Fauna Laut Kondisi Alam yang Mempengaruhi Kegiatan Selancar .1 Ombak
mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan bahaya dan resiko dari kawasan yang dikelola O’Loughlin 2011. Informasi tersebut dapat berupa hasil
pengukuran maupun informasi yang dikumpulkan dari pihak-pihak yang memiliki keterlibatan dengan kawasan tersebut.
Tahapan berikutnya adalah penurunan tingkat resiko dari bahaya yang ada O’Loughlin 2011. Tahapan ini merupakan penentuan tindakan-tindakan yang
harus dilakukan untuk menurunkan peluang terealisasinya resiko baik terhadap fisik maupun kesehatan peselancar yang diakibatkan oleh kondisi alam kawasan
Jubenville 1987. Tahapan ini baru dapat dilakukan pada saat tahapan identifikasi terhadap
bahaya dan resiko telah dilakukan, yaitu berupa pembuatan klasifikasi atau prioritas terhadap bahaya dan resiko untuk menentukan tindakan yang sesuai
untuk tiap tingkatannya. Setiap tindakan yang ditentukan harus disesuaikan dengan bentuk bahaya yang akan diturunkan tingkat resikonya.
Bahaya dengan tingkatan resiko yang signifikan harus mendapatkan prioritas yang lebih tinggi dalam pengelolaan. Berbagai bentuk modifikasi atau tindakan
lainnya yang ditentukan dalam pengelolaan harus dapat menurunkan tingkat resiko untuk setiap bahaya yang ada tanpa mengurangi daya tarik dari kawasan itu
sendiri Jubenville 1987. Tahapan yang terakhir adalah pengawasan terhadap resiko-resiko tersebut
sehingga dapat diketahui apabila terdapat perubahan bentuk ataupun peningkatan resiko dari suatu bahaya tertentu Tweedale 1994, pada tahapan ini setiap elemen
bahaya dan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menurunkan tingkat resiko diperiksa secara berkala baik perubahan bahayanya maupun keefektifan
dari setiap tindakan-tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu maka perlu dipahami sebelumnya tentang konsep dari bahaya dan resiko itu sendiri serta
bahaya dan resiko apa saja yang terdapat pada kegiatan selancar.