Pertemuan Kedua Tahap Pelaksanaan Siklus I

c. Pengamatan

1. Hasil Belajar

Hasil tes akhir kegiatan pembelajaran pada siklus pertama merupakan data awal peneliti setelah menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yakiin Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok bahasan mengidentifikasi pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda plastisintanah liatadonan tepung akibat dari kondisi tertentu setelah menggunakan metode demonstrsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Tes Siklus I No Hasil Tes Pretes Postes 1. Nilai Terendah 20 30 2 Nilai Tertinggi 70 100 3. Nilai Rata-rata 50.00 67.32 4. Sudah Memenuhi KKM 5 19 5. Belum Memenuhi KKM 19 9 6 Prosentase Keberhasilan 32.14 75.00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada waktu belum diterapkannya metode eksperimen pada saat pretes hanya mencapai rata- rata 50.00 dan ketika sesudah diterapkannya metode pembelajaran eksperimen tedapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 67.32. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin sesudah diterapkannya metode eksperimen, meski hal ini belum memenuhi target pencapaian keberhasilan siswa yakni 80 siswa sudah tuntas. Pada table data hasil belajar tes siklus I di atas juga tergambar bahwa nilai terendah pada saat pretes adalah 20 dan tertinggi 70, namun pada tes akhir siklus terdapat peningkatan dengan perolehan nilai terendah 30 dan tertinggi 100, siswa yang mencapai nilai KKM 19 oramg. Hal tersebut menunjukkan bahwa pencapaian target keberhasilan belum tercapai.

2. Hasil Observasi Guru Siklus I

Kegiatan guru pada saat pembelajaran diamati oleh rekan sejawat atau yang bertugas sebagai observer, penilaian oleh observer menggunakan pedoman observasi yang meliputi beberapa aspek, hasil observasi selama pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.14. Data Observasi Guru Pada Siklus I No. Kegiatan Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Mengkondisikan siswa 4 4 2 Melakukan Apersepsi 2 5 3 Memberikan motivasi dengan mengajukkan pertanyaan 3 4 4 Meneksperimenkan materi pembelajaran 3 5 5 Memberikan tugas kepada siswa 3 4 6 Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari 3 4 7 Membimbing siswa membuat kesimpulan 2 4 8 Memberikan evaluasi 3 4 Jumlah 23 34 Prosentase Tiap Pertemuan 57.5 85 Persentase tiap Siklus 71.25 Kategori Baik

3. Hasil Observasi Siswa Siklus I

Pada saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.15. Data Hasil Observasi Siswa Siklus I No Kegiatan Siswa Penilaian Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua 1 Memperhatikan penjelasan guru 4 4 2 Menjawab pertanyaan guru 3 4 3 Mencatatmenyalin materi pembelajaran 4 4 4 Mengerjakan tugas 2 3 5 Menjawab soal 2 4 6 Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru berdasarkan bentuknya 3 4 Jumlah 18 23 Persentase tiap pertemuan 60 76,7 Persentase Siklus 68,35 Kategori Cukup Tabel di atas menunjukkan persentase pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua, yaitu dari 60 menjadi 76,7 persen. Nilai rata-rata hasil pengamatan pada siklus I adalah 68,35 dengan kategori cukup. Hal ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, dengan demikian bahwa penerapan metode eksperimen pada setiap siswa belum optimal.

d. Refleksi Siklus I

Pembelajaran dengan mengunakan penerapan metode pembelajaran eksperimen pada materi ciri-ciri benda padat dan benda cair serta perubahan yang dapat dialaminya, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, hal ini menuntun siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya, yang menyebabkan siswa lebi aktif dalam belajar, dan pembelajaran pun lebih bermakna. Namun dalam pelsanaannya, penerapan metode eksperimen pada siklus I masih terdapat kekurangannya, yaitu sebagai berikut: 1. Masih ada siswa yang nilainya hasil belajarnya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. Siswa kurang memahami materi pembelajaran, karena ketika guru menjelaskan dan meneksperimenkan ada siswa yang bergurau dan bercanda. 2. Pada saat tanya jawab terlihat masih ada siswa yang pasif. Hal ini disebabkan siswa takut untuk menjawab pertanyaan guru atau siswa malu mengungkapkan pendapatnya. 3. Siswa masih merasa takut salah Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada siklus I ini masih terdapat beberapa asas Tanya jawab dan pembelajaran berkelompok. Ketuntasan belajar pada siklus hanya sebesar 63. Artinya pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yakin 85. Oleh sebab itu pembelajaran harus ditingkatkan melalui perbaikan tindakan untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan tindakan yang harus dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.16. Tindakan Perbaikan Siklus I No. Tindakan Perbaikan 1. Guru kurang tegas terhadap siswa yang masih bergurau saat guru menjelaskan Guru harus lebih mengarahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran 2. Kegiatan diskusi lebih didominasi oleh siswa yang pandai Guru harus lebih membimbing siswa dalam kegiatan berkelompok agar benar- benar bekerjasama dan yang presentasi adalah anak yang terlihat pasif dalam kelompoknya 3. Siswa lebih senang menjawab pertanyaan disbanding harus bertanya kepada guru Guru meminta setiap kelompok utuk membuat dua pertanyaan dan kelompok lain menjawab