3.5. Metode Penentuan Harga Bayangan
Analisis keunggulan komparatif dalam konsep daya saing menggunakan harga bayangan, sedangkan analisis keunggulan kompetitif menggunakan harga
pasar. Dalam Gittinger 1986, harga bayangan adalah suatu harga yang lebih dekat menggambarkan biaya imbangan terhadap masyarakat. Langkah - langkah
yang dikemukakan untuk mengubah atau menyesuaikan harga pasar harga finansial menjadi harga bayangan nilai ekonomi yaitu :
3.5.1. Penyesuaian Pembayaran Tranfer Langsung
Pembayaran tansfer langsung adalah pembayaran yang bukan penggunaan sumberdaya nyata tetapi hanya transfer dari klaim pada sumber nyata seseorang
dan transaksi kredit yang mencakup pinjaman, penerimaan, pembayaran kembali modal, dan bunga. Dua transaksi kredit yang mungkin luput dari pengawasan
adalah jumlah - jumlah yang dapat dibayar dan dapat diterima. Semua pembukuan ini harus dikeluarkan sebelum neraca finansial disesuaikan untuk
mengambarkan nilai ekonomi.
3.5.2. Penyesuaian untuk Penyimpangan Harga pada Barang yang Diperdagangkan
Barang yang diperdagangkan adalah barang yang apabila diekspor harga fob free on board lebih besar dari biaya produksi domestik atau barang-barang
yang boleh diekspor melalui campur tangan pemerintah dengan menggunakan subsidi ekspor dan sebagainya. Apabila diimpor, biaya produksi domestik lebih
besar dari harga cif cost insuransce freight. Pertama - tama, penilaian dilakukan dengan menetapkan harga batas yaitu harga cif untuk barng impor dan fob untuk
barang ekspor. Harga batas kemudian disesuaikan untuk memperhitungkan biaya
pengangkutan dalam negeri dan biaya pemasaran antara pelabuhan impor atau ekspor ke lokasi proyek.
3.5.3. Penyesuaian untuk Penyimpangan Harga pada Barang - Barang yang Tidak Diperdagangkan
Barang-barang yang tidak diperdagangkan adalah barang - barang yang harga cifnya lebih besar dari biaya produksi domestik dan lebih besar dari harga
free on board fob. Barang-barang yang tidak diperdagangkan adalah barang - barang yang memakan tempat dan cepat rusak. Kadariah 1999 menyatakan
bahwa harga bayangan dapat dianggap semacam penyesuaian yang dibuat oleh peneliti proyek terhadap harga pasar dari beberapa faktor produksi atau hasil
produksi tertentu. Hal ini disebabkan karena harga dari unsur-unsur atau hasil produksi tersebut. Penyimpangan-penyimpangan harga pasar dari biaya
imbangan sosial terutama disebabkan oleh kebijakan - kebijakan pemerintah berupa pajak tidak langsung, subsidi maupun pengaturan harga.
Sequire dan Van der Tak 1982 yang diacu dalam Gittinger 1986 mengemukakan dua hal yang penting dalam penggunaan harga bayangan.
Pertama, harga bayangan bukan harga - harga keseimbangan yang akan terjadi dalam perekonomian dimana tidak terdapat gangguan - gangguan. Perkiraan dari
harga bayangan ini akan memberikan informasi penting yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merancang kebijakan yang dapat menghilangkan
gangguan - gangguan. Kedua, perlunya pendefinisian yang jelas terhadap tujuan - tujuan sosial ekonomi dari kebijakan pembangunan sosial.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan harga bayangan pada analisis kebijakan berdasarkan pada alasan: 1 harga yang berlaku di pasar
tidak mencerminkan apa yang sebenarnya diperoleh masyarakat melalui produksi yang dihasilkan dari aktivitas tersebut, dan 2 harga pasar tidak mencerminkan
apa yang sebenarnya dikorbankan seandainya sejumlah sumberdaya yang dipilih dipakai dalam aktivitas tertentu, tetapi tidak digunakan dalam aktivitas lain yang
masih memungkinkan bagi masyarakat.
3.6. Analisis Sensitivitas