Pengukuran Motivasi Akademik Motivasi Akademik 1. Definisi Motivasi Akademik

seseorang dalam berpikir dan bertindak pada proses belajarnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

2.3.2. Jenis-jenis Gaya Belajar

Menurut Grasha dan Riechmann dalam Uzuntiryaki, 2007 gaya belajar dibagi 6 jenis yang berbeda, yakni sebagai berikut: 1. Gaya belajar dengan cara independen atau bebas Independent learning styles Pelajar yang suka berpikir untuk diri mereka sendiri dan percaya diri dalam kemampuan belajar mereka. Lebih memilih untuk belajar yang mereka anggap penting dan akan lebih memilih untuk bekerja sendiri pada program-program pembelajaran dibandingkan dengan pelajar lain. 2. Gaya belajar dengan cara penghindar Avoidant learning style Pelajar penghindar yang tidak antusias untuk belajar dan tidak mau menghadiri kelas. Mereka juga terlambat untuk berpartisipasi dengan pelajar dan pengajar di kelas. Mereka tidak tertarik dan sering kewalahan dengan apa yang terjadi dikelas. 3. Gaya belajar dengan cara bekerjasama Collaborative learning style Pelajar yang merasa bisa belajar dengan berbagi ide-ide dan talenta. Mereka bekerja sama dengan pengajar dan ingin bekerjasama dengan pelajar lain. 4. Gaya belajar dengan cara dependen atau terikat Dependent learning style Pelajar yang ketergantungan dengan menunjukkan sedikit keingintahuan intelektual dan hanya belajar seperlunya saja. Melihat pengajar dan teman- temannya sebagai struktur sumber daya dan dukungan serta mencari sosok yang berkuasa untuk pedoman tertentu pada apa yang harus dilakukan. 5. Gaya belajar dengan cara kompetisi atau bersaing Competitive learning style Pelajar yang mempelajari materi dalam rangka untuk tampil lebih baik daripada pelajar lain dikelas. Mempercayai bahwa mereka harus bersaing dengan pelajar lain dalam suatu program pembelajaran untuk penghargaan yang ditawarkan. Ingin menjadi pusat perhatian dan untuk menerima pengakuan atas prestasi mereka di kelas. 6. Gaya belajar dengan cara mendalam Participant learning style Menjadi pelajar yang baik di kelas, menikmati untuk pergi ke kelas dan kemungkinan mengambil bagian dalam banyak kegiatan program pembelajaran. Biasanya bersemangat untuk melakukan lebih banyak dari yang diperlukan dan persyaratan program pembelajaran pilihan karena kemampuan mereka. Pendapat lain mengenai jenis-jenis gaya belajar menurut Felder dan Soloman 1993 diklasifikasikan ke dalam 4 jenis yakni sebagai berikut: 1. Pembelajar aktif dan reflektif Active and reflective learners Pembelajar atau mahasiswa yang aktif cenderung untuk mempertahankan dan memahami informasi yang terbaik dengan melakukan sesuatu yang aktif dengan membahas, menerapkan serta menjelaskan informasi atau materi pelajaran kepada orang lain. Pembelajar atau mahasiswa yang reflektif lebih suka berpikir tentang materi pelajaran secara diam-diam terlebih dahulu. 2. Pembelajar dengan cara penginderaan dan intuisi Sensing and intuitive learners Pembelajar atau mahasiswa dengan cara penginderaan cenderung menyukai pembelajaran atau materi yang fakta. Pembelajar atau mahasiswa yang intuitif biasanya lebih memilih menemukan kemungkinan-kemungkinan dan hubungan. 3. Pembelajar visual dan verbal Visual and verbal learners Pembelajar atau mahasiswa visual mampu mengingat dengan sangat baik apa yang mereka lihat seperti gambar, diagram, diagram alur, garis waktu, film, dan demonstrasi. Pembelajar atau mahasiswa verbal mampu mendapatkan lebih banyak penjelasan dari kata, menulis dan berbicara. 4. Pembelajar sekuensial dan global Sequential and global learners Pembelajar atau mahasiswa sekuensial cenderung untuk mendapatkan pemahaman dalam langkah-langkah linier yaitu dengan mengikuti setiap langkah logis yang bertahap dalam mencari solusi. Pembelajar atau mahasiswa global cenderung belajar dalam lompatan besar, menyerap materi hampir secara acak tanpa melihat koneksi, pembelajar atau mahasiswa global mungkin dapat memecahkan masalah yang kompleks dengan cepat atau meletakkan segala sesuatu bersama-sama dengan cara baru setelah mereka memahami gambaran besar, tetapi mereka mungkin memiliki kesulitan dalam menjelaskan untuk bagaimana mereka melakukannya.