Kerangka Pemikiran Operasional HASIL PEMBAHASAN

33

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Usahatani rumput laut di Kepulauan Tanakeke secara umum masih berorientasi pada kuantitas dan belum berorientasi pada kualitas rumput laut tersebut. Mutu rumput laut akan sangat ditentukan oleh serangkaian proses produksi, penanganan pascapanen dan pemasaran yang dilaluinya. Peningkatan mutu rumput laut tidak dapat dibebankan pada nelayan semata, karena mutu menyangkut tanggung jawab semua lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya. Sistem pemasaran terbentuk karena adanya interaksi antara pihak atau organisasi yang terlibat dalam aktivitas pemasaran tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas ini dapat berasal dari daerah yang sama dengan lokasi aktivitas ini berlangsung maupun dari daerah lain. Permasalahan yang dihadapi oleh petani umput laut di Kepulauan Tanakeke yaitu rendahnya harga yang diterima oleh petani. Secara teoritik rendahnya harga yang diterima oleh petani ditentukan oleh struktur, perilaku, dan keragaan pasar. Jika struktur pasar yang berlaku adalah struktur pasar persaingan sempurna maka harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Pembeli maupun penjual sebagai penerima harga price taker. Indikator yang digunakan untuk melihat struktur pasar yaitu konsentrasi pasar, dan hambatan masuk pasar. Struktur pasar akan menentukan perilaku pasar. Indikator yang digunakan dalam melakukan analisis perilaku pasar yaitu sistem penentuan harga, praktek pembelian dan penjualan, saluran pemasaran dan sistem pembayaran. Interaksi antara struktur dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar. Kondisi ini dapat saja terjadi sebaliknya, dimana perilaku pasar dapat menentukan struktur pasar dan kinerja pasar. Hal ini menunjukkan hasil keputusan akhir yang diambil dalam hubungan dengan proses tawar menawar dan persaingan harga yang akan menentukan margin pemasaran, farmer’s share, dan seberapa besar perubahan harga di tingkat konsumen dapat ditransmisikan dengan baik ke tangan produsen. Oleh karena itu, pendekatan SCP yang digunakan dalam penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pola pembentukan harga di tingat petani. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan muncul rekomendasi kebijakan yang dapat memperbaiki harga rumput laut di tingkat petani. Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Perlu Analisis Sistem Pemasaran Rendahnya Harga Rumput Laut Yang Diterima Petani di Kepulauan Tanakeke HARGA Struktur PasarMarket Stucture 1. Konsentrasi Pasar 2. Hambatan Masuk Pasar Perilaku PasarMarket Conduct 1. Saluran Pemasaran 2. Praktek penjualan dan pembelian 3. Sistem Penentuan Harga 4. Sistem Pembayaran Kinerja PasarMarket Conduct 1. Margin pemasaran 2. Farmer’s Share 3. Integrasi Pasar POLA PEMBENTUKAN HARGA DI TINGKAT PETANI REKOMENDASI KEBIJAKAN Pendekatan Struktur, Perilaku, dan Keragaan Pasar

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian