Prioritas kedua yang ingin dicapai adalah mendapatkan SDM yang berkompeten 0,338. Hal ini karena tugas pokok BPS membutuhkan SDM yang
berkompeten di bidangnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai target perusahaan. Tujuan menarik pelamar potensial 0,159 menjadi
prioritas ketiga. Semakin banyak calon pekerja potensial yang mengikuti proses rekrutmen, maka peluang perusahaan mendapatkan tenaga BPS yang handal
semakin besar. Selain itu, perusahaan juga memiliki banyak pilihan calon SDM untuk diterima. Tujuan menciptakan suasana kerja kondusif 0,049 berada pada
prioritas terakhir untuk dipertimbangkan. Level terakhir hirarki utama terdiri dari komponen strategi rekrutmen SDM
berbasis kompetensi pada jabatan BPS. Seperti dimuat pada Tabel 8, pengolahan pada level ini menghasilkan komponen strategi penentuan metode
seleksi 0,539 sebagai komponen prioritas pertama. Metode seleksi yang digunakan harus tepat agar mampu menyaring para calon pekerja dengan
kompetensi sesuai kebutuhan. Penentuan profil kompetensi tenaga BPS 0,289 menjadi prioritas kedua dalam penyusunan strategi. Perusahaan harus mampu
menyusun sebuah profil kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi pekerjaan agar diperoleh tenaga BPS yang berkompeten.
Komponen prioritas ketiga adalah penentuan metode rekrutmen 0,171. Komponen ini merupakan komponen pendukung dari komponen strategi
sebelumnya. Setelah perusahaan menentukan metode seleksi yang tepat, langkah selanjutnya adalah perusahaan perlu menentukan metode yang tepat
untuk menariknya.
Tabel 8. Hasil Pengolahan Unsur Komponen Strategi Hirarki Utama Komponen Strategi
Bobot Prioritas
Penentuan metode seleksi 0,539
1 Penentuan profil kompetensi
0,289 2
Penentuan metode rekrutmen 0,171
3
4.5. Analisis Hasil Pengolahan Hirarki Penentuan Metode Seleksi
Level kedua hirarki penentuan metode seleksi terdiri dari faktor-faktor yeng mempengaruhi pengambilan keputusan. Pengolahan pada level ini menghasilkan
faktor efektifitas metode seleksi 0,721 menjadi faktor yang paling berpengaruh. Hal ini berarti bahwa metode yang nantinya dipilih harus memiliki tingkat
ketepatan penilaian yang tinggi. Tingkat efektifitas suatu metode akan
berbanding lurus dengan kevalidan hasil penilaian terhadap seorang calon pekerja.
Prioritas kedua
yang perlu
dipertimbangkan perusahaan
adalah ketersediaan sumber daya pendukung 0,208. Faktor sarana pendukung
meliputi SDM, biaya, waktu, alat dan sarana penunjang lainnya memegang peranan penting dalam menciptakan kelancaran dan kesinambungan proses
seleksi. Faktor yang menjadi pertimbangan terakhir adalah biaya relatif pelaksanaan
0,071. Biaya relatif dianggap tidak menjadi suatu hambatan yang besar apabila metode seleksi yang akan dijalankan telah sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki. Tabel 9 menyajikan bobot dan prioritas unsur faktor hirarki penentuan metode seleksi.
Tabel 9. Hasil Pengolahan Unsur Faktor Hirarki Penentuan Metode Seleksi Faktor
Bobot Prioritas
Efektifitas metode seleksi 0,721
1 Ketersediaan sumber daya pendukung
0,208 2
Biaya relatif pelaksanaan 0,071
3 Penentuan metode seleksi memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan tersebut berada pada level ketiga hirarki, seperti dimuat pada Tabel 10. Pengolahan pada level ini menghasilkan tujuan mengetahui kemampuan dan
potensi 0,593 menjadi tujuan yang diutamakan. Inti dari proses seleksi adalah untuk mengetahui kemampuan dan potensi calon pekerja. Informasi mengenai
kemampuan dan potensi calon pekerja akan sangat berguna untuk menentukan tingkat kelayakan seorang calon pekerja untuk diterima.
Prioritas kedua yang ingin dicapai melalui penentuan metode seleksi adalah meminimalkan tingkat kesalahan penilaian 0,313. Seleksi merupakan proses
untuk menilai kualifikasi seorang calon pekerja. Kevalidan hasil penilaian menjadi hal mutlak yang harus ada. Karena itu, perlu ditentukan prioritas pada metode
mana yang mampu menilai calon pekerja secara benar dan objektif. Tujuan terakhir yang ingin dicapai adalah efisiensi sumber daya 0,095.
Perusahaan mengharapkan dapat mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dengan efisien terkait metode seleksi yang akan dilaksanakan.
Tabel 10. Hasil Pengolahan Unsur Tujuan Hirarki Penentuan Metode Seleksi Tujuan
Bobot Prioritas
Mengetahui kemampuan dan potensi 0,593
1 Meminimalkan tingkat kesalahan penilaian
0,313 2
Efisiensi sumber daya 0,095
3 Level keempat dari hirarki penentuan metode seleksi berisi unsur pilihan
metode yang perlu diprioritaskan. Tabel 11 menyatakan bahwa metode Wawancara User dan HR 0,447 merupakan metode yang menjadi
pertimbangan utama perusahaan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan harus memfokuskan penilaian pada proses Wawancara User dan HR. Pada proses ini
sebisa mungkin perusahaan menggali kemampuan dan potensi yang dimiliki seorang calon.
Metode seleksi kedua yang memiliki bobot cukup besar adalah tes psikologi 0,212. Melalui tes ini perusahaan dapat melihat potensi dan kemampuan calon
pekerja dalam
hal intelektual,
sistematika kerja,
kepribadian, serta
kesesuaiannya dengan posisi atau jabatan yang akan ditempati. Wawancara Direksi 0,209 merupakan tes dengan prioritas berikutnya. Melalui tes ini, direksi
dapat melihat kesesuaian antara calon pekerja dengan nilai-nilai dan visi perusahaan. Metode seleksi berikutnya secara berurutan berdasarkan
prioritasnya, yaitu seleksi administrasi 0,151 dan tes kesehatan 0,060. Pemberian bobot dan prioritas pada metode seleksi di atas bukan dalam
rangka memilih salah satu diantaranya, namun hal ini dilakukan untuk menentukan pada metode mana perusahaan seharusnya memfokuskan
penilaian dan pelaksanaanya. Kelima metode tersebut merupakan satu rangkaian proses seleksi yang saling berkaitan dan bertahap.
Tabel 11. Hasil Pengolahan Unsur Metode Hirarki Penentuan Metode Seleksi
Metode Bobot
Prioritas
Wawancara User dan HR 0,447
1 Tes Psikologi
0,212 2
Wawancara Direksi 0,209
3 Seleksi administrasi
0,151 4
Tes kesehatan 0,060
5
4.6. Analisis Hasil Pengolahan Hirarki Penentuan Profil Kompetensi