Instrumen Non Tes Daya Pembeda
                                                                                Guru  dan  siswa  memulai  pembelajaran  dengan  berdo’a,  kemudian  guru mengabsen  siswa.  pada.  Pada  tahap  apersepsi  guru  mengkondisikan  siswa  untuk
siap  mengikuti  kegiatan  pembelajaran.  Guru  membangun  pengetahuan  siswa dengan  bertanya  tentang  benda-benda  yang  ada  disekitar  kelas,  kemudian  guru
menuliskan  beberapa  pendapat  siswa  tentang  benda-benda  tersebut  dan menggolongkannya sesuai dengan bentuknya.
Pada  kegiatan  eksplorasi  anak –  anak  mengeksperimenkan  benda-benda
yang  berbentuk  padat  dan  benda-benda  yang  berbentuk  cair  yang  ada  disekitar siswa,  serta  meminta  siswa  untuk  memberikan  kesimpulan.  Kemudian  guru
menugaskan  siswa  menuliskan  benda-benda  yang  berbentuk  padat  dan  benda- benda yang berbentuk cair yang lain pada buku tulis siswa masing-masing. Selesai
mencatat  siswa  yang  ditunjuk  oleh  guru  menyebutkan  benda-benda  yang  dicatat berdasarkan wujudnya.
Pada kegiatan selanjutnya guru bersama siswa menyebutkan benda-benda yang berbentuk padat dan benda yang berbentuk cair, sambil mengarahkan siswa
untuk menemukan sendiri kesimpulan tentang bentuk benda padat dan benda cair. Kegiatan  diakhiri  dengan  pemberian  penguatan  tentang  materi  yang  telah
dipelajari dan memberikan evaluasi kepada siswa. Aspek-aspek  yang  mendapatkan  kriteria  kurang  baik  adalah  melakukan
apersepsi,  peneliti  kurang  mengajak  siswa  menghubungkan  materi  pembelajaran dengan  keadaan  siswa  dan  membimbing  siswa  membuat  kesimpulan,  dalam  hal
ini  kesimpulan  masih  di  buat  oleh  guru  atau  peneliti  dangan  tidak  melibatkan siswa.  Kedua  aspek  yang  mendapat  penilaian  kurang  baik  di  atas,    merupakan
suatu kelemahan  yang terjadi pada pertemuan I, dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada pertemuan II.