Tinggi
Gambar 8. Matriks evaluasi resiko UNEP 2008.
F R
E K
U E
N S
I
Rendah
KEPARAHAN
Tinggi Hindari
resiko
Memindahkan resiko
Terima resiko
Reduksi resiko
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Fisik
Krui berada di Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat dengan luas sebesar 110,01 km
2
yang merupakan hasil pemekaran pada tahun 1949. Secara geografis letak Kecamatan Pesisir Tengah berada diantara 103
o
-104
o
BT dan 5
o
-6
o
LS. Kecamatan Pesisir Tengah berada di ketinggian 15 m dpl dan berjarak 297 km dari ibu kota Provinsi. Suhu maksimum pada kawasan ini
mencapai 28
o
C dan suhu minimumnya mencapai 26
o
C, dengan zona agroklimat A yang memiliki jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak dalam setahun
adalah 180 hari yang berkisar antara 3.000 – 3.500 mm per tahun. Bentuk wilayah di Kecamatan Pesisir Tengah terbagi menjadi tiga yaitu datar sampai berombak
50, berombak sampai berbukit 20 dan berbukit sampai bergunung 30 Kecamatan Pesisir Tengah 2010. Kecamatan Pesisir Tengah memiliki batas
wilayah sebagai berikut : 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Karya Penggawa. 2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pesisir Selatan. 3.
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera India. 4.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Balik Bukit dan Batu Brak. Untuk mencapai lokasi Krui, Kecamatan Pesisir Tengah dapat ditempuh
melalui jalur darat. Terdapat dua alternatif jalur rute yang dapat ditempuh : Tabel 8. Alternatif rute Bandar Lampung – Krui.
Rute Transportasi Jarak
km Waktu Tempuh
Jam
Bandar Lampung Tanjung Karang – Bandara Raden Intan – Terbanggi Besar –
Kota Bumi – Bukit Kemuning – Baradatu – Sumberjaya – Liwa – Krui
Kendaraan Roda empat
± 278
+ 7
Bandar Lampung Tanjung Karang – Pringsewu – Kota Agung – Bukit Barisan –
Bengkunat – Krui Kendaraan roda
empat ± 247
+ 6
Kendaraan umum dari Bandar Lampung yang langsung menuju ke Krui adalah : 1.
PO. Krui Putra 2.
PO. Bengkulu Indah
3. PO. Putra Raflesia
4. Travel
Kecamatan Pesisir Tengah memiliki panjang Garis Pantai 8,381 km DKP Lampung Barat 2009. Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi 4 wilayah pantai
yaitu Pantai Labuhan Jukung, Pantai Walur, Pantai Tanjung Setia dan Pantai Mandiri. Dari keempat pantai tersebut yang dijadikan sebagai lokasi berselancar
hanyalah dua pantai yaitu Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri dengan keadaan alam dipaparkan dalam uraian sebagai berikut.
4.1.1 Iklim
Iklim di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri sangat dipengaruhi oleh Samudera Indonesia yang dicirikan oleh adanya angin musim dan curah hujan
yang tinggi 2500-300 mmtahun. Pada musim Barat angin berhembus dari arah Utara selama bulan November sampai Maret, dan pada musim Timur angin
berhembus dari arah Selatan selama bulan Mei sampai September DKP Lampung Barat 2010.
Secara umum temperatur udara maksimum di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri adalah 33
o
C dan temperatur minimum 22
o
C. Rata-rata kelembaban udara sekitar 80-88 DKP Lampung Barat 2010.
4.1.2 Arus dan Pasang Surut
Dalam Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung 1999, berlawanan dengan arah angin, arus musim di Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Mandiri
sepanjang tahun mengalir ke arah Tenggara hingga Barat Daya. Kondisi ini diperkirakan disebabkan oleh gradien tekanan antara perairan di Barat Laut
dengan perairan di bagian tenggara dari Pantai Barat Sumatera. Kekuatan arus berkisar antara 1 cms hingga 45 cms. Pada musim barat antara bulan November
hingga bulan Maret, arus mengalir dengan kecepatan 27 cms hingga 45 cms dan mencapai kecepatan maksimum pada bulan Desember. Arus pada musim barat ini
mengalir dengan tetap menuju ke arah tenggara. Sedangkan arus pada musim timur antara bulan April hingga Oktober melemah dengan kisaran kecepatan 1
cms hingga 36 cms. Pada bulan Juli arus mencapai minimum, berkisar antara 1 cms hingga 5 cms. Jenis arus balik yang terjadi di pesisir terbentuk di kedua