Pembelajaran dilanjutkan dengan guru mendemonstarikan perubahan bentuk benda padat seperti yang terjadi pada plastisin yang dapat dibentuk apa
saja, untuk benda cair guru memindah-mindahkan air ke dalam wadah yang berbeda-beda yang menyebabkan bentuk air pun menyerupai bentuk dari yang
ditempatinya. Setalah itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan benda
padat dan benda cair yang lain yang dapat berubah bentuk. Setelah siswa menuliskan benda padat dan benda cair yang dapat berubah bentuk, guru bersama-
sama dengan siswa menyebutkan benda-benda tersebut yang dapat berubah bentuk. Guru memberikan penguatan dengan mengulang kembali bahwa benda
padat dan benda cair dapat berubah bentuk dan memberikan contohnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan evaluasi kepada siswa, yang
sebelumnya melakukan kesimpulan bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gurupun
menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
Gambar 4.2 Suasana Proses Pembelajaran
c. Pengamatan
1. Hasil Belajar
Hasil tes akhir kegiatan pembelajaran pada siklus pertama merupakan data awal peneliti setelah menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hasil
belajar siswa kelas II MI Ainul Yakiin Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok bahasan mengidentifikasi pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya
yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda plastisintanah liatadonan tepung akibat dari kondisi tertentu setelah
menggunakan metode demonstrsi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Tes Siklus I No
Hasil Tes Pretes
Postes
1. Nilai Terendah
20 30
2 Nilai Tertinggi
70 100
3. Nilai Rata-rata
50.00 67.32
4. Sudah Memenuhi KKM
5 19
5. Belum Memenuhi KKM
19 9
6 Prosentase Keberhasilan
32.14 75.00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada waktu belum diterapkannya metode eksperimen pada saat pretes hanya mencapai rata-
rata 50.00 dan ketika sesudah diterapkannya metode pembelajaran eksperimen tedapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 67.32. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin sesudah diterapkannya metode eksperimen, meski hal ini belum memenuhi target
pencapaian keberhasilan siswa yakni 80 siswa sudah tuntas. Pada table data hasil belajar tes siklus I di atas juga tergambar bahwa nilai
terendah pada saat pretes adalah 20 dan tertinggi 70, namun pada tes akhir siklus terdapat peningkatan dengan perolehan nilai terendah 30 dan tertinggi 100, siswa
yang mencapai nilai KKM 19 oramg. Hal tersebut menunjukkan bahwa pencapaian target keberhasilan belum tercapai.
2. Hasil Observasi Guru Siklus I
Kegiatan guru pada saat pembelajaran diamati oleh rekan sejawat atau yang bertugas sebagai observer, penilaian oleh observer menggunakan pedoman
observasi yang meliputi beberapa aspek, hasil observasi selama pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Data Observasi Guru Pada Siklus I No.
Kegiatan Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Mengkondisikan siswa
4 4
2 Melakukan Apersepsi
2 5
3 Memberikan
motivasi dengan
mengajukkan pertanyaan 3
4 4
Meneksperimenkan materi
pembelajaran 3
5 5
Memberikan tugas kepada siswa 3
4 6
Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari 3
4 7
Membimbing siswa
membuat kesimpulan
2 4
8 Memberikan evaluasi
3 4
Jumlah 23
34 Prosentase Tiap Pertemuan
57.5 85
Persentase tiap Siklus 71.25
Kategori Baik
3. Hasil Observasi Siswa Siklus I
Pada saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.15. Data Hasil Observasi Siswa Siklus I No
Kegiatan Siswa Penilaian
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
1 Memperhatikan penjelasan guru
4 4
2 Menjawab pertanyaan guru
3 4
3 Mencatatmenyalin
materi pembelajaran
4 4
4 Mengerjakan tugas
2 3
5 Menjawab soal
2 4
6 Menyebutkan benda-benda yang
tunjuk guru
berdasarkan bentuknya
3 4
Jumlah 18
23 Persentase tiap pertemuan
60 76,7
Persentase Siklus 68,35
Kategori Cukup
Tabel di atas menunjukkan persentase pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua, yaitu dari 60 menjadi 76,7 persen. Nilai rata-rata hasil
pengamatan pada siklus I adalah 68,35 dengan kategori cukup. Hal ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, dengan demikian bahwa penerapan metode
eksperimen pada setiap siswa belum optimal.
d. Refleksi Siklus I
Pembelajaran dengan mengunakan penerapan metode pembelajaran eksperimen pada materi ciri-ciri benda padat dan benda cair serta perubahan yang
dapat dialaminya, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, hal ini menuntun siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya,
yang menyebabkan siswa lebi aktif dalam belajar, dan pembelajaran pun lebih bermakna. Namun dalam pelsanaannya, penerapan metode eksperimen pada
siklus I masih terdapat kekurangannya, yaitu sebagai berikut:
1. Masih ada siswa yang nilainya hasil belajarnya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. Siswa kurang memahami materi pembelajaran, karena
ketika guru menjelaskan dan meneksperimenkan ada siswa yang bergurau dan bercanda.
2. Pada saat tanya jawab terlihat masih ada siswa yang pasif. Hal ini disebabkan siswa takut untuk menjawab pertanyaan guru atau siswa malu
mengungkapkan pendapatnya. 3. Siswa masih merasa takut salah
Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada siklus I ini masih terdapat beberapa asas Tanya jawab dan pembelajaran
berkelompok. Ketuntasan belajar pada siklus hanya sebesar 63. Artinya pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yakin 85. Oleh sebab itu
pembelajaran harus ditingkatkan melalui perbaikan tindakan untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan tindakan yang harus dilakukan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16. Tindakan Perbaikan Siklus I
No. Tindakan
Perbaikan 1.
Guru kurang tegas terhadap siswa yang masih bergurau
saat guru menjelaskan Guru harus lebih mengarahkan siswa
untuk memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan
diskusi lebih
didominasi oleh siswa yang pandai
Guru harus lebih membimbing siswa dalam kegiatan berkelompok agar benar-
benar bekerjasama dan yang presentasi adalah anak yang terlihat pasif dalam
kelompoknya 3.
Siswa lebih senang menjawab pertanyaan disbanding harus
bertanya kepada guru Guru meminta setiap kelompok utuk
membuat dua pertanyaan dan kelompok lain menjawab
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan
metode eksperimen
pada konsep
Ciri-ciri Benda
dan Perubahannyabelum mencapai indikator ketuntasan belajar. Pada siklus I
ketuntasan belajar siswa hanya 63 atau sebanyak 19 siswa yang mencapai KKM. Indikator ketuntasan bejaar yang ingin dicapai yakni sebesar 85 dengan
nilai KKM 65. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.
Gambar 4.3 Alat Peraga Pembelajaran
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Pembelajaran
Pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari satu kali pertemuan yang berdurasi 2 x 35 menit. Materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah mengidentifikasi
benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Sebelum siklus II dilaksanakan peneliti melakukan tahap persiapan antara lain:
1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang menggambarkan penerapan metode eksperimen.
2 Membuat lembar kerja kelompok. 3 Menyiapkan alat peraga.
4 Menyiapkan lebar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk setiap pertemuan.
5 Menyiapkan instrument penilaian.
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Ketiga
Tahap pelaksanaan untuk siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 September 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan belajar mengajar
dilakukan pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. Sedangkan observer mengamati dan
mengisi lembar observasi guru dan siswa. Pada pertemuan kali ini semua siswa hadir yakni 28 orang. Guru membagi
siswa menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan lima orang. Dalam memberikan materi guru berusaha menerapkan tujuh asas metode
eksperimen seperti melakukan tanya jawab, konstruksi, pemodelan, masyarakan belajar, inkuiri, refleksi, dan penilaian otentik sesuai dengan RPP yang telah
disusun. Materi yang diberikan pada pertemuan yang ketiga adalah mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui
pengamatan.
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdo’a kemudian guru mengabsensi siswa. Pada tahap apersepsi. Guru mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru membangun pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang kendaraan apakah yang beroda tiga, dan terbuat dari
apakah roda kendaraan tersebut? Tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi
benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Kemudian
meminta siswa duduk sesuai kelompok masing-masing dan membagikan lembar kerja kelompok.
Gambar 4.4 Guru Meneksperimenkan Materi Pembelajaran
Pada tahap inti ini. Guru meneksperimenkan dengan menunjukkan gambar atau miniatur benda yang merupakan alat ankut. Siswa mengamati penjelasan dan
eksperimen guru dengan seksama. Guru membimbing siswa menemukan sendiri materi yang mereka pelajari sesuai dengan pengalaman mereka dalam kehidupan
sehari-hari. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyebutkan alat angkut dan kegunaan alat angkut tersebut yang ada disekitar mereka. Pada akhir kegiatan ini
guru meminta siswa untuk menyebutkan bahan pembuat alat angkut yang mereka sebutkan. Guru memberi penilaian terhadap hasil belajar siswa
Pembelajaran diakhiri dengna guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan
kegunaannya melalui pengamatan. Guru menguatkan konsep yang telah dipelajari,
dan siswa paham bahwa setiap alat angkut ada juga berbeda kegunaannya serta berbeda pula bahan pemnbuatannya.. Guru melakukan penilaian dengan
memberikan tugas tes akhir.
c. Pengamatan 1. Hasil Tes Siklus II
Hasil posttes siklus II siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok mengidentifikasi benda-benda yang
dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan setelah menggunakan metode eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.17 Data Hasil Tes Siklus II No
Data Hasil Tes Pratest
Posttest
1 Nilai rata-rata
41,16 78,33
2 Nilai Tertinggi
55 95
3 Nilai Terendah
25 55
4 Sudah Memenuhi KKM
26 5
Belum Memenuhi KKM 28
2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan tes hasil belajar sebelum dan sesudah diberi tindakan pada siklus II. Sebelum tindakan diberikan
hasil tes siswa hanya mencapai nilai rata-rata 41,16. Sedangkan setelah diberi tindakan meningkat mencapai 78,33. Peningkatan juga terlihat pada jumlah siswa
yang telah memenuhi KKM yakni 26 orang atau 90 dari 28 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan
Karang Tengah Kota Tangerang sudah mencapai indikator keberhasilan yakni 85 dengan KKM setiap siswa 65.
2. Hasil Observasi Guru Siklus II
Hasil observasi terhadap guru pada saat pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.18 Data Observasi Guru Pada Siklus II