Bahaya Pengelolaan Bahaya dan Resiko

tinggi dan besar, zona selancar yang berkarang hingga paparan sinar UV. Kondisi biologi tertentu juga dapat menjadi sumber bahaya bagi peselancar. Pada kawasan tertentu yang memiliki kondisi biologi yang tak seimbang dapat terjadi perkembangbiakan berlebihan blooming dari fauna tertentu seperti ubur-ubur jenis Aurelia aurita ataupun jenis Cortylorhiza tuberculata juga memberikan bahaya tersendiri bagi peselancar. Walker dkk 2000 mengemukakan beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam identifikasi bahaya yaitu : a. Identifikasi bahaya, menentukan lokasi dan potensi kejadian bahaya yang akan timbul di suatu kawasan termasuk sumber bahayanya. b. Pendugaan bahaya, suatu tindakan untuk menduga tingkat kerugian dari paparan resiko tersebut terhadap peselancar apakah tinggi, sedang atau rendah. c. Rekomendasi, pada tahap ini bentuk resiko dievaluasi dan ditentukan rekomendasi bentuk pengelolaan keselamatan yang dapat diaplikasikan pada kawasan tersebut. d. Pengawasan, proses ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas bentuk pengelolaan keselamatan pengunjung yang telah dilakukan di kawasan. e. Pengembangan, setelah pengawasan dilakukan, bagian-bagian pengelolaan keselamatan yang dianggap kurang baik diperbaiki dalam bentuk pengembangan pengelolaan keselamatan pengunjung.

2.2.3 Bahaya dan Resiko dalam Kegiatan Selancar

Kegiatan selancar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di daerah pantai yang memiliki berbagai karakteristik bahaya dan resiko tertentu sesuai dengan kondisi alam kawasannya. Bahaya dan resiko yang ada dalam kegiatan selancar dapat berasal dari fisik kawasan seperti ombak dan arus ataupun dari biologi pantai berupa fauna lautnya. Ombak merupakan potensi sumber resiko atau bahaya yang harus paling diperhatikan. Walaupun kegiatan selancar memang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengendarai ombak setinggi mungkin dengan waktu yang selama mungkin, namun hal yang sering tidak disadari berkaitan dengan bahaya dan resiko yang diberikan oleh ombak adalah energi yang dihasilkan dari suatu ombak. Energi yang dihasilkan oleh suatu ombak dengan ketinggian tertentu memiliki nilai kuadrat dari ketinggian ombaknya, sehingga ombak dengan ketinggian 3 kaki memiliki energi sembilan kali lebih besar dibandingkan dengan ombak dengan ketinggian satu kaki Weaver dan Bannerot 2009. Diantara ketiga jenis ombak yang ada, jenis ombak yang paling menantang bagi peselancar adalah jenis plunging breaker Hutabarat dan Evans 1984, namun jenis ini juga merupakan jenis ombak yang paling berbahaya, kuat dan cepat. Ombak ini terbentuk secara tiba-tiba pada saat massa air dari gelombang laut memasuki kawasan dengan kedalaman rendah. Gelombang tersebut kemudian terdorong hingga membentuk puncak yang tajam kemudian pecah menjadi ombak secara tiba-tiba dengan pusat tumpahan massa air disatu tempat. Diketahui bahwa diantara jenis ombak lainnya, justru jenis plunging breaker merupakan ombak yang kerap menciptakan arus balik pada pantai yang landai Leatherman 2003. Arus balik sendiri disebabkan oleh sejumlah massa air yang cukup besar yang ditekan jauh ke arah laut akibat adanya pecahan gelombang. Pada saat gelombang pecah maka akan terbentuk swash atau massa air yang bergerak ke atas dan ke bawah pada muka pantai Leatherman 2003. Semakin besar ombaknya maka massa airnya akan semakin besar pula, dan ombak jenis plunging breaker merupakan jenis ombak yang menghasilkan air putih air laut dengan buih putih yang kemudian mendorong swash lebih jauh dari pantai. Massa air tersebut yang tertekan ke arah pantai kemudian secara alami bergerak kembali ke arah laut, massa air tersebut kembali ke arah laut melalui area tertentu yang sempit, aliran air pada area sempit tersebut itulah yang disebut sebagai arus balik Leatherman 2003. Sinar matahari merupakan salah satu aspek yang memiliki bahaya dan resiko yang paling besar bagi peselancar, namun kerap diabaikan Peattie et al 2003. Paparan sinar matahari yang diterima oleh peselancar dalam kesehariannya diluar aktivitas selancar menyebabkan mereka cenderung mengabaikan adanya bahaya dan resiko yang dapat ditimbulkan oleh sinar matahari. Kegiatan selancar yang sulit untuk dipisahkan dengan bermandikan sinar matahari juga turut mendorong pengabaian tersebut.