Strategi W - O Weakness-Opportunity atau Kelemahan-Peluang, yaitu
118
Tabel 53 Matriks SWOT Strategi Pengelolaan Hutan Rakyat dan Perdagangan Kayu Rakyat
Internal
Eksternal
Kekuatan S
1. Karakteristik individu yang cukup
baik usia produktif, tingkat kesehatan, penghasilan
2. Kepercayaan petani yang cukup
tinggi pada tokoh masyarakat, agama dan aparat pemerintahan.
3. Tingkat partisipasi petani dalam
jaringan sosial yang cukup baik 4.
Kepatuhan petani terhadap norma- norma yang berlaku dalam petani
tinggi 5.
Tingkat proaktif petani yang cukup tinggi
6. Tingkat kepedulian petani yang
cukup tinggi 7.
Kebiasaan petani secara turun temurun
8. Salah satu penghasilan yang
mudah diperoleh 9.
Tidak membutuhkan budidaya yang intensif
10. Transportasi dan aksesbilitas yang cukup baik
Kelemahan W
1. Tingkat pendidikan petani yang rendah formal maupun non formal
2. Kelembagaan kelompok tani belum berfungsi secara optimal
3. Keterbatasan informasi dan aksesnya 4. Minimnya pemahaman petani tentang
pengelolaan hutan rakyat 5. Belum adanya rencana yang bersifat
strategis 6. Kurangnya tenaga kerja
7. Mayoritas petani subsisten 8. Proses pemanenan dilakukan
berdasarkan kebututuhan”tebang butuh”
9. Pengertian masyarakat tentang sertifikasi masih rendah
Peluang O
1. Dukungan kebijakan, dana dan infratruktur dari instansi terkait
2. Dukungan dari aparat pemerintah lokal
3. Permintaan kayu semakin meningkat
4. Adanya alih fungsi lahan 5. Dukungan fasilitas dan
pendampingan dari LSM “PERSEPSI”
Strategi S-O
1. Membangun hubungan baik antara pemerintah, LSM dan
petani dalam pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu
rakyat S1, S2, S3, S4, S5,O1,O2,O5
2. Perluasan usaha melalui pengelolaan hutan rakyat dan
perdagangan kayu rakyat melalui pemanfaatan lahan, peningkatan
mutu bibit, pemeliharaan dan pemasarannya S1, S2, S3, S4, S5,
S6, S7, S8, S9, O10,O3,O4,O5
Strategi W-O
1. Mengaktifkan dan penguatan lembaga non formal dalam ikut mendukung
pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat
W1,W2,W4, W5, O1,O2,O5 2. Fasilitasi pemerintah terhadap
pengembangan dan pengelolaan hutan rakyat serta perdagangan kayu rakyat
W1,W2,W3,W4,W5,W7W8,W9 ,O1,O2,O3,O5
3. Peningkatan akses petani terhadap informasi, lembaga permodalan, dan
penyuluhan serta pemasaran kayu rakyat W1, W2, W3,W4,W6,W8,W9
O1,O2,O5
Ancaman T
1. Program pengembangan dan pengelolaan hutan rakyat yang
dilaksanakan terbatas pada keproyekan
2. Kegiatan sosialisasi, pendampingan dan penyuluhan
tentang pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat
belum maksimal 3. Kondisi lahan yang kritis “batu
bertanah” 4. Ketergantungan yang besar
terhadap pedagangbakul 5. Adanya sumbangan yang
dibebankan dalam pemanenan kayu oleh tingkat desa
6. Adanya kebijakan retribusisumbangan terhadap
pengangkutan kayu 7. Belum adanya perbedaan harga
kayu rakyat yang dihasilkan dari lahan yang tersertifikasi dengan
yang belum tersertifikasi 8. Minimnya pasar yang membeli
kayu rakyat yang tersertifikasi
Strategi S-T
1. Peningkatan pengetahuan usaha pengelolaan hutan rakyat dan
perdagangan kayu rakyat mencakup budidaya dan
pemeliharaan yang baik dan pemasaran dengan melakukan
penyuluhan, pelatihan dan
pembinaan
.
S1, S2, S3, S4, S5, S6,S7,S8,S9,T2,T4, T6, T7,T8
2. Pemberdayaan petani dalam bidang iptek, kelembagaan, dan
pemasaran sesuai karekteristik sosial budaya setempat. S1, S2,
S3, S4, S5, S6,S7,S8,S9,T1, T2, T3,T5,T8
Strategi W-T
1. Peningkatan kemandirian usaha
pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat yang
meliputi budidaya, pemeliharaan dan pemasaran W1, W2,W3,
W4,W5,W7,W8,T4
2. Membuka kerjasama antar
pemerintah, LSM Pendamping dan investor dalam menangani
perdagangan kayu yang bersertifikasi W2,W3,W4,W5,W8,W9,T1,T2,T4,
T7,T8