d. Arus
Pengukuran arus air dilakukan dengan menerapkan metode Lagrangian yaitu suatu cara mengukur arus laut dengan cara melepas benda apung atau drifter ke
laut, kemudian diukur jarak dan vektor perpindahannya Johnson dan Pattiaratchi 2004. Sedangkan penentuan jenis arus yang ada didasarkan pada arahnya.
3.4.3 Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam dilakukan terhadap pengunjung dan pengelola yang mewakili pendapat sekelompok individu. Penentuan responden dari pengunjung
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang didasarkan pada keterwakilan dari stratifikasinya umur, jenis kelamin, asal daerah, dan
kemampuan dalam berselancar, sedangkan penentuan responden dari pengelola dilakukan berdasarkan keterwakilan dari jenis pengelolaan yang dilakukannya
kegiatan, penyewaan alat, pelatihan dan kawasan. Wawancara mendalam yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan panduan wawancara yang merujuk
pada berbagai hal yang terkait dengan bahaya dan resiko di kawasan. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mengetahui pengalaman kejadian yang pernah
dialami atau dihadapi oleh pengunjung maupun oleh pengelola. Wawancara mendalam tidak hanya mengumpulkan informasi mengenai
bentuk bahaya dan resiko di kawasan tetapi juga mengumpulkan informasi mengenai berbagai kondisi fisik dan biologi kawasan yang diketahui dan
informasi lain yang dapat mempengaruhi atau menjadi bahaya dan resiko bagi pengunjung.
3.5 Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data yang dikumpulkan melalui studi literatur, observasi lapang dan wawancara mendalam telah didapat. Tiap-tiap data
bahaya dan resiko yang didapat diberi nilai dengan mengacu pada panduan kemungkinan resiko likelihood. Kemudian dinilai juga tingkat keparahan bahaya
severity yang telah teridentifikasi dari data sebelumnya Bedford 2003. Alokasi angka-angka kemungkinan dan keparahan bahaya dan resiko yang
digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Penilaian peluang
Peluang Nilai Keterangan
Sangat sering 5
Selalu muncul pada setiap keadaan
Sering 4
Muncul pada sebagian besar waktu
Cukup sering 3
Sering muncul pada saat-saat tertentu
Agak sering 2
Terkadang muncul pada saat tertentu
Jarang 1
Hanya muncul pada keadaan yang sangat ekstrim Sumber: Australia New Zealand risk management guideline 2004; UNEP 2008
Tabel 3. Penilaian keparahan bahaya
Keparahan Nilai
Keterangan Sangat parah
16 Gangguan bersifat
permanen
Parah 8
Gangguan terjadi selama lebih dari 24 jam
Cukup parah 4
Terjadi gangguan dalam jangka waktu singkat
Agak parah
2 Ada gangguan
kecil
Tidak parah 1
Tidak ada gangguan berarti Sumber: Australia New Zealand risk management guideline 2004; UNEP 2008
Indikator untuk tiap tingkatan peluang didasarkan pada kemunculan hariannya. Peluang sangat sering diperuntukan bagi bahaya yang keberadaannya
ada setiap hari, kemunculan bahaya yang terjadi hampir setiap hari dikatakan sebagai sering, peluang cukup sering untuk bahaya yang hanya muncul dalam
beberapa hari sekali, peluang agak sering untuk bahaya yang munculnya membutuhkan rentang waktu lebih dari 7 hari dan dikatakan jarang bila
membutuhkan waktu berminggu-minggu. Sedangkan untuk penilaian keparahan ditentukan berdasarkan standar yang telah ada.
Pemaparan resiko dilakukan menurut fungsi dari kemungkinan likelihood dan keparahan severity, Krezner 1998 yaitu:
Resiko = f peluang, keparahan Kemudian, berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan penilaian resiko risk
assessment dengan menghitung antara nilai peluang dan keparahan Bedford 2003 sebagai berikut:
Resiko risk = Peluang likelihood x Keparahan severity Dari perhitungan seluruh tingkat peluang dan keparahan tersebut, maka
akan didapatkan matriks tingkatan resiko sebagai berikut: