No Aspek Penilaian
Skor I
Pendahuluan 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
4 2. Memeriksa kesiapan siswa
5 3. Melakukan kegiatan apersepsi
4 4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
5 II
Inti 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
5 2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
5 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membangun
pengetahuan baru 5
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk menemukan sendiri melalui proses berpikir
4 5. Melaksanakan kegiatan Tanya Jawab
4 6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelompok
4 7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberikan
contoh atau permodelan 4
8. Melakukan kegiatan pembelajaran yang menambah atau merevisi pengetahuan sebelumnya
5 9. Melakukan kegiatan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi. 5
III Penutup 1. Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
5 2. Melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan atau tugas
sebagai kegiatan remedial 4
Jumlah 68
Persentasi 90,6
Kategori Sangat
Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase observer total dari hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II mencapai angka 68 atau 90,6
dengan kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II guru mampu menerapkan metode eksperimen dengan baik.
3. Hasil Observasi Siswa Siklus II
Hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.19 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II
No Aspek Yang Dinilai
Skor 1
Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru
4 2
Bekerjasama dalam kelompok 4
3 Bersedia menjadi model bagi temannya
5 4
Merevisi pengetahuan sebelumnya 4
5 Dapat mengerjakan tugas
4 6
Memuat rangkuman 5
Jumlah 26
Persentase tiap pertemuan 90
Kategori Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase penilaian total dari hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II adalah 90 dalam kategori sangat
baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase pada setiap variabel sudah berhasil mencapai indikator.
d. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan siklus II mampu memperbaiki kekurangan pada siklus I. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan hasil postes siklus I ke siklus II dari rata-rata 66
menjadi 78,33. Dapat dilihat pula adanya peningkatan pada hasil belajar siswa
sehingga lebih banyak siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II, yakni 26 siswa atau 90 dan terdapat 2 siswa atau 0 yang belum tuntas. Artinya
pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sudah mencapai indikator keberhasilan.
Gambar 4.5 Siswa Bereksperimen
Proses pembelajaran yang terjadi lebih bermakna dengan melibatkan siswa untuk mengamati dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari serta
mengaitkannya dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari . Kegiatan pada siklus II juga menunjukkan bahwa metode eksperimen yang diterapkan
mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran seperti melakukan tanya jawab dan aktif dalam diskusi kelompok. Hal tersebut dapat
dilihat pada hasil observasi guru dan siswa. Terdapat peningkatan kegiatan guru dalam mengelola kelas dan penerapan asas-asas metode eksperimen pada siklus I
ke siklus II dari 63,75 menjadi 90 atau dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik.