Jenis Data yang Dikumpulkan

35 mengukur modal sosial pada level makro nasional tapi pada level mikro komunitas. a. Profil Komunitas Profil komunitas ditentukan dengan melakukan FGD yang diadakan dalam komunitas selama akhir masa penelitian, studi pustaka, observasi lapangan dan metode partisipatory. Profil komunitas yang akan digali dalam penelitian ini yaitu kondisi karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya komunitas, modal sosial komunitas, data lapangan identitas aset komunitas, aksi kolektif dan kesetiakawanan, pengambilan keputusan dalam komunitas, organisasi dalam komunitas, hubungan organisasi dengan komunitas, jaringan kelembagaan dan kepadatan organisasi dan permasalahan dalam komunitas. b. Survey Rumah Tangga Survey rumah tangga dimaksudkan untuk memformulasikan indikator yang bersifat kognitif dan struktural dari dimensi modal sosial sehingga mampu mengukur potesi rumah tangga, stok pada tingkat individu dan serta akses pada modal sosial. Untuk survey rumah tangga ini data dikumpulkan dari responden yang jumlahnya ditentukan dengan rumus slovin dengan metode wawancara, observasi lapangan dan partisipatif. Data yang diambil adalah data karakteristik individu dan tingkatan unsur modal sosial yang diukur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dimodifikasi dari SCAT dan SC-IQ. c. Profil Organisasi Profil organisasi menggambarkan hubungan dan jaringan yang ada diantara institusi lokal formal maupun informal serta untuk mengukur karakteristik internal organisasii yang mungkin mendukung atau menghalangi pembentukan modal sosial. Profil organisasi ini ditentukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci terkait dengan kepemimpinan organisasi, identitas organisasi dan kebijakanprogram pembangunan hutan rakyat. Jenis, sumber dan teknik pengumpulan dalam penelitian ini sebagaimana dapat tersaji pada Tabel 4. 36 Tabel 4 pokok penelitian, jenis data, sumberdata dan metode pengumpulan data No. Pokok Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data 1 Kondisi Umum 1. Keadaan geografis, iklim dsb. 2. Data Monografi dsb. Pemerintah daerah, BPDAS Dinas terkait, Badan penyuluh, LSM Studi pustaka dan wawancara 2 Karakteristik sosial ekonomi dan budaya Petani komunitas 1. Kependudukan lama komunitas tinggal, banyaknya RT dan perubahan anggota komunitas 2. Aksesibilitas jarak, kondisi dan kemudahan akses trasportasi, informasi, komunikasi, pendidikan, kesehatan, pasar dsb 3. Jaminan keamanan 4. Lapangan pekerjaan 5. Ketersediaan sarana produksi bibit, pupuk, alat pertanian, dsb 6. Ketersediaan sarana ekonomi pasar, koperasi, lembaga peminjam modal, dsb 7. Budaya dan adat istiadat setempat yang berkaitan dengan pengelolaan lahan Pemerintah daerah, tokoh Petaniadat agama, kelompok- kelompok pada komunitas dan instansilembaga terkait. Studi pustaka, wawancara dan observasi 3 Karakteristik Individu petani 1. Umur 2. Pendidikan formal 3. Pendidikan non-formal 4. Pendapatan 5. Kondisi kesehatan 6. Luas lahan 7. Lama tinggal Responden rumah tangga survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur 4 Unsur Modal social 1. Kepercayaan 2. Jaringan sosial 3. Norma-norma sosial 4. Tindakan yang proaktif 5. Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan Responden rumah tangga survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur 5 Pola perdagangan kayu rakyat 1. Tata Waktu Penjualan 2. Rantai Pemasaran 3. Sistem Penjualan Responden rumah tangga survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur 6 Dukungan infrastrukltur 1. Ketersediaan sarana produksi HR 2. Ketersediaan sarana transportasi 3. Ketersediaan sarana komunikasi 4. Ketersediaan sarana informasi 5. Ketersediaan sarana kesehatan 6. Ketersediaan sarana pendidikan 7. Ketersediaan sarana pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan bimbingan teknis HR 8. Ketersediaan sarana penyedia modal HR Responden rumah tangga Wawancara mendalam dan observasi lapangan 7 Kondisi pembangunan HR 1. Kebijakan pembangunan HR 2. Dukungan pembangunan HR dari pihak-pihak terkait BPDAS, Dinas terkait dan Pemerintah Daerah Aparat desa, Tokoh Petani , pendamping HR, LSM Wawancara mendalam dan studi pustaka Wawancara 37

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah petani anggota kelompok yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive pada anggota kelompok tani hutan di wilayah penelitian dengan kuota kontrol sedangkan sisanya dipilih secara acak dari Petani yang tidak terlibat dalam pembangunan hutan rakyat ini. Banyaknya responden yang diwawancarai ditentukan berdasarkan Rumus Solvin Umar 2000 yaitu: Dimana: n = Ukuran Sampel responden N = Ukuran Populasi e = Tingkat kesalahan yang masih ditolelir Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri 2011, diketahui jumlah populasi petani kempat desa adalah 1747 orang dan tingkat kesalahan yang masih ditolelir adalah 9 maka jumlah responden sampel adalah 115 responden. Secara rinci jumlah responden ditiap-tiap desa tersaji pada Tabel 5. Tabel 5 Jumlah responden di tiap-tiap desa No Status Desa Jumlah Responden Orang 1. Sertifikasi Sajati 37 Tirtosuworo 20 Jumlah 57 2. Non Sertifikasi Ngancar 28 Platarejo 30 Jumlah 58 Jumlah Total 115 Pengambilan responden ini dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan keterwakilan atau disesuaikan dengan proporsi tiap-tiap desa baik yang telah tersertifikasi maupun yang belum tersertifikasi. Selain dari petani 38 yang terlibat langsung dalam program pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat, penelitian ini juga melakukan wawancara lebih mendalam dengan orang-orang yang mengetahui informan kunci sesuai dengan topik penelitian. Diharapkan dengan adanya informan kunci ini dapat melengkapi informasi yang diperoleh dari responden dan studi literatur dalam melakukan penilaian modal sosial. Informan kunci tersebut antara lain: Tokoh PetaniMasyarakat, Pihak BPDAS Solo, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan, Badan Penyuluhan Kabupaten, Aparat Pemerintah Daerah Pemerintah Kecamatan dan Desa, Asosiasi Pengusaha Kayu ASPEK dan LSM Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial PERSEPSI Informan kunci ini diperoleh dengan cara pemilihan informan berantai snowboll sampling. Wawancara mendalam ini juga sebagai dasar untuk penentuan analisis SWOT dan QSPM.

3.5 Variabel Pengamatan dan Definisi Operasional

Faktor-faktor yang merupakan variabel yang diamati pada penelitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi modal sosial. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terbagi dalam tiga kelompok variabel yaitu kelompok variabel yang merupakan unsur-unsur dari modal sosial, karakteristik individu dan pola perdagangan kayu rakyat. 1. Modal sosial Y1 dalam penelitian ini adalah norma dan hubungan sosial yang telah dipahami bersama oleh masyarakat yang dapat memperkuat jaringan sosial, terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, menumbuhkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi dan dapat mendorong tingkat kepercayaan antara sesama masyarakat dalam rangka mencapai tujuan yang sama, modal sosial ini yang terdiri dari: kepercayan Y 1 . 1 , jaringan Y 1 . 2 , norma Y 1 . 3 , tindakan yang proaktif Y 1 . 4 dan kepedulian Y 1 . 5 . Adapun variabel, indikator dan parameter pengukuran unsur modal sosial tersaji pada Tabel 6.