Hasil Penelitian Yang Relevan

d. Daya ingat siswa pun sangat terbantu dengan penggunaan metode demontrasi dan siswa pun mempunyai pengalaman dan kesan yang banyak. 13 9

C. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, guru sering mengharapkan siswa diam dengan sikap duduk tegak dan menghadap ke depan, sementara guru dengan fasih menyampaikann materi. Pembelajaran semacam ini sangat tidak menarik yang pada akhirnya mengakibatkan siswa sulit memahi pelajaran, dengan sulit memahami materi pembelajaran siswa mendapatkan nilai masih dibawah KKM, dalam hal ini tentang ciri-ciri dan sifat benda. Guru juga hanya menjelaskan kosep tanpa membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut dan menyebabkan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan dan mendekatkan konsep-konsep IPA pada kehidupan nyata siswa. Dengan kondisi seperti ini maka perlu diadakan perubahan dalam penyajian materi, apalagi pada pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan dapat langsung di serap atau dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memberikan satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA pada konsep Ciri- ciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering digunakan, apalagi pada pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah cara mengajar seorang instruktur atau guru menunjukkan, 12 Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Demonstrasi Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02,Artikel Penelitian pada Program S-1 Pendidikian Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak. 13 Eva Syarifah Nurhayati, Efektifitas Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono MantofaniJombang Ciputat Tangerang, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h. 42. memperlihatkan sesuatu proses,sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan. Dengan menggunakan metode eksperimen penulis mengharapkan adanya perubahan dalam suasana pembelajaran, perhatian dan konsentrasi belajar siswa, serta perolehan nilai siswa yang terus meningkat yang akhirnya batas ketuntasan kriteria minimal dapat dicapai bahkan dilampau siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesisdugaan sementara sebagai berikut: Terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui Metode eksperimen. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin, Keluarahan Parung Kored, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang, pada siswa kelas II, dengan jumlah siswa 28 orang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Bulan September 2013 di MI Ainul Yaqiin kelas 2 semester ganjil tahun pelajaran 2013 – 2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian juga merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas. Rancangan siklus penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model spiral Hopkins. Tahapan model spiral ini terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 2 Dengan demikian untaian dari keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pada pelaksanaannya jumlah siklus tergantung kepada tingkat penyelesaian. Berikut gambar rancang siklus pada penelitian tindakan kelas ini. 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantittaif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010 h. 2 2 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara, 2010 h. 16 Gambar 3.1. Rancang Siklus Penelitian Tindakan Kelas 1. Tahap perencanaan planning adalah tahap menyusun rancangan tindakan. Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Tahap pelaksanaan actuating adalah tahap dalam melaksanakan tindakan di kelas. Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. 3. Tahap pengamatan observing yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dipantau oleh pengamat. 4. Tahap refleksi reflecting yaitu tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali terhadap apa yang telah dilakukan. 3 Semua informasi yang sudah terkumpul selama pelaksanaan penelitian selanjutnya dievaluasi dengan seksama, dicari 3 Ibid, h 19 Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan ? Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan