variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
1
Pada desain ini terdapat pretes sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan, Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Desain Penelitian Pretes
Perlakuan Postes
O
1
X O
2
Keterangan: O
1
= Pretest X
= Perlakuan dengan menggunakan LKS berbasis masalah O
2
= Post test
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Baqiyatusholihat. Populasi penelitian ini adalah semua siswa di MA Al-Baqiyatusholihat. Sedangkan
populasi target adalah siswa kelas X, semester ganjil tahun ajaran 20132014. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X A MA Al-Baqiyatusholihat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik samplingpurposive sampel bertujuan. samplingpurposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
2
D. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah LKS berbasis masalah, dimana LKS ini dibuat peneliti dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Merancang LKS
Pada tahapan ini, Peneliti merancang dan membuat lembar kegiatan siswa berbasis masalah yang isinya meliputi tahapan pembelajaran berbasis masalah
menurut Trianto yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu;Orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa dalam belajar, membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2010, h. 109
2
Ibid., h. 124
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3
Tahapan-tahapan ini kemudian dituangkan dalam LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Meminta penilaianLKS kepada siswa
Peneliti melakukan penyebaran angket respon penilaian LKS kepada siswa yang telah mempelajari konsep virus dan monera untuk mengukur keterbacaan
penggunaan LKS berbasis masalah.Berdasarkan hasil angket respon penilaian LKS berbasis masalah, siswa menilai LKS mampu untuk dipahami dan siswa
memberikan saran agar LKS dapat menyajikan materi secara ringkas dan menarik, memperkaya isi materi LKS dengan gambar sehingga dapat dipahami dengan
lebih mudah oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4
3. Meminta penilaian dari guru biologi
Pada tahapan ini, peneliti sebagai perancang LKS berbasis masalah meminta penilaian guru biologi terhadap rancangan LKS yang telah dibuat
sebelumnya. Masukan yang diberikan oleh guru diantaranya adalah melengkapi isi materi dengan gambar, dan menyederhanakan tampilan LKS agar tidak terlalu
tebal.
5
4. Memperbaiki LKS
Memperbaiki rancangan LKS berdasarkan hasil angket respon penilaian siswa, penilaian guru biologi, masukan saran dan komentar yang dijadikan bahan
perbaikan untuk pengembangan LKS yang lebih baik. 5.
Validasi LKS Sebelum LKS diujicobakan, peneliti harus melihat kualitas dari LKS
tersebut dengan menggunakan validitas ahli yang terdiri dari dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.
6
6. Uji coba penggunaan produk LKS berbasis masalah
Setelah melalui serangkaian penilaian dan validasi ahli, LKS berbasis masalah diujicobakan kepada siswa kelas X SMA Islam Yaspia, Bekasi.
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, h. 98
4
LampiranAngket Respon Penilaian LKS Berbasis Masalah Uji Coba Terbatas, h. 166
5
LampiranPenilaian LKS Berbasis Masalah oleh Guru Biologi, h. 167
6
LampiranLembar Uji Validitas Isi LKS oleh Dosen Pembimbing I dan II, h. 171
Kemudian peneliti mengamati peningkatan hasil belajar siswa menggunakan LKS tersebut. Dari data hasil uji coba ini terlihat adanya peningkatan hasil belajar
siswa. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pretes siswa pada konsep virus dan monera sebesar 23,76 dan 20,21 menjadi 63,35 dan 70,65 pada nilai rata-rata
postes, dengan rata-rata uji peningkatan hasil belajar N-Gain sebesar 0,523 dan 0,635 pada konsep virus dan monera.
7
Selain memperolah data peningkatan hasil belajar, pada kegiatan uji coba pengunaan LKS berbasis masalah, peneliti juga memperoleh data penilaian
penggunaan LKS dan angket respon penilaian siswa terhadap penggunaan LKS berbasis masalah, yang kemudian data tersebut dijadikan acuan untuk
memperbaiki hal-hal yang perlu untuk diperbaiki dari segi bahan ajar LKS maupun strategi pembelajaran yang dilakukan. Kemudian LKS dijadikan
intrumen pada penelitian eksperimen berikutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan nontes. Tes yang diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda, tes ini digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa. nontes diberikan dalam bentuk lembar observasi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan tes berupa soal pilihan ganda dan penggunaan LKS berbasis
masalah, dan intrumen nontes berupa lembar observasi untuk mengamati proses belajar.
1. Instrumen Tes
Intrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannyadilakukan secara objektif.
8
Tes objektif pada penelitian ini terdiri dari soal pilihan ganda dan LKS berbasis
masalah.
7
Lampiran Data Hasil Pretes dan Postes Kelas Uji Coba, h. 251
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, h. 164