Hasil Observasi Hasil Penelitian

yang dikemas melalui petunjuk-petunjuk untuk menstimulus siswa dan memberikan penekanan pada proses penemuan konsep, dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah, mengembangkan kemampuan komunikasi, dan memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Berdasarkan hasil respon siswa terhadap penggunaan LKS berbasis masalah, siswa menilai LKS ini berkategori baik atau sebesar 4,31 pada beberapa soal pernyataan mengenai aspek penilaian pedagogik LKS berbasis masalah. Dan berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa siswa yang masih merasa kesulitan menjalankan soal atau perintah dalam LKS ini, Hal ini diduga karena siswa belum terbiasa dan masih ragu melakukan hal-hal yang diperintahkan dalam LKS. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai observasi pada konsep virus sebesar 94,9 dan pada konsep monera sebesar 98,86. Dari data tersebut, terlihat bahwa nilai observasi konsep virus lebih rendah dibandingkan dengan nilai observasi pada konsep monera. Hal ini diduga pada konsep monera siswa sudah mulai terbiasa dan lebih terlatih menjalankan perintah dalam LKS. Kemudian syarat penilaian LKS berikutnya adalah syarat konstruksi, pada syarat ini LKS harus mudah dipahami siswa dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, menggunakan struktur kalimat yang jelas dan memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Berdasarkan hasil respon penilaian siswa terhadap penggunaan LKS berbasis masalah,siswa menilai cukup mampu memahami tata bahasa yang digunakan dalam LKS, hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai sebesar 4,47 dengan kategori baik pada beberapa soal penyataan angket mengenai penilaian konstruksi LKS berbasis masalah. Persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh LKS sebagai bahan ajar adalah syarat teknik, dimana LKS disusun dengan rapi agar memudahkan siswa untuk memahami dan memiliki nilai estetik agar lebih disukai oleh siswa, di antara kriteria syarat teknis yaitu menggunakan huruf tebal untuk topik wacana, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa, keberadaan gambar untuk menyampaikan pesan dan memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan agar bersifat lebih menarik. Menurut angket repson penilaian siswa terhadap LKS berbasis masalah, pada kolom komentar, beberapa siswa memberikan penilain positif terhadap LKS berbasis masalah konsep virus dan monera, siswa menilai bahwa LKS berbasis masalah ini lebih menarik jika dibandingkan dengan LKS buatan penerbit yang biasa mereka gunakan, dikarenakan LKS ini dilengkapi dengan gambar dan kolom informasi yang dimodifikasi sehingga terlihat lebih menarik untuk siswa membacanya. Dari hasil penelitian deskriptif mengenai penyusunan produk LKS berbasis masalah, dapat disimpulkan bahwa produk LKS berbasis masalah yang dihasilkan telah memenuhi setidaknya tiga persayaratan utama dalam penyusunan LKS sebagai bahan ajar yang meliputi syarat pedagogik, syarat konstruksi, dan syarat teknis. Berdasarkan hasil perhitungan data yang telah dilakukan pada kelas eksperimen diperoleh nilai pretes konsep virus 29,55 dan konsep monera 22,28 yang masuk ke dalam kategori rendah. Setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan LKS berbasis masalah konsep virus dan monera menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan hasil belajar ini berdasarkan hasil perhitungan N-Gain pada kelas eksperimen di kedua konsep dengan berkategori sedang. Hal ini sejalan dengan penelitian Umi Kulsum melalui Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan LKS lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas yang diajarkan tanpa menggunakan LKS, dengan demikian LKS mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 2 Eka Triyuningsih yang dalam penelitiannya mengatakan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan salah 2 Umi, Kulsum. “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Studi Kasus di MI- Mursyidiyyah Pamulang”. Skripsi Pada Universitas Islam Negeri Jakarta, h. 51 satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 3 Melalui penggunaan LKS berbasis masalah ini, mampu mengajak siswa untuk belajar secara aktif dan mengembangkan kemampuan kognitif mereka, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada konsep virus dan monera. Peningkatan hasil belajar ini kemungkinan disebabkan karena penggunanaan LKS berbasis masalah yang dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah autentik yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, sehingga selain siswa merasakan bahwa pelajaran ini sangat bermakna baginya, siswa juga dapat mengaitkan masalah- masalah tersebut dengan konsep-konsep yang mereka pelajari di kelas. Selain itu, Dalam pembelajaran ini siswa dihadapkan pada masalah yang kemudian siswa mengidentifikasi dan merumuskan masalah, yang pada tahap berikutnya siswa dituntut untuk membuat hipotesis, mencari jawaban dan solusi dari masalah yang mereka angkat tersebut. Kemudian dalam menyelesaikan masalah, siswa dituntut untuk mengumpulkan informasi atau data melalui proses investigasi yang kemudian data diolah dan dievaluasi sebagai hasil dari pemenyelesaian masalah. Serangkaian tahapan tersebut mampu membuat siswa lebih aktif, meningkatkan kompetensi dan proses berpikir siswa sehingga terjadi peningkatan hasil belajarnya. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil uji peningkatan hasil belajar N-Gain yang menunjukkan adanya peningkatan dengan kategori sedang, yaitu sebesar 0,603 dan 0,689 pada konsep virus dan monera. Hal ini didapatkan dari nilai rata-rata pretes siswa pada konsep virus dan monera sebesar 29,55 dan 22,28 menjadi 71,30 dan 76,97 pada nilai rata-rata postes. Peningkatan hasil belajar ini dipengaruhi oleh perlakuan penggunaan LKS berbasis masalah. Hal ini sejalan dengan Kasanah yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan LKS berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan dapat membuat pelajaran yang dilakukan berhasil karena LKS mengarahkan siswa untuk 3 Eka Triyuningsih. “Pengaruh Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir kritis siswa Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 1 Ciawi”. Skripsi Pada Universitas Islam Negeri Jakarta, h. 50