Penerapan Model Kompetensi dalam Manajemen SDM

Palan dalam Mangkuprawira 2003 menyatakan kompetensi merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi ciri khas, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul superior performer, dengan demikian kompetensi terdiri dari beberapa jenis karakteristik yang berbeda yang mendorong perilaku. Spencer dalam Suryady 2008, menyatakan bahwa kompetensi adalah karakteristik dasar dari seorang yang biasanya terkait dengan kinerja efektif menurut kriteria tertentu danatau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Karakteristik dasar tersebut mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, berlaku dalam berbagai situasi dan bertahan dalam batas waktu yang lama Majalah Human Capital dalam Suryady, 2008. Steven Moulton dalam Suryady 2008, menyatakan bahwa bagi organisasi, kompetensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan teknikal yang membedakan perusahaan dengan pesaing. Sementara bagi individu, kompetensi dapat didefinisikan sebagai kombinasi pengetahuan, keahlian dan kebiasaan yang mempengaruhi kinerja kerjanya. Kompetensi didefinisikan sebagai kombinasi pengetahuan knowledge, keahlian skill, kemampuan abilities, karakteristik personal personal characteristics, dan faktor-faktor individual lainnya yang membedakan kinerja superior dari kinerja rata-rata pada situasi spesifik tertentu. Kompetensi terkait erat dengan pekerjaan dan pekerja Susanto dalam Suryady 2008. Kompetensi adalah keseluruhan pengetahuan, keterampilan, prilaku dan sikap yang ditampilkan oleh orang-orang yang sukses dan berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas dengan prestasi kerja yang optimal Majalah Human Capital dalam Suryady, 2008.

2.5.2. Penerapan Model Kompetensi dalam Manajemen SDM

Setiap langkah suatu perusahaan untuk mengembangkan diri dapat ditiru oleh perusahaan lain, sehingga tidak dapat dipertahankan sebagai competitive advantage secara terus menerus. Namun sebaliknya, SDM merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial karena kompetensi yang dimilikinya berupa intelektualitas, sifat, keterampilan, karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif, tidak dapat ditiru begitu saja oleh perusahaan lain Susanto dalam Suryady, 2008. Oleh karena itu diperlukan suatu model kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang terus menerus. Susanto dalam Suryady 2008, menyatakan bahwa terdapat pendekatan mengenai model kompetensi, yaitu Competency-based HRMCBHRM Manajemen SDM berbasis kompetensi. Intinya perilaku karyawan paling bagus kinerjanya dijadikan tolok ukur. Perilaku ini menjadi patokan baku yang menggerakkan program SDM untuk mengembangkan gugus kerja yang lebih efektif. Kompetensi ini diintegrasikan dalam sistem SDM. Standar perilaku dari karyawan yang paling bagus kinerjanya dan terbukti mendukung strategi perusahaan menjadi dasar untuk kebijakan pengelolaan SDM, seperti rekrutmen, imbalan, manajemen kinerja, promosi, dan pengembangan. Penerapan dari model kompetensi dapat dilakukan dalam setiap bidang manajemen SDM. Salah satunya adalah dalam proses penarikan tenaga kerja, dimana strategi-strategi rekrutmen didasarkan atas kompetensi-kompetensi kritikal dari suatu pekerjaan. Lucia dalam Suryady 2008, menyebutkan manfaat yang diperoleh dari proses rekrutmen berbasis kompetensi adalah : 1. Memberikan gambaran lebih lengkap mengenai persyaratan-persyaratan jabatan. 2. Meningkatkan kemungkinan merekrut SDM yang akan berhasil dalam pekerjaannya. 3. Meminimalkan investasi baik waktu dan uang pada pekerja yang mungkin tidak memenuhi harapan perusahaan. 4. Memastikan proses wawancara yang lebih sistematis.

2.6. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI