu pada bidang akademiknya, yang diukur dengan menggunakan Academic Motivation Scales AMS berdasarkan tiga dimensi motivasi akademik, yaitu extrinsic motivation, intrinsic motivation dan amotivation Deci Ryan dalam Ayub, 2010. 3. Gaya belajar merupakan preferensi seseorang dalam berpikir dan berinteraksi dengan mahasiswa lainnya di dalam lingkungan kelas dan pengalaman yang berbeda, yang diukur dengan menggunakan The Grasha-Riechmann Student Learning Style Scales GRSLSS berdasarkan enam jenis gaya belajar, yaitu independent, avoidant, collaborative, dependent, competitive dan participant Grasha Riechmann dalam Uzuntiryaki, 2007. 4. Penyesuaian diri di perguruan tinggi merupakan sebuah bentuk usaha pada seorang individu dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan kampus atau perguruan tinggi untuk terciptanya keselarasan dalam proses belajar atau perkuliahan, yang diukur dengan menggunakan The Student Adaptation to College Questionnaire SACQ berdasarkan empat dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi, meliputi academic adjustment, social adjustment, personal-emotional adjustment dan goal-commitment institutional attachment Baker Siryk dalam Otlu, 2010. 5. Jalur penerimaan mahasiswa baru adalah perbedaan jenis seleksi masuk perguruan tinggi yang pengklasifikasiannya dibedakan menjadi empat jalur, yaitu PTAIN, SBMPTN, SNMPTN dan SPMB Mandiri.

3.3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk skala likert. Untuk setiap pernyataan yang diberikan, responden diharuskan memilih salah satu jawaban yang paling menggambarkan dirinya. Responden menanggapi sebuah pernyataan yang menggunakan taraf kesetujuan favourable atau ketidaksetujuan unfavourable dengan empat kategori jawaban. Jawaban dari setiap instrumen ini memiliki gradasi dari tertinggi sangat positif sampai terendah sangat negatif, dengan 4 kategori jawaban, yaitu “Sangat Sesuai” SS, “Sesuai” S, “Tidak Sesuai” TS, “Sangat Tidak Sesuai ” STS. Skala 4 empat dipilih untuk menghindari terjadinya pemusatan cental tendency atau menghindari respon ditengah-tengah netral, yang dikhawatirkan tidak akan menggambarkan keadaan responden yang sebenarnya. Masing-masing alternatif jawaban menunjukkan kesesuaian yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden.