Struktur Pasar HASIL PEMBAHASAN

jenis tambak di masing-masing daerah. Menurut hasil penelitian bahwa lahan tambak yang cocok untuk budidaya Gracilaria sp adalah lahan dengan jenis tanahnya lempung berpasir dan lokasinya berbatasan dengan pantai sebagai sumber air. Sedangkan potensi lahan budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottoni sekitar 193 700 hektar dan baru terealisasi sekitar 6.2 hektar dengan produksi total sekitar 403 201 ton per tahun. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal kerja yang miliki oleh petaninelayan. Masyarakat banyak yang melakukan budidaya rumput laut Eucheuma cottoni karena teknologi yang mudah, cepat panen, tidak padat modal, menyerap tenaga kerja dan harga yang tinggi Nurdjana, 2006.

2.2. Struktur Pasar

Kohls et al 2002, struktur pasar merupakan karakteristik organisasi yang menentukan hubungan antara penjual dengan pembeli yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah penjual, produk yang homogen, kemudahan perusahaan baru untuk masuk pasar, dan kemampuan dalam menentukan harga. Penelitian untuk melihat struktur pasar sudah banyak dilakukan. Beberapa diantaranya adalah kajian Kurniawan 2003, Hukama 2003, Slameto 2003, dan Muslim et al. 2008. Kurniawan 2003 mengemukakan bahwa karakteristik struktur pasar gaharu dapat diketahui melalui beberapa faktor yaitu: 1 jumlah pencari dan pedagangpengumpul gaharu di setiap level pemasaran, dan 2 kemudahan untuk keluar masuk pasar gaharu. struktur pasar gaharu baik ditingkat kelembagaan pengumpul maupun pedagang kota adalah oligopsoni. Hukama 2003, mengidentifikasi struktur pemasaran jambu mete dengan melihat jumlah penjual dan pembeli lembaga pemasaran yang terlibat, praktek penentuan harga dan hambatan keluar masuk pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang terbentuk adalah oligopsoni. Muslim etal.2008 menganalisis struktur pasar dengan melihat pangsa pasar dan hambatan masuk pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar industri minyak sawit di Indonesia adalah oligopoli. Delele 2010 mengidentifikasi struktur pasar kapas dengan melihat konsentrasi pasar, dan hambatan masuk pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang terbentuk adalah oligopoli.Slameto 2003 menganalisis struktur pasar dengan melihat lembaga pemasaran dan kondisi keluar masuk pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang terbentuk yaitu oligopoli. Menurut Effendi 1998 dalam penelitiannya tentang sistem tataniaga komoditas cabai merah, bahwa sistem pemasran yang terjadi belum efisien. Hal ini disebabkan terdapatnya kesulitan bagi petani maupun pedagang untuk keluar atau masuk dalam sistem tataniaga. Berdasarkan uraian tersebut maka untuk menganalisis struktur pasar digunakan karakteristik: 1 jumlah lembaga pemasaran, dan 2 hambatan masuk pasar. Slameto 2003 melihat struktur pasar dari penentuan harga, seharusnya penentuan harga merupakan ukuran untuk menganalisis perilaku pasar.

2.3. Perilaku Pasar