Uji Validitas Konstruk METODE PENELITIAN
Berdasarkan gambar 3.1, diperoleh model fit dengan Chi-Square = 41.10, df = 30, P-value = 0.08524, RMSEA = 0.050. Karena P-value telah menghasilkan
nilai 0.05 signifikan maka dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima, dan bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu extrinsic
motivation .
Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu
diikutsertakan dalam analisis selanjutnya atau tidak didrop. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya
dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Extrinsic Motivation
No item Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
1 0.32
0.08 4.10
V 3
0.63 0.07
8.40 V
7 0.72
0.07 10.00
V 8
0.65 0.07
8.95 V
10 0.51
0.08 6.36
V 14
0.81 0.07
11.60 V
15 0.79
0.07 11.26
V 17
0.86 0.07
12.25 V
21 0.41
0.08 4.98
V 22
0.50 0.08
6.15 V
24 0.68
0.07 9.45
V 28
0.72 0.07
10.09 V
Keterangan: tanda V = signifikan t 1.96; X = tidak signifikan
Dari tabel 3.6, dengan melihat bagian koefisien, diketahui bahwa seluruh item memiliki koefisien muatan faktor yang positif. Kemudian pada bagian nilai t,
item 1, 3, 7, 8, 10, 14, 15, 17, 21, 22, 24 dan 28 signifikan, karena nilai t 1.96. Kemudian peneliti akan mencari apakah ada item yang mengukur selain
hal yang harus diukur, dengan cara melihat apakah tiap item berkorelasi dengan
item lain. Item yang bagus adalah item yang tidak memiliki kesalahan pengukuran, dengan kata lain setiap item tidak berkorelasi satu sama lain.
Sedangkan item yang tidak bagus memiliki korelasi dengan item lainnya dan akan didrop. Pada penelitian ini, item yang didrop adalah item yang memiliki korelasi
lebih dari tiga saja, seperti pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Matriks Korelasi antar Kesalahan pengukuran dari Extrinsic Motivation
1 3
7 8
10 14
15 17
21
22
24
28 1
1 X
X X
X
3 1
X X
X X
7 1
X X
X 8
1 X
X X
10 1
X X
X 14
1 X
X X
15 1
X X
17 1
21 1
X X
22 1
24 1
28 1
Tanda X menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item
Pada tabel 3.7, ada empat item yang berkorelasi lebih dari tiga, yakni item 1, 3, 22 dan 28. Selain keempat item tersebut, tidak ada yang berkorelasi lebih
dari tiga dengan item lain. Dengan demikian berdasarkan hasil uji hipotesis nihil dan korelasi kesalahan pengukuran, maka ada empat item dari dimensi extrinsic
motivation yang didrop, yakni item 1, 3, 22, dan 28. Selain item yang didrop dari
dimensi extrinsic motivation, dapat diikutsertakan pada analisis selanjutnya yaitu penentuan skor faktor.
Analisis selanjutnya yaitu penentuan skor faktor. Skor faktor true score dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi
penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan item-item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true score pada tiap instrumen. Skor faktor yang
dianalisis adalah skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan. Adapun rumus T Score yaitu:
T score = 10 x skor faktor + 50
Setelah didapatkan skor faktor yang telah dirubah menjadi T score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Perlu
dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada penelitian ini.