Rumusan Alternatif Strategi Rekrutmen SDM

Job Fair bursa tenaga kerja 0,086 merupakan metode dengan prioritas terakhir. Metode ini dinilai cukup efektif dan efisien bagi perusahaan untuk mendapatkan para calon pekerja dengan mudah dan sekaligus untuk lebih memperkenalkan Pertamina secara langsung kepada masyarakat. Tabel 17. Hasil Pengolahan Unsur Metode Hirarki Penentuan Metode Rekrutmen Metode Bobot Prioritas College Shopping 0,536 1 E-Recruitment 0,377 2 Job Fair 0,086 3

4.8. Rumusan Alternatif Strategi Rekrutmen SDM

Perumusan alternatif strategi rekrutmen SDM disusun berdasarkan hasil penelitian melalui pendekatan PHA. Hasil penelitian menyatakan terdapat delapan 8 faktor yang mempengaruhi keputusan rumusan strategi. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari visi perusahaan, sumber daya perusahaan, kebijakan perusahaan, dan persyaratan jabatan. Faktor eksternal meliputi persaingan industri, kondisi ekonomi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK. Dari faktor-faktor tersebut, faktor yang perlu menjadi pertimbangan pertama untuk diperhatikan adalah kebijakan perusahaan. Perusahaan harus menyusun terlebih dahulu berbagai kebijakan perusahaan yang akan diambil, seperti kebijakan tentang imbalan atau kompensasi, pengembangan SDM dan status kepekerjaan. Faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah visi perusahaan. Bagaimanapun juga, setiap program yang dijalankan perusahaan tidak akan terlepas dari visi perusahaan. Perusahaan perlu menyesuaikan strategi rekrutmen SDM yang dibuat dengan visi perusahaan agar didapatkan tenaga BPS yang mampu mendukung dan mewujudkan visi tersebut. Faktor persaingan industri juga perlu dipertimbangkan, karena jangan sampai calon pekerja potensial justru lebih memilih perusahaan pesaing Pertamina dalam industri minyak dan gas. Ada tiga 3 aktor yang dapat berperan dalam perumusan strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi pada jabatan BPS, yaitu VP HR Operation, Manajer Rekrutmen dan Manajer Lini. Aktor yang paling dominan adalah VP HR Operation. Hal ini dikarenakan VP HR Operation dianggap sebagai pihak yang cukup dominan dan berpengalaman dalam perumusan strategi rekrutmen SDM. Pertimbangan bahwa Pertamina saat ini harus menghadapi persaingan yang terbuka dengan perusahaan asing menyebabkan VP HR Operation dianggap perlu berperan dalam perumusan strategi rekrutmen tenaga BPS. Aktor dengan tingkat kepentingan kedua adalah Manajer Rekrutmen. Proses pelaksanaan rekrutmen merupakan tanggung jawab Manajer Rekrutmen langsung kepada VP HR Operation, karena itu peran Manajer Rekrutmen diperlukan dalam perumusan strategi. Manajer Lini merupakan aktor dengan prioritas ketiga yang merupakan pihak yang paling mengerti tentang kebutuhan perusahaan terhadap tenaga BPS, baik dari sisi jumlah maupun kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, Manajer Lini juga merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan dan merupakan atasan dari tenaga BPS. Tujuan utama yang ingin dicapai dari strategi rekrutmen tenaga BPS dalam jangka panjang adalah meningkatnya daya saing perusahaan. Hal ini karena penarikan tenaga BPS yang baru dengan berbasiskan kompetensi yang dibutuhkan akan mampu memberikan kinerja yang superior bagi perusahaan, sehingga perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing dari perusahaan lainnya. Tujuan lain berupa tujuan jangka pendek adalah mendapatkan SDM yang berkompeten. Tujuan ini sangat erat kaitannya dengan tujuan lainnya berupa mendapatkan pelamar potensial dan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Berdasarkan faktor-faktor dan tujuan yang ingin dicapai, maka prioritas pertama strategi yang layak dijalankan perusahaan adalah menyusun metode seleksi yang efektif yang akan digunakan untuk menyaring para calon pekerja, menentukan profil kompetensi tenaga BPS, kemudian menentukan metode apa yang akan digunakan untuk menarik para calon pekerja. Penentuan metode seleksi merupakan salah satu komponen yang menentukan dalam perumusan strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi pada jabatan BPS. Penentuan metode ini harus mempertimbangkan dengan cermat faktor efektifitas metode seleksi. Perusahaan harus menentukan dengan cermat metode mana yang perlu diprioritaskan sehingga penilaian yang dihasilkan merupakan nilai yang tepat dan valid. Faktor ketersediaan sumber daya dalam penentuan metode seleksi secara langsung juga memberikan pengaruh terhadap biaya relatif yang akan dikeluarkan. Penentuan metode seleksi diharuskan mampu menjawab tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Keterkaitannya dengan efektifitas metode seleksi, metode yang dipilih diharapkan mampu memberikan informasi tentang kemampuan dan potensi dari para calon pekerja. Sedangkan keterkaitannya dengan ketersediaan sumber daya pendukung, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan suatu metode dengan tingkat kesalahan penilaian yang rendah. Terakhir, terkait biaya relatif pelaksanaan, perusahaan perlu mempertimbangkan metode yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi bagi perusahaan. Tujuan-tujuan diatas akan dapat dipenuhi dengan cara memberikan prioritas pada metode tertentu dalam tahapan proses seleksi. Metode yang sebaiknya difokuskan perusahaan adalah Wawancara User dan HR. Metode ini dinilai memiliki sifat yang lebih fleksibel sehingga memberikan ruang bagi perusahaan unuk menggali kemampuan dan potensi seorang calon pekerja. Selain itu, perusahaan juga perlu memfokuskan penilaian pada tes psikolgi dan wawancara direksi. Langkah selanjutnya yang perlu disiapkan adalah penentuan profil kompetensi. Kompetensi seorang calon pekerja berhubungan erat dengan kemampuannya untuk menghasilkan kinerja yang superior bagi perusahaan. Informasi mengenai kompetensi yang dibutuhkan pada jabatan BPS merupakan hal pertama dan utama agar dapat ditentukan kualifikasi seorang tenaga BPS baru. Proses penentuan profil kompetensi harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah rencana perusahaan, yang dalam jangka panjang memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia, menuntut calon pekerja baru untuk memiliki kemampuan initiating action yang tinggi dan customer focus. Karena itu, perlu ditekankan penilaian pada kompetensi mengerjakan sesuatu melebihi yang diharapkan dan seluruh dimensi kompetensi yang ada di kelompok kompetensi customer focus. Kebutuhan perusahaan pada tenaga BPS yang mampu menjalankan tugas- tugasnya dengan baik, juga dapat dicapai jika tenaga BPS memiliki kemampuan initiating action yang tinggi dan customer focus. Tugas pokok dari jabatan BPS yang berhubungan langsung dengan user, juga menuntutnya untuk memiliki kemampuan initiating action yang tinggi dan customer focus. Penentuan metode rekrutmen harus diarahkan pada tujuan mendapatkan calon tenaga BPS yang potensial dan layak untuk diseleksi. Faktor utama yang mempengaruhi penentuan metode rekrutmen adalah tenggang waktu rekrutmen dan kemudahan penyaringan pelamar. Kedua faktor ini erat kaitannya dengan kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja baru dalam waktu yang secepatnya. Hal ini membuat perusahaan sebisa mungkin memilih metode yang optimal dari segi waktu. Tujuan utama yang ingin dicapai dari penentuan metode rekrutmen adalah mengoptimalkan waktu rekrutmen. Pengoptimalan waktu rekrutmen akan berimplikasi pada efisiensi biaya perekrutan dan dapat mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang ada. Berkaitan dengan tujuan-tujuan tersebut, maka metode yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan adalah metode College Shopping. Selain itu, perusahaan juga bisa menggunakan metode e-recruitment untuk menarik calon pekerja potensial sebanyak-banyaknya. Pelaksanaan dari ketiga komponen strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri. Komponen strategi berupa penentuan metode seleksi, penentuan profil kompetensi dan penentuan metode rekrutmen merupakan rangkaian langkah strategis dalam merumuskan alternatif strategi rekrutmen tenaga BPS. Pendekatan PHA yang dilakukan bukan dalam rangka memilih diantara komponen strategi tersebut, namun hal ini dilakukan untuk menentukan bobot dan prioritas komponen strategi guna menentukan komponen strategi mana yang sebaiknya dilaksanakan terlebih dahulu.

V. IMPLIKASI MANAJERIAL

Rekrutmen termasuk fungsi yang mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan, khususnya deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Perumusan suatu strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi tentunya dapat menghasilkan pekerja dengan kompetensi yang sesuai sehingga mampu memberikan kinerja yang superior bagi perusahaan. Proses perumusan strategi rekrutmen tenaga BPS harus mendapat dukungan semua pihak yang terkait. Rumusan alternatif yang telah disusun dan akan diterapkan memiliki implikasi secara manajerial. Implikasi manajerial perlu menjadi perhatian perusahaan agar kebijakan yang diputuskan dalam strategi rekrutmen dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini tentunya membantu usaha perusahaan untuk mendapatkan tenaga BPS yang berkompeten. Beberapa implikasi manajerial tersebut, diantaranya : 1. Dari sisi teknis, apabila proses rekrutmen sudah dilaksanakan berbasis kompetensi, calon tenaga BPS yang telah direkrut akan lebih cepat dalam memahami kompetensi teknis yang diperlukan dalam suatu jabatan, sehingga akan mengurangi kegiatan-kegiatan pengembangan, seperti training dan job assignment. 2. Dari sisi ekonomi, dengan berkurangnya kegiatan training, secara otomatis anggaran atau finansial yang harus dikeluarkan untuk training akan berkurang karena apabila proses rekrutmen sudah tepat berbasis kompetensi, gap kompetensi yang ada akan lebih sedikit dibandingkan proses rekrutmen yang tidak berbasis kompetensi. 3. Dari segi sosial, karena memiliki tenaga-tenaga BPS yang berkompeten akan membuat persaingan di internal Pertamina semakin ketat dan bagi pekerja yang tidak memiliki kompetensi yang tinggi harus segera meningkatkan kompetensi yang dimilikinya agar mampu bersaing dengan pekerja lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Proses rekrutmen yang saat ini dijalankan oleh perusahaan secara teori sudah berbasis kompetensi, namun dalam implementasinya masih banyak yang harus diperbaiki dalam hal penentuan profil kompetensi yang diukur, karena masih ada anggapan dari user yang merasa kurang puas dengan hasil rekrutan tenaga BPS. 2. Perumusan strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi paling besar dipengaruhi oleh faktor kebijakan perusahaan. Aktor yang paling berperan dalam perumusan strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi adalah VP HR Operation. Hal ini karena VP HR Operation dinilai lebih memahami dan berpengalaman tentang kebutuhan BPS. Tujuan utama yang diharapkan dapat dicapai adalah meningkatkan daya saing perusahaan. Penarikan tenaga BPS baru yang berkompeten diharapkan mampu memberikan kinerja yang superior bagi perusahaan, sehingga daya saing perusahaan akan meningkat. Rumusan alternatif strategi rekrutmen SDM terdiri dari tiga komponen strategi. Langkah pertama adalah menentukan metode seleksi yang tepat untuk menilai calon pekerja. Kedua menentukan profil kompetensi tenaga BPS yang dibutuhkan. Ketiga, menentukan metode rekrutmen yang tepat untuk dijalankan perusahaan. 3. Penentuan metode seleksi yang tepat ditujukan untuk mengetahui kemampuan dan potensi calon tenaga BPS. Karena itu, efektifitas metode seleksi menjadi faktor utama yang dipertimbangkan. Wawancara User dan HR merupakan salah satu dari lima tahapan metode seleksi yang menjadi prioritas pertama. Pada tahapan ini, perusahaan harus memfokuskan diri unuk mengeksplorasi kemampuan dan potensi pelamar serta berusaha untuk meminimalkan berbagai bias yang terjadi pada proses penilaian wawancara. Profil kompetensi tenaga BPS sangat dipengaruhi oleh faktor rencana perusahaan. Karena itu, ada tiga kompetensi yang diutamakan dalam penilaian calon tenaga BPS, yaitu mengerjakan sesuatu melebihi yang diharapkan dan semua dimensi dalam kelompok customer focus. Tenggang waktu perekrutan merupakan faktor yang diprioritaskan dalam penentuan metode rekrutmen untuk menarik pelamar potensial. Metode rekrutmen yang dipilih diharapkan dapat mengoptimalkan waktu rekrutmen. Berdasarkan hal tersebut, metode rekrutmen yang dapat digunakan perusahaan adalah College Shopping dan e-recruitment..

2. Saran

Bertitik tolak dari hasil penelitian yang dilakukan, kepada perusahaan disarankan untuk mengambil langkah-langkah strategis berkaitan dengan strategi rekrutmen SDM berbasis kompetensi pada jabatan BPS, yaitu: 1. Perusahaan perlu mengevaluasi program rekrutmen tenaga BPS yang selama ini dijalankan. Disarankan sebaiknya perusahaan merumuskan strategi baru yang berbasis kompetensi. 2. Disarankan kepada perusahaan untuk membuat suatu sistem evaluasi terhadap keberhasilan strategi rekrutmen yang dijalankan. 3. Perlunya dilakukan penelitian tentang hubungan antara sistem rekrutmen yang dijalankan dengan tingkat kinerja karyawan. 4. Perusahaan perlu mempertimbangkan pihak eksternal seperti konsultan dalam merumuskan strategi rekrutmen berbasis kompetensi untuk tenaga BPS. DAFTAR PUSTAKA Dessler, G. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Indeks, Jakarta. Fewidarto. 1996. Proses Hirarki Analitik PHA. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian, Bogor. Hasibuan, Sayuti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pendekatan Non Sekuler. Universitas Muhamadiyah, Solo. Irani, A.S. 2003. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Supervisor Pemasaran pada PT. Trias Sukses Dinamika, Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia, Jakarta Mathis and Jackson. 1986. Personel : Contemporary Perspectives and Aplications. West Publishing Co, Minesota. Nuryanta, N. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi. Jurnal Pendidikan Islam. Online, Vol 1, No. 1, http:journal.uii.ac.idindex.phpJPIarticleviewFile188177 , diakses 2 Oktober 2012. Purwono, A. 2009. Strategi Rekrutmen Pegawai Untuk Membangun Organisasi Yang Efektif. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. Online, Vol. 3, http:www.bkn.go.idattachments184_jurnalvol3nov2009.pdf , diakses 2 Oktober 2012. Saaty, Thomas L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta. Suhardiman, B. 2011. Analisis Pengaruh Faktor Rekrutmen, Kompetensi, dan Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Kepala Sekolah SMP dan Dampaknya Terhadap Kinerja Sekolah di Kabupaten Garut. Jurnal Administrasi Pendidikan. Online, http:jurnal.upi.edufile24- Budi_Suhardiman-EDIT.pdf , diakses 2 Oktober 2012. Suryady, A. 2008. Analisis Strategi Rekrutmen dan Seleksi Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. www.pertamina.com . 2012. Profil Pertamina. diakses 1 Agsutus 2012 Yullyanti, E. 2009. Bisnis Dan Birokrasi. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Online, Vol. 16, No. 3, http:journal.ui.ac.idjbbarticleviewFile615600, diakses 2 Oktober 2012. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ANALISIS REKRUTMEN BERBASIS KOMPETENSI Studi Kasus Program Bimbingan Profesi Sarjana pada PT. Pertamina Persero Nama Responden : Jabatan : Petunjuk : 1. Berilah tanda X pada kolom skor yang sesuai untuk penilaian tingkat kepentingan berkaitan dengan strategi rekrutmen. 2. Skor yang digunakan terdiri dari 1-9 dengan kriteria sebagai berikut : Tingkat kepentingan Definisi Definisi 1 Sama penting 3 Sedikit lebih penting 5 Sangat penting 7 Jelas lebih penting 9 Mutlak lebih penting 2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Sumber : Saaty 1993 I. HIERARKI UTAMA 1. Strategi rekrutmen SDM ditentukan oleh faktor, yaitu Sumber Daya Perusahaan, Persyaratan Jabatan, Visi Perusahaan, Kondisi Ekonomi, Peraturan Tenaga Kerja, Kebijakan Perusahaan, Persaingan Industri, dan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi IPTEK. Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan strategi rekrutmen, faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut. Bandingkan masing-masing faktor berkaitan dengan hubungannya terhadap strategi rekrutmen SDM. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Sumber Daya Perusahaan Persyaratan Jabatan Sumber Daya Perusahaan Visi Sumber Daya Perusahaan Kondisi Ekonomi Sumber Daya Perusahaan Peraturan Tenaga Kerja Sumber Daya Perusahaan Kebijakan Perusahaan Sumber Daya Perusahaan Persaingan Industri Sumber Daya Perusahaan IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Persyaratan Jabatan Visi Persyaratan Jabatan Kondisi Ekonomi Persyaratan Jabatan Peraturan Tenaga Kerja Persyaratan Kebijakan Jabatan Perusahaan Persyaratan Jabatan Persaingan Industri Persyaratan Jabatan IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Visi Kondisi Ekonomi Visi Peraturan Tenaga Kerja Visi Kebijakan Perusahaan Visi Persaingan Industri Visi IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Ekonomi Peraturan Tenaga Kerja Kondisi Ekonomi Kebijakan Perusahaan Kondisi Ekonomi Persaingan Industri Kondisi Ekonomi IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Peraturan Tenaga Kerja Kebijakan Perusahaan Peraturan Tenaga Kerja Persaingan Industri Peraturan Tenaga Kerja IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebijakan Perusahaan Persaingan Industri Kebijakan Perusahaan IPTEK Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Persaingan Industri IPTEK 2. Ada tiga aktor yang berperan dalam perumusan strategi rekrutmen SDM berbasis Kompetensi pada jabatan BPS, yaitu VP HR Operation, Recruitment Manager, dan Line Manager. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan factor Sumber Daya Perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor Persyaratan Jabatan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor Visi Perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan actor lainnya berkaitan dengan faktor Kondisi ekonomi. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager e. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor Peraturan tenaga kerja. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager f. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor Kebijakan Perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager g. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor persaingan industri. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager h. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya berkaitan dengan faktor IPTEK. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 VP HR Operation Recruitment Manager VP HR Operation Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Recruitment Manager Line Manager 3. Tujuan yang ingin dicapai dalam perumusan strategi rekrutmen SDM, yaitu Menarik Pelamar Potensial, Mendapatkan SDM yang Berkompeten, Menciptakan Suasana Kerja Kondusif, dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya berkaitan dengan Aktor VP HR Operation. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik Pelamar Potensial Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menarik Pelamar Potensial Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Menarik Pelamar Potensial Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Mendapatkan SDM yang Berkompeten Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Meningkatkan Daya Saing Perusahaan b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya berkaitan dengan Aktor Recruitment Manager. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik Pelamar Potensial Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menarik Pelamar Potensial Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Menarik Pelamar Potensial Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Mendapatkan SDM yang Berkompeten Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Meningkatkan Daya Saing Perusahaan c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya berkaitan dengan Aktor Line Manager Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menarik Pelamar Potensial Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menarik Pelamar Potensial Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Menarik Pelamar Potensial Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mendapatkan SDM yang Berkompeten Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Mendapatkan SDM yang Berkompeten Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menciptakan Suasana Kerja Kondusif Meningkatkan Daya Saing Perusahaan 4. Skenario yang dapat dijalankan dalam merumuskan strategi rekrutmen SDM adalah Penentuan Metode Rekrutmen, Penentuan Profil Kompetensi, dan Penentuan Metode Seleksi. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antar skenario berkaitan dengan tujuan Menarik Pelamar Potensial. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Metode Seleksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Seleksi b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antar skenario berkaitan dengan tujuan Mendapatkan SDM yang Berkompeten. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Metode Seleksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Seleksi c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antar skenario berkaitan dengan tujuan Menciptakan Suasana Kerja Yang Kondusif. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Metode Seleksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Seleksi d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antar skenario berkaitan dengan tujuan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Rekrutmen Penentuan Metode Seleksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Penentuan Profil Kompetensi Penentuan Metode Seleksi

II. HIERARKI TINGKAT DUA 2.1 HIERARKI PENENTUAN METODE REKRUTMEN

1. Penentuan Metode Rekrutmen jabatan BPS ditentukan oleh lima faktor, yaitu Sumber Daya Perusahaan, Biaya Perekrutan, Tenggang Waktu Perekrutan, Kemudahan Penyaringan Pelamar, dan Daya Pikat Metode. Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan metode rekrutmen, faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Sumber Daya Perusahaan Biaya Perekrutan Sumber Daya Perusahaan Tenggang Waktu Perekrutan Sumber Daya Perusahaan Kemudahan Penyaringan Pelamar Sumber Daya Daya Pikat Metode Perusahaan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Biaya Perekrutan Tenggang Waktu Perekrutan Biaya Perekrutan Kemudahan Penyaringan Pelamar Biaya Perekrutan Daya Pikat Metode Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tenggang Waktu Perekrutan Kemudahan Penyaringan Pelamar Tenggang Waktu Perekrutan Daya Pikat Metode Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan Penyaringan Pelamar Daya Pikat Metode 2. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penentuan metode rekrutmen, yaitu Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan, Efisiensi Biaya Perekrutan, dan Optimasi Waktu Rekrutmen. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya berkaitan dengan faktor sumber daya perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Efisiensi Biaya Perekrutan Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Optimasi Waktu Rekrutmen Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Biaya Perekrutan Optimasi Waktu Rekrutmen b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya berkaitan dengan faktor biaya perekrutan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengoptimalkan Sumber Daya Efisiensi Biaya Perusahaan Perekrutan Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Optimasi Waktu Rekrutmen Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Biaya Perekrutan Optimasi Waktu Rekrutmen c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya berkaitan dengan faktor tenggang waktu perekrutan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Efisiensi Biaya Perekrutan Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Optimasi Waktu Rekrutmen Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Biaya Perekrutan Optimasi Waktu Rekrutmen d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya berkaitan dengan faktor kemudahan penyaringan pelamar. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Efisiensi Biaya Perekrutan Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Optimasi Waktu Rekrutmen Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Biaya Perekrutan Optimasi Waktu Rekrutmen e. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya berkaitan dengan faktor daya pikat metode. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengoptimalkan Sumber Daya Perusahaan Efisiensi Biaya Perekrutan Mengoptimalkan Optimasi Sumber Daya Perusahaan Waktu Rekrutmen Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Biaya Perekrutan Optimasi Waktu Rekrutmen 3. Ada tiga alternatif metode rekrutmen yang diprioritaskan, yaitu e-recruitment, College Shopping, dan Bursa Tenaga Kerja Job fair. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya berkaitan dengan tujuan mengoptimalkan sumber daya perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 e- recruitment College Shopping e- recruitment Bursa Tenaga Kerja Job fair Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 College Shopping Bursa Tenaga Kerja Job fair b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya berkaitan dengan tujuan efisiensi biaya perekrutan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 e- recruitment College Shopping e- recruitment Bursa Tenaga Kerja Job fair Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 College Shopping Bursa Tenaga Kerja Job fair c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya berkaitan dengan tujuan optimasi waktu rekrutmen. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 e- recruitment College Shopping e- recruitment Bursa Tenaga Kerja Job fair Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 College Shopping Bursa Tenaga Kerja Job fair 2.2 HIERARKI TINGKAT DUA PENENTUAN PROFIL KOMPETENSI 1. Penentuan profil kompetensi SDM jabatan BPS ditentukan oleh faktor Kebutuhan Perusahaan, Lingkungan Kerja, Rencana Perusahaan, Budaya Kerja Perusahaan, Tugas Pokok Jabatan. Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan profil kompetensi, faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebutuhan Perusahaan Lingkungan Kerja Kebutuhan Perusahaan Rencana Perusahaan Kebutuhan Perusahaan Budaya Kerja Perusahaan Kebutuhan Perusahaan Tugas Pokok Jabatan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Kerja Rencana Perusahaan Lingkungan Kerja Budaya Kerja Perusahaan Lingkungan Kerja Tugas Pokok Jabatan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Rencana Perusahaan Budaya Kerja Perusahaan Rencana Perusahaan Tugas Pokok Jabatan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Budaya Kerja Perusahaan Tugas Pokok Jabatan 2. Profil kompetensi jabatan BPS terbagi menjadi empat kelompok kompetensi yaitu, Building Trust, Initiating Action, Work Standard dan Customer Focus. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelompok kompetensi berkaitan dengan faktor kebutuhan perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Building Trust Initiating Action Building Trust Work Standard Building Trust Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Initiating Action Work Standard Initiating Action Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Standard Customer Focus b. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelompok kompetensi berkaitan dengan faktor lingkungan kerja. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Building Trust Initiating Action Building Trust Work Standard Building Trust Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Initiating Action Work Standard Initiating Action Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Standard Customer Focus c. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelompok kompetensi berkaitan dengan faktor rencana perusahaan. Kolom Kiri Diisi bila Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding Kolom Kanan sama penting faktor pada kolom kanan faktor pada kolom kiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Building Trust Initiating Action Building Trust Work Standard Building Trust Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Initiating Action Work Standard Initiating Action Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Standard Customer Focus d. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelompok kompetensi berkaitan dengan faktor budaya kerja. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Building Trust Initiating Action Building Trust Work Standard Building Trust Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Initiating Action Work Standard Initiating Action Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Standard Customer Focus e. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelompok kompetensi berkaitan dengan faktor tugas pokok jabatan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Building Trust Initiating Action Building Trust Work Standard Building Customer Trust Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Initiating Action Work Standard Initiating Action Customer Focus Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Standard Customer Focus 3. Berkaitan dengan kelompok kompetensi Building Trust, terdapat empat komponen kompetensi yaitu Bekerja Jujur, Terbuka Mengenai Keadaan Diri Sendiri, Terbuka Pada Ide Orang Lain, Mendukung Orang Lain. a. Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara komponen kompetensi tersebut terkait kelompok kompetensi Building Trust Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Bekerja Jujur Terbuka Mengenai Keadaan Diri Sendiri Bekerja Jujur Terbuka Pada Ide Orang Lain Bekerja Jujur Mendukung Orang Lain Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Terbuka Mengenai Keadaan Diri Sendiri Terbuka Pada Ide Orang Lain Terbuka Mengenai Keadaan Diri Sendiri Mendukung Orang Lain Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Terbuka Pada Ide Orang Lain Mendukung Orang Lain 4. Kelompok kompetensi Initiating Action terdiri dari dua komponen kompetensi, yaitu Bertindak Mandiri dan Mengerjakan Sesuatu Melebihi yang Diharapkan Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara komponen kompetensi tersebut terkait dengan kelompok kompetensi Initiating Action. Kolom Kiri Diisi bila sama Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan penting 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Bertindak Mandiri Mengerjakan Sesuatu Melebihi yang Diharapkan 5. Kelompok kompetensi Customer Focus terdiri dari empat komponen kompetensi, yaitu Memahami Pelanggan, Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan, Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, dan Meminta Umpan Balik dari Pelanggan Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara komponen kompetensi tersebut terkait dengan kelompok kompetensi Customer Focus. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Memahami Pelanggan Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan Memahami Pelanggan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Memahami Pelanggan Meminta Umpan Balik dari Pelanggan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan Meminta Umpan Balik dari Pelanggan Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Meminta Umpan Balik dari Pelanggan 6. Kelompok kompetensi Work Standards terdiri dari empat komponen kompetensi, yaitu Menentukan Standar Kerja Tinggi, Memastikan Kualitas Terbaik, Bertanggung Jawab pada Setiap Tindakan, Mendorong Orang Lain Agar Mau Bertanggung Jawab. Bandingkan tingkat kepentingan relatif diantara komponen kompetensi tersebut terkait dengan kelompok kompetensi Work Standards. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Menentukan Standar Kerja Tinggi Memastikan Kualitas Terbaik Menentukan Standar Kerja Tinggi Bertanggung Jawab pada Setiap Tindakan Menentukan Standar Kerja Tinggi Mendorong Orang Lain Agar Mau Bertanggung Jawab Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Memastikan Kualitas Terbaik Bertanggung Jawab pada Setiap Tindakan Memastikan Kualitas Terbaik Mendorong Orang Lain Agar Mau Bertanggung Jawab Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Bertanggung Jawab pada Setiap Tindakan Mendorong Orang Lain Agar Mau Bertanggung Jawab 2.3 HIERARKI TINGKAT DUA PENENTUAN METODE SELEKSI 1. Penentuan Metode Seleksi SDM jabatan BPS ditentukan oleh tiga faktor,yaitu Biaya Relatif Pelaksanaan, Ketersediaan Sumber Daya Pendukung, dan Efektifitas Metode Seleksi. Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dengan penentuan profil kompetensi, faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam suatu tabel perbandingan antar faktor tersebut. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Biaya Relatif Pelaksanaan Ketersediaan Sumber Daya Pendukung Biaya Relatif Pelaksanaan Efektifitas Metode Seleksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Sumber Daya Pendukung Efektifitas Metode Seleksi 2. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dari penentuan metode rekrutmen, yaitu Mengetahui Kemampuan dan Potensi, Efisiensi Sumber Daya, dan Meminimalkan Kesalahan Penilaian. a. Bandingakan tingkat kepentingan relatif diantara tujuan berkaitan dengan factor biaya relatif pelaksanaan. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengetahui Kemampuan dan Potensi Efisiensi Sumber Daya Mengetahui Meminimalkan Kemampuan dan Potensi Kesalahan Penilaian Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Sumber Daya Meminimalkan Kesalahan Penilaian b. Bandingakan tingkat kepentingan relatif diantara tujuan berkaitan dengan factor ketersediaan sumber daya pendukung. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengetahui Kemampuan dan Potensi Efisiensi Sumber Daya Mengetahui Kemampuan dan Potensi Meminimalkan Kesalahan Penilaian Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Sumber Daya Meminimalkan Kesalahan Penilaian c. Bandingakan tingkat kepentingan relatif diantara tujuan berkaitan dengan factor efektifitas metode seleksi. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Mengetahui Kemampuan dan Potensi Efisiensi Sumber Daya Mengetahui Kemampuan dan Potensi Meminimalkan Kesalahan Penilaian Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Efisiensi Sumber Daya Meminimalkan Kesalahan Penilaian 3. Ada lima metode seleksi yang dapat digunakan untuk menyaring SDM, yaitu Seleksi Administrasi, Tes Psikologi, Wawancara User dan HR, Tes Kesehatan, dan Wawancara Direksi. a. Bandingkan tingkat kepentingan relative diantara metode seleksi berkaitan dengan tujuan mengetahui kemampuan dan potensi. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Seleksi Administrasi Tes Psikologi Seleksi Administrasi Wawancara User dan HR Seleksi Administrasi Tes Kesehatan Seleksi Administrasi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Psikologi Wawancara User dan HR Tes Psikologi Tes Kesehatan Tes Psikologi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Wawancara User dan HR Tes Kesehatan Wawancara User dan HR Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Kesehatan Wawancara Direksi b. Bandingkan tingkat kepentingan relative diantara metode seleksi berkaitan dengan tujuan efisiensi sumber daya. Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Seleksi Administrasi Tes Psikologi Seleksi Administrasi Wawancara User dan HR Seleksi Administrasi Tes Kesehatan Seleksi Administrasi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Psikologi Wawancara User dan HR Tes Psikologi Tes Kesehatan Tes Psikologi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Wawancara User dan HR Tes Kesehatan Wawancara User dan HR Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Kesehatan Wawancara Direksi c. Bandingkan tingkat kepentingan relative diantara metode seleksi berkaitan dengan tujuan meminimalkan kesalahan penilaian Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Seleksi Administrasi Tes Psikologi Seleksi Administrasi Wawancara User dan HR Seleksi Administrasi Tes Kesehatan Seleksi Administrasi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Psikologi Wawancara User dan HR Tes Psikologi Tes Kesehatan Tes Psikologi Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Wawancara User dan HR Tes Kesehatan Wawancara User dan HR Wawancara Direksi Kolom Kiri Diisi bila sama penting Diisi jika faktor pada kolom kiri lebih penting dibandingkan faktor pada kolom kanan Diisi jika faktor pada kolom kanan lebih penting dibanding faktor pada kolom kiri Kolom Kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Tes Kesehatan Wawancara Direksi Lampiran 2. Hirarki Utama Model Name: Rekruitmen Treeview Goal: Strategi Rekrutmen Berbasis Kompetensi SDMP L: .019 VPHR L: .742 MPP L: .115 PMR L: .333 PPK L: .333 PMS L: .333 MSB L: .258 PMR L: .234 PMK L: .080 PMS L: .685 MSKK L: .052 PMR L: .080 PPK L: .234 PMS L: .685 MDSP L: .576 PMR L: .078 PPK L: .435 PMS L: .487 MR L: .203 MPP L: .291 MSB L: .565 MSKK L: .045 MDSP L: .099 LM L: .055 MPP L: .095 MSB L: .248 MSKK L: .040 MDSP L: .616 PJ L: .082 VPR L: .734 Lanjutan Lampiran 2. RM L: .213 LM L: .053 VP L: .223 VPHR L: .557 MR L: .152 LM L: .291 KE L: .021 VPHR L: .747 MR L: .194 LM L: .059 PTK L: .098 VPHR L: .467 MR L: .467 LM L: .067 KP L: .351 VPHR L: .715 MR L: .218 LM L: .067 PI L: .138 VPHR L: .701 MR L: .240 LM L: .059 IPTEK L: .068 VPHR L: .218 MR L: .715 LM L: .067 Lampiran 3. Hirarki Penentuan Metode Seleksi Model Name: Rekruitmen 3 Treeview Goal: Penentuan Metode Seleksi BRP L: .071 MKP L: .080 SA L: .052 TP L: .154 WUHR L: .506 TK L: .032 WD L: .256 ESD L: .234 SA L: .172 TP L: .175 WUHR L: .452 TK L: .029 WD L: .172 MKP L: .685 SA L: .333 TP L: .333 WUHR L: .333 TK L: .122 WD L: .132 KSDP L: .208 MKP L: .297 ESD L: .164 MKP L: .538 EMS L: .721 MKP L: .729 ESD L: .061 MKP L: .211 Lampiran 4. Hirarki Penentuan Profil Kompetensi Model Name: Penentuan Profil Kompetensi Treeview Goal: Penentuan Profil Kompetensi KP L: .269 BT L: .495 BJ L: .495 TMKDS L: .052 TPIOL L: .328 MOL L: .125 IA L: .210 BM L: .167 MSMD L: .833 WS L: .166 MSKT L: .120 MKT L: .600 BJST L: .197 MOLAMBJ L: .084 CF L: .128 MP L: .250 MHBP L: .250 MKP L: .250 MUBP L: .250 LK L: .032 BT L: .546 IA L: .118 WS L: .120 CF L: .216 RP L: .483 BT L: .133 IA L: .405 WS L: .057 CF L: .405 BKP L: .073 Lanjutan Lampiran 4. BT L: .585 IA L: .059 WS L: .137 CF L: .219 TPJ L: .144 BT L: .102 IA L: .238 WS L: .372 CF L: .288 Lampiran 5. Penentuan Metode Rekrutmen Model Name: Rekruitmen 5 Treeview Goal: Penentuan Metode Rekruitmen SDP L: .086 MSDP L: .172 EREC L: .365 CS L: .563 JF L: .072 EBP L: .152 EREC L: .368 CS L: .567 JF L: .065 OWR L: .675 EREC L: .386 CS L: .516 JF L: .099 BP L: .087 MSDP L: .070 EBP L: .305 OWR L: .625 TWP L: .532 MSDP L: .164 EBP L: .143 OWR L: .693 KPP L: .205 MSDP L: .602 EBP L: .124 OWR L: .273 DPM L: .089 MSDP L: .516 EBP L: .137 OWR L: .347 ABSTRACT WAHYUNINGSIH. The Marketing System of Seaweed at Tanakeke Islands, South Sulawesi Province : Structure Conduct Performance NUNUNG KUSNADI as Chairman and RITA NURMALINA as a Member of the Advisory of Committee South Sulawesi is one of the central of seaweed production in Indonesia. This study focuses in Tanakeke Islands, Takalar Regency that produced most of the seaweed in South Sulawesi. The objectives of this study were i to identify market structure of seaweed in Tanakeke Islands, ii to describe market conduct of seaweed in Tanakeke Islands, iii to determine market performance of seaweed in Tanakeke Islands. According to S-C-P approach Structure Conduct Performance. The research indicated that market structure of seaweed was oligopsonistic, and the majority single marketing institution is determining the seaweed price. It also showed there were four marketing channel, 1 farmers- middlemen in village-middlemen in subdistricts-wholesaler-exportir level, 2 farmers-middlemen in village-wholesaler-exportir level, 3 farmers-middlemen in village-wholesaler-exportir level, 4 farmers-middlemen in village-exportir level, where the first marketing channel had the highest total of the marketing margin. This implies the farmer share has the lower value. The research revealed weak market integration between farmer and middlemen. Conversely, market integration at farmer level and middlemen was highly, especially in the long run. Keywords: marketing, seaweed, market structure, market conduct, market performance, South Sulawesi RINGKASAN WAHYUNINGSIH. Sistem Pemasaran Rumput Laut di Kepulauan Tanakeke, Provinsi Sulawesi Selatan. NUNUNG KUSNADI sebagai Ketua dan RITA NURMALINA sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan dalam program Revitalisasi Perikanan Budidaya tahun 2006-2009. Indonesia termasuk salah satu produsen terbesar dunia, bahkan menjadi peringkat kedua produsen rumput laut dunia setelah negara China. Perkembangan produksi rumput laut Indonesia meningkat pesat, tahun 2005 produksi Indonesia hanya sebesar 910 636 ton yang meningkat menjadi 3 082 113 ton atau 17.34 persen dari total potensi pada tahun 2010. Hal ini semakin memperbaiki posisi Indonesia sebagai produsen rumput laut dunia dan berdampak positif terhadap peningkatan ekspor rumput laut Indonesia di pasar internasional. Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia dengan salah satu sentra produksinya adalah Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar. Berdasarkan data DKP Takalar 2010, produksi rumput laut Kabupaten Takalar mengalami fluktuasi dengan trend yang meningkat yaitu tahun 2005 sebanyak 106 529 ton dan tahun 2009 mencapai 214 142 ton. Peningkatan produksi ini berdampak positif terhadap ekspor rumput laut. Ekspor rumput laut Kabupaten Takalar selama periode 2005-2009 mengalami peningkatan. Namun peningkatan ekspor rumput laut tidak menyebabkan peningkatan harga rumput laut di tingkat petani. Harga rumput laut di tingkat petani pada periode 2005-2009 berfluktuasi dengan trend yang menurun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem pemasaran rumput laut di Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar tidak efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai Sistem Pemasaran Rumput Laut, melalui pendekatan Structure Conduct Performance. Penelitian ini bertujuan untuk : 1 mengidentifikasi struktur pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke, 2 menggambarkan perilaku pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke, dan 3 mengukur keragaan pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke. Penelitian ini dilakukan di Kepulauan Tanakeke. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah sentra produksi rumput laut kering. Berdasarkan hasil analisis empat pedagang pengumpul terbesar di Kepulauan Tanakeke, diperoleh nilai CR 4 yang cukup tinggi yaitu 52 persen. Artinya struktur pasar rumput laut didominasi oleh empat pedagang pengumpul terbesar di Kepulauan Tanakeke. Maka pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke bersifat oligopsoni. Selain dengan konsentrasi pasar, struktur pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke dapat diketahui dengan adanya hambatan masuk pasar. Berdasarkan hasil analisis nilai skala efisiensi minimum MES pada tingkat pedagang pengumpul sebesar 26.04 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa hambatan masuk pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke cukup besar, sehingga tidak mudah bagi para pedagang pengumpul baru untuk masuk ke dalam pasar tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan yang kuat langganan dan modal yang besar. Perilaku pasar rumput laut di Kepulauan Tanakeke dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran rumput laut: 1 petani-pedagang pengumpul desa-pedagang pengumpul kecamatan-pedagang besar-eksportir, 2 petani-pedagang pengumpul desa- pedagang besar-eksportir, 3 petani-pedagang pengumpul desa-pedagang pengumpul kecamatan-eksportir, 4 petani-pedagang pengumpul desa-eksportir. Saluran pemasaran pertama merupakan saluran pemasaran terpanjang dan paling banyak digunakan oleh petani rumput laut, sebanyak 35 orang petani atau 38.89 persen. Banyaknya petani yang menjual rumput lautnya melalui saluran ini dikarenakan adanya ikatan yang kuat kekeluargaan, dan permodalan dengan pedagang pengumpul desa. Saluran pemasaran kedua dan ketiga hampir sama, hanya yang membedakan yaitu pada saluran kedua petani dengan pedagang pengumpul desa tidak menjalin ikatan apapun. Petani pada saluran ini memiliki posisi tawar dalam penentuan harga rumput laut. Namun, adanya desakan dalam memenuhi kebutuhan hidup, petani melakukan panen sebelum waktunya. Saluran pemasaran keempat merupakan saluran pemasaran rumput laut terpendek di Kepulauan Tanakeke. Pada saluran ini tidak terjalin ikatan antara petani dengan pedagang pengumpul desa. Sistem penentuan harga rumput laut di Kepulauan Tanakeke dilakukan dengan dua cara yaitu sistem tawar-menawar dan penentuan harga ditentukan oleh lembaga yang lebih tinggi tingkatannya. Sistem pembayaran yang dilakukan ada tiga cara yaitu ijon,tunai, dan panjar. Berdasarkan saluran pemasaran yang terjadi di Kepulauan Tanakeke, total margin pemasaran yang terbesar terjadi pada saluran pemasaran pertama melalui petani, pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kecamatan, pedagang besar, dan eksportir, yaitu sebesar 7 250kg. Hasil analisis integras pasar menunjukkan bahwa dalam jangka pendek integrasi yang terjadi antara petani dengan pedagang pengumpul bersifat lemah, namun dalam jangka panjang antara petani dengan pedagang pengumpul terjadi integrasi yang kuat. Kata Kunci : Pemasaran, Rumput Laut, Struktur Pasar, Perilaku Pasar, dan Keragaan Pasar

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang