Pertemuan Pertama Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran dilanjutkan dengan guru mendemonstarikan perubahan bentuk benda padat seperti yang terjadi pada plastisin yang dapat dibentuk apa saja, untuk benda cair guru memindah-mindahkan air ke dalam wadah yang berbeda-beda yang menyebabkan bentuk air pun menyerupai bentuk dari yang ditempatinya. Setalah itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan benda padat dan benda cair yang lain yang dapat berubah bentuk. Setelah siswa menuliskan benda padat dan benda cair yang dapat berubah bentuk, guru bersama- sama dengan siswa menyebutkan benda-benda tersebut yang dapat berubah bentuk. Guru memberikan penguatan dengan mengulang kembali bahwa benda padat dan benda cair dapat berubah bentuk dan memberikan contohnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan evaluasi kepada siswa, yang sebelumnya melakukan kesimpulan bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gurupun menutup pembelajaran dan mengucapkan salam. Gambar 4.2 Suasana Proses Pembelajaran

c. Pengamatan

1. Hasil Belajar

Hasil tes akhir kegiatan pembelajaran pada siklus pertama merupakan data awal peneliti setelah menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yakiin Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok bahasan mengidentifikasi pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda plastisintanah liatadonan tepung akibat dari kondisi tertentu setelah menggunakan metode demonstrsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Tes Siklus I No Hasil Tes Pretes Postes 1. Nilai Terendah 20 30 2 Nilai Tertinggi 70 100 3. Nilai Rata-rata 50.00 67.32 4. Sudah Memenuhi KKM 5 19 5. Belum Memenuhi KKM 19 9 6 Prosentase Keberhasilan 32.14 75.00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada waktu belum diterapkannya metode eksperimen pada saat pretes hanya mencapai rata- rata 50.00 dan ketika sesudah diterapkannya metode pembelajaran eksperimen tedapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 67.32. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin sesudah diterapkannya metode eksperimen, meski hal ini belum memenuhi target pencapaian keberhasilan siswa yakni 80 siswa sudah tuntas. Pada table data hasil belajar tes siklus I di atas juga tergambar bahwa nilai terendah pada saat pretes adalah 20 dan tertinggi 70, namun pada tes akhir siklus terdapat peningkatan dengan perolehan nilai terendah 30 dan tertinggi 100, siswa yang mencapai nilai KKM 19 oramg. Hal tersebut menunjukkan bahwa pencapaian target keberhasilan belum tercapai.