Lokasi dan Waktu Penelitian Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di tiga tempat di Provinsi Bangka Belitung yaitu Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan; 1 ketiga kabupaten tersebut merupakan sentra produksi lada putih terluas di Bangka Belitung, terlihat pada Lampiran 2, dan 2 ketiga kabupaten tersebut merupakan pilot project pengembangan lada putih ramah lingkungan dengan penerapan Good Agriculture Practices GAP. Pelaksanaan pengambilan data untuk keperluan penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei - Juni 2011.

4.2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik secara kualitatif maupun kuantitatif, yang terdiri dari data usahatani meliputi produksi, dan input fisik usahatani, harga input dan output, nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga FOB dan CIF serta data perdagangan terutama ekspor - impor lada putih Indonesia maupun dunia. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk pertanyaan terstruktur kuesioner yang diajukan ke responden petani dan eksportir. Sedangkan data sekunder tersebut diperoleh melalui studi pustaka desk study yang dipublikasikan oleh lembaga atau instansi seperti Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Bangka Belitung, Badan Pusat Statistik BPS, AELI Asosiasi Eksportir Lada Indonesia, IPC International Pepper Community, BPTP Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian Provinsi Bangka Belitung, Direktorat Jenderal Perkebunan, serta publikasi atau literatur lainnya yang terkait dengan penelitian seperti jurnal, skripsi, thesis dan disertasi.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Menurut Sinaga 2004, dalam metode survey, pengumpulan data dilakukan dari sebagian populasi sampling yang dianggap mewakili keseluruhan ciri populasi yang hendak diketahui representative. Pengambilan contoh sampling adalah suatu proses pemilihan bagian contoh yang representatif dari suatu populasi. Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel dilakukan secara sengaja purposive yaitu sebanyak 9 orang petani, lembaga pemasaran dan satu orang eksportir lada putih, dengan pertimbangan yaitu : 1 keterbatasan informasi mengenai jumlah populasi petani lada putih yang sudah menggunakan tiang panjat hidup, 2 petani sampel tersebut telah menggunakan tiang panjat hidup dalam kegiatan usahatani lada putih, 3 distribusi jumlah sampel meliputi; 2 orang petani di Kabupaten Bangka Selatan, 4 orang petani di Kabupaten Bangka Barat, dan 3 orang petani di Kabupaten Belitung, dan 4 keterbatasan populasi ini disebabkan karena teknologi tiang panjat hidup dengan konsep Good Agriculture Practices GAP lada putih baru mulai akan dikembangkan pada petani lada putih di Provinsi Bangka Belitung.

4.4. Metode Analisis