Arus Balik Pengelolaan Penurunan Tingkat Resiko

d. Ruangan tersendiri pada ombak pada saat ombak bergerak ke pantai. Sedangkan cara untuk menghadapinya adalah dengan melakukan beberapa tindakan sebagai berikut: a. Bertindak tenang dan tidak panik ataupun ketakutan. b. Mempertahankan diri agar tetap mengapung diatas air. c. Tidak berenang dengan arah yang berlawanan dengan arus, melainkan berenang dengan arah tegak lurus dengan arah arus atau sejajar dengan garis pantai atau tetap mengapung hingga arus balik menghilang dan berenang kembali ke arah pantai. d. Melambaikan tangan apabila tidak mampu untuk berenang kembali ke tepi pantai. Informasi diatas dapat diberikan kepada peselancar diantaranya melalui melalui pamflet, website dan papan informasi yang dipasang di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri oleh pengelola agen perjalanan, pemerintah setempat atau investorpenyewa kawasan sebagai suatu bentuk promosi yang menunjukkan bahwa kawasan tersebut melakukan pengelolaan bahaya dan resiko sebagai suatu bagian dari pengelolaan wisatanya. Papan informasi yang dibuat harus terletak pada lokasi yang tepat dan cukup menarik perhatian dan harus jelas dan singkat. Williams dan Micallef 2009 menyatakan bahwa papan informasi harus diletakkan pada jarak sekitar 200 m dari tempat parkir untuk memastikan agar papan tesebut dibaca oleh peselancar. Tindakan yang telah dilakukan pemerintah Gambar 17. Papan peringatan bahaya arus di Pantai Labuhan Jukung setempat untuk mengurangi resiko arus balik adalah pemasangan papan peringatan.

5.3.2 Panas dan Sinar Matahari

Matahari merupakan daya tarik tambahan bagi peselancar, karena peselancar di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai mandiri umumnya berasal dari daerah yang menganggap bahwa kulit yang berwarna kecoklatan sebagai suatu hal yang baik, tetapi pada saat yang bersamaan sinar matahari merupakan sumber resiko bagi peselancar. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, peselancar yang melakukan kegiatan selancar pada saat tingkat panas matahari yang tinggi akan lebih mudah mengalami kelelahan lebih dibandingkan peselancar yang berselancar pada saat tingkat panas mataharinya lebih rendah. Hal lain yang perlu diperhatikan dari matahari adalah bahaya yang berasal dari radiasi sinar UV yang ada di dalam kandungan sinar matahari tersebut. Bentuk pengelolaan resiko dan bahaya dari matahari dapat dilakukan berdasarkan penggolongan pada matriks evaluasi resiko UNEP 2008 adalah dengan mereduksi resiko berupa melaksanakan tindakan pengendalian administratif yang mendorong peselancar untuk melakukan tindakan pelindungan pribadi. Tindakan pengendalian administratif yang dapat dilakukan berupa kampanye perlindungan terhadap sinar matahari baik yang berkaitan dengan panas matahari ataupun dari sinarnya berupa penggunaan pakaian selancar dan pemakaian krim matahari. Pakaian selancar dapat menjaga kelembaban tubuh dari peselancar sehingga terhindar dari bahaya panas terasa dan juga menutupi sebagian besar tubuh peselancar sehingga menurunkan bahaya dari radiasi sinar UV yang ada dalam matahari, selain itu peselancar juga disarankan untuk beristirahat dibawah naungan setiap dua jam. Hal ini disarankan selain untuk menjaga suhu tubuh peselancar agar terhindar dari resiko yang ditimbulkan oleh panas matahari, juga untuk mengingatkan peselancar agar menggunakan krim matahari pada bagian kulitnya yang terbuka. Krim matahari yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan peselancar yaitu dengan tingkat SPF+15 dan tahan terhadap air water resistant, selain itu peselancar juga harus diberikan informasi tentang penggunaan krim matahari yang baik yaitu digunakan pada saat kulit kering dan minimal 20 menit sebelum mereka terpapar matahari serta untuk menggunakannya kembali setiap dua jam US EPA 2000. Hal lain yang harus diperhatikan adalah agar peselancar memperoleh asupan cairan yang cukup saat melakukan kegiatan selancar. Untuk memenuhi kebutuhan hal tersebut maka dapat pihak pengelola dapat menyediakan loket-loket penjualan air minum bagi peselancar. Pengetahuan ini dapat dimasukkan kedalam brosur, pamflet, ataupun website yang menawarkan paket wisata selancar, atau lewat poster-poster yang mengingatkan peselancar tentang bahaya dari matahari dan resiko yang diberikannya. Selain itu, pihak pengelola penginapan juga dapat memberikan krim matahari yang berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari sebagai souvenir ataupun sebagai fasilitas tambahan yang dilakukan baik oleh pengelola penginapan maupun pengelola tur wisata selancar untuk mendorong peselancar agar melakukan tindakan pelindungan pribadi. Pengelola lain seperti toko usaha barang kebutuhan sehari-hari juga dianjurkan untuk menjual krim pelindung tersebut agar peselancar dapat dengan mudah memperolehnya. Jenis krim matahari yang disediakan juga harus sesuai, pengelola penyewaan peralatan selancar juga dianjurkan untuk menyediakan pakaian selancar baik untuk dijual maupun untuk disewakan. Kegiatan pengelolaan keselamatan yang perlu juga dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap pengelolaan bahaya dan resiko dari panas dan sinar matahari adalah dengan melakukan pengukuran secara berkala terhadap waktu puncak panas terasa dan penyinaran radiasi sinar UV untuk mengantisipasi pergeseran waktu yang terjadi, variabel yang diukur untuk mengetahui hal tersebut adalah suhu dan kelembaban udara serta radiasi sinar UV Peattie et al 2005. Pengelolaan ini dapat dilakukan oleh pemerintas setempat sebagai suatu bentuk pengelolaan pada daerah wisatanya yang menjadikan sinar matahari sebagai daya tarik tambahan bagi wisata selancarnya, namun pengelolaan terhadap bahaya sinar dan radiasi matahari ini masih berupa pendirian pondok untuk berteduh sedangkan untuk penyediaan krim matahari ataupun penjualan baju selancar belum dilakukan.