Mengidentifikasi Komponen Penilaian Proses Pembelajaran

Rerata gain ternormalisasi kelompok kontrol adalah 0,17 dengan kriteria low- g, sedangkan rerata gain ternormalisasi kelompok eksperimen adalah 0,47 dengan kriteria medium-g.

4. Artikel Penelitian Turyati, berjudul Peningkatan Hasil Belajar Membaca

Puisi Dengan Metode Eksperimen Kelas VI SDN 02 Mempawah Timur. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tentang peningkatan hasil pembelajaran puisi terhadap siswa kelas VI SDN 02 Antibar Mempawah Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Eksperimen dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran puisi kelas VI SDN 02 Antibar Mempawah Timur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang terdiri dari siklus I dan siklus II, maka penulis menyimpulkan penelitian bahwa metode eksperimen dalam membaca puisi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terjadi peningkatan aktifitas siswa pada siklus I 67,68 dan siklus II 76,61. 12

5. Skripsi Eva Syarifah Nurhayati, berjudul Efektifitas Metode Eksperimen

Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono Mantofani Jombang Ciputat-Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yaitu setelah data-data dikumpulkan, ditabulasi, dianalisa dan ditafsirkan serta didukung adanya study pustaka maka dapat disimpulkan bahwa : a. Metode demontrasi memberi kemudahan pada siswa kelas satu dalam memahami pelajaran. b. Dengan menggunakan metode demontrasi pada bidang studi fiqih di MTs Soebono Mantofani ternyata perhatian dan minat siswa dalam pelajaran fiqih sangat posistif . c. Dengan penerapan metode demontrasi dalam bidang studi fiqih di MTs Soebono Mantofani mayoritas siswa menyenangi dan responnya pun sangat baik, hal ini didukung dengan sebagian besar siswa menjalankan semua perintah guru untuk mendemontrasikan karena ingin lebih paham. d. Daya ingat siswa pun sangat terbantu dengan penggunaan metode demontrasi dan siswa pun mempunyai pengalaman dan kesan yang banyak. 13 9

C. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, guru sering mengharapkan siswa diam dengan sikap duduk tegak dan menghadap ke depan, sementara guru dengan fasih menyampaikann materi. Pembelajaran semacam ini sangat tidak menarik yang pada akhirnya mengakibatkan siswa sulit memahi pelajaran, dengan sulit memahami materi pembelajaran siswa mendapatkan nilai masih dibawah KKM, dalam hal ini tentang ciri-ciri dan sifat benda. Guru juga hanya menjelaskan kosep tanpa membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut dan menyebabkan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan dan mendekatkan konsep-konsep IPA pada kehidupan nyata siswa. Dengan kondisi seperti ini maka perlu diadakan perubahan dalam penyajian materi, apalagi pada pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan dapat langsung di serap atau dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memberikan satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA pada konsep Ciri- ciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering digunakan, apalagi pada pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah cara mengajar seorang instruktur atau guru menunjukkan, 12 Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Demonstrasi Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02,Artikel Penelitian pada Program S-1 Pendidikian Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak. 13 Eva Syarifah Nurhayati, Efektifitas Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono MantofaniJombang Ciputat Tangerang, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h. 42.