5.3 Pengelolaan Penurunan Tingkat Resiko
Pengelolaan penurunan tingkat resiko ditentukan dari tingkatan resiko level of risk yang diperoleh dari hasil identifikasi resiko dan bahaya dan analisis resiko
yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kondisi fisik dan biologi kawasan dan wawancara mendalam terhadap pengunjung dan
pengelola kegiatan wisata selancar bentuk pengelolaan yang telah ada maka terdapat beberapa tindakan yang perlu dilakukan sebagai bentuk pengelolaan
terhadap resiko dan bahaya pada kegiatan selancar di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri.
Terdapat beberapa bentuk tindakan yang dapat direncanakan dalam mengelola penurunan tingkat resiko yang ditetapkan oleh United Nations Environmental
ProgramUNEP 2008 untuk setiap tingkatan peluang dan keparahan resikonya. Tindakan tersebut terbagi menjadi empat tindakan yaitu menghindari resiko,
memindahkan resiko, mereduksi resiko dan menerima resiko. Tindakan lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengelolaan untuk
menurunkan tingkat resiko yang dipaparkan oleh O’Loughin 2011 terdiri dari enam tindakan. Tindakan yang pertama berupa eliminasi bahaya, tindakan ini
merupakan bentuk solusi permanen dengan menghilangkan bahaya sebagai sumber resiko. Tindakan yang kedua mensubtitusikan sumber resiko bahaya
dengan objek sejenis namun dengan tingkat resiko yang lebih rendah. Tindakan yang ketiga adalah mengisolasi sumber resiko dari pengunjung sehingga
pengunjung terhindar dari peluang terpapar oleh bahaya. Tindakan yang berikutnya berupa pengendalian terhadap sumber resiko dengan cara melakukan
perubahan fisik terhadap sumber resiko tersebut. Tindakan yang kelima berupa pengendalian administratif yaitu menurunkan potensi paparan bahaya terhadap
pengunjung dengan cara menentukan prosedur dan memberikan pentunjuk kegiatan. Tindakan yang terakhir berupa peralatan pelindung pribadi berupa
penggunaan alat tertentu yang dapat melindungi atau mengurangi tingkat resiko dan objek bahaya tertentu.
Resiko dan bahaya yang ada pada kegiatan wisata selancar terbentuk dari kondisi fisik dan biologi kawasan yang tidak mungkin untuk dihilangkan,
digantikan ataupun merubah fisik bahaya tersebut sehingga dari enam bentuk
bentuk tindakan pengelolaan yang disarankan oleh O’Loughin 2011 yang dapat diaplikasikan hanya berupa isolasi, pengendalian administratif dan peralatan
pelindung pribadi. Penggunaan setiap tindakan tersebut harus disesuaikan dengan bentuk bahaya dan resiko yang ada. Harus dilihat juga peluang mungkin atau
tidaknya suatu tindakan diaplikasikan di daerah tersebut.
5.3.1 Arus Balik
Bahaya dari arus berupa arus balik pada penelitian ini merupakan bahaya dengan tingkat resiko yang tertinggi dibandingkan dengan kondisi fisik lainnya
ataupun bila dibandingkan dengan kondisi biologi. Arus pada daerah pesisir memang merupakan sumber resiko yang paling diperhatikan, Carey et al 2004
menyatakan bahwa 80 dari kondisi bahaya yang timbul di daerah pesisir Amerika Serikat timbul akibat keberadaan arus balik.
Satu hal yang sering salah dipahami tentang arus balik yaitu bahwa arus balik hanya akan menarik seseorang ke arah laut bukan menenggelamkan ke dalam laut,
kematian yang disebabkan oleh arus balik didorong oleh ketidakmampuan seseorang yang berada di dalam arus balik untuk menjaga dirinya agar tetap
terapung dan berenang kembali ke pantai. Hal ini pada peselancar dapat terjadi akibat perasaan takut, panik, kelelahan, kurangnya kemampuan dalam berenang
ataupun kombinasi dari beberapa hal tersebut. Berdasarkan letaknya pada kuadran matriks evaluasi resiko UNEP 2008
maka bahaya dan resiko arus balik berada pada kuadran pertama, sehingga bentuk pengelolaan yang diterapkan kepada peselancar adalah dengan menghindar dari
arus balik tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui tindakan pengendalian administratif dengan cara memberikan informasi yang berkaitan dengan arus balik
berupa cara mengetahui letak arus balik dan bagaimana cara menghadapinya. Cara mengetahui letak arus balik menurut Carey et al 2004 adalah dengan
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: a.
Sebuah aliran air yang berwarna kecoklatan akibat adanya pasir yang tertarik yang bergerak ke arah laut.
b. Adanya sebuah barisan buih air, rumput laut atau benda mengapung yang
bergerak ke arah laut. c.
Adanya bagian air yang berputar dan tiba-tiba.