Hubungan Karakteristik Individu dengan Unsur-unsur Pembentuk
99
individu dan modal sosial disajikan pada Tabel 42 dan 43, sedangkan nilai korelasi secara lengkap tersaji pada Lampiran 3 sd 10.
Tabel 42 Hubungan antara komponen pada karakteristik individu petani di lokasi yang telah tersertifikasi
No Korelasi
Komponen karakteristik individu Umur
Pend. Formal
Pend. Non
formal Pendapatan
Tk. Kesehatan
Luas lahan
Lama tinggal
Status Sosial
1. Umur
- -0,487
0,118 -0,111
0,255 -0,174
0,121 -0,194
2. Pend. Formal
-0,487 -
0,337 0,439
0,239 -0,090
-0,010 0,354
3. Pend.
non formal 0,118
0,337 -
0,461 -0,106
0,139 0,128
0,154 4.
Pendapatan -0,111
0,439 0,461
- 0,012
0,404 -0,.078
0,759
5. Tingkat
kesehatan -0,255
0,239 -0,106
0,012 -
-0,241 0,229
-0,002 6.
Luas lahan -0,174
-0,090 0.139
0,404 -0,241
- -0,126
0,483
7. Lama tinggal
0,121 -0,010
0,128 -0,078
0,229 -0,126
- -0,108
8. Status sosial
-0,194 0,354
0,154 0,759
-0,002 0,483
-0,108 -
Keterangan : Korelasi nyata pada taraf 0,01
Korelasi nyata pada taraf 0,05
Tabel 43 Hubungan antara komponen pada karakteristik individu petani di lokasi yang belum tersertifikasi
No Korelasi
Komponen karakteristik individu Umur
Pend. Formal
Pend. Non
formal Pendapatan
Tk. Kesehatan
Luas lahan
Lama tinggal
Status Sosial
1. Umur
- -0,468
-0,078 -0,252
-0,278 -0,023
-0,169 -0,189
2. Pend. Formal
-0,468 -
0,306 0,495
0,039 0,117
0,159 0,301
3. Pend.
non formal -0,078
0,306 -
0,470 0,015
0,191 -0,220
0,529
4. Pendapatan
-0,252 0,495
0,470 -
-0,011 0,260
0,037 0,649
5. Tingkat
kesehatan
-0,278 0,039
0,015 -0,011
- 0,125
0,216 -0,158
6. Luas lahan
-0,023 0,117
0,191 0,260
0,125 -
-0,188 0,426
7. Lama tinggal
-0,169 0,159
-0,220 0,037
0,216 -0,188
- -0,025
8. Status sosial
-0,189 0,301
0,529 0,649
-0,158 0,426
-0,025 -
Keterangan : Korelasi nyata pada taraf 0,01
Korelasi nyata pada taraf 0,05
Tabel 42 dan 43 menunjukkan korelasi yang sama antara lokasi penelitian yang telah tersertifikasi maupun yang belum tersertifikasi, terlihat bahwa umur
berkorelasi negatif dengan pendidikan formal artinya semakin tua umur responden semakin rendah pendidikan formal. Sedangkan pendidikan formal berkorelasi
positif dengan pendapatan dan status sosial artinya semakin tinggi pendidikan
100
petani maka akan membuat pendapatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang memiliki pendidikan yang lebih rendah.
Selain itu tingkat pendapatan juga berkorelasi positif dengan luas lahan dan status sosial, hal ini berarti semakin tinggi pendapatan petani semakin luas
lahan yang dimiliki di komunitas dan memiliki status sosial yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan petani yang memiliki pendapatan yang rendah.
Tabel 44 Hubungan antara karakteristik individu dengan faktor pembentuk modal sosial di lokasi penelitian yang tersertifikasi.
No Karakteristik Individu
Unsur-unsur modal sosial Kepercayaan Jaringan
Norma Proaktif
Kepedulian 1.
umur 0,101
-0,068 -0,226
0,123 -0,157
2. Pendidikan formal
-0,218 0,407
0,212 0,293
0,147 3.
Pendidikan non formal 0,049
0,309 0,003
0,515 0,103
4. Pendapatan
0,146 0,433
-0,091 0,328
0,063
5. Tingkat kesehatan
-0,214 -0,158
-0,085 -0,255
0,059
6. Luas lahan
0,163 0,083
0,059 0,033
-0,042 7.
Lama tinggal -0,144
-0,075 -0,065
-0,030 -0,045
8. Status sosial
0,114 0,466
0,029 0,237
-0,078
Keterangan : Korelasi nyata pada taraf 0,01
Korelasi nyata pada taraf 0,05
Tabel 45 Hubungan antara karakteristik individu dengan faktor pembentuk modal sosial di lokasi penelitian yang belum tersertifikasi
.
No Karakteristik Individu
Unsur-unsur modal sosial Kepercayaan
Jaringan Norma
Proaktif Kepedulian
1. umur
-0,065 -0, 168
0,319 -0,380
-0, 228 2.
Pendidikan formal 0,100
0, 339 0,327
0,459 0, 312
3. Pendidikan non formal
-0,048 0, 290
0,086 0,423
0,137 4.
Pendapatan -0,034
0, 273 0,046
0,498 0,072
5. Tingkat kesehatan
0,036 0,037
-0,100 0,181
-0,158
6. Luas lahan
-0,028 0,081
0,096 0,115
0,150 7.
Lama tinggal 0,010
-0,178 -0,044
-0,019 -0,070
8. Status sosial
-0,092 0,164
0,031 0,350
0,201
Keterangan : Korelasi nyata pada taraf 0,01
Korelasi nyata pada taraf 0,05
Tabel 44 menunjukkan korelasi antara faktor individu dengan faktor pembentuk modal sosial di lokasi penelitian yang telah tersertifikasi, dimana
pendidikan formal berkorelasi positif dengan jaringan dan tindakan yang proaktif.
101
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendididikan formal petani memiliki kepercayaan yang tinggi, mampu membuat jaringan yang luas dalam menambah
atau membagi pengetahuan terhadap petani lainnya. Tingginya faktor pendidikan akan mempengaruhi petani tersebut dalam melakukan tindakan yang proaktif, dan
dengan tingkat pendidikan yang tinggi mereka lebih memiliki kepedulian terhadap sesama maupun lingkungan dimana mereka tinggal.
Pendidikan non formal berkorelasi positif terhadap jaringan dan tindakan proaktif. Hal ini berarti bahwa petani yang sering mengikuti pendidikan non
formal dapat membuat jaringan dengan orang lain yang dikenalnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Pendidikan non formal ini bisa berupa
pelatihan, seminar maupun kursus. Pendidikan non formal membuat masyarakat lebih proaktif dalam bertindak, karena seseorang mampu berbagi informasi,
pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan pada waktu mengikuti pelatihan, seminar maupun kursus.
Pendapatan di lokasi yang telah tersertifikasi berkorelasi positif terhadap jaringan dan tindakan proaktif, semakin tinggi jaringan yang dimiliki petani maka
semakin tinggi tingkat pendapatan yang dimiliki oleh petani tersebut. Dengan memiliki pendapatan yang tinggi akan mempengaruhi mobilitas petani dalam
lingkungannnya. Tingginya mobilitas petani di dalam komunitas ini, mempengaruhi pada tindakan proaktif mereka.
Status sosial berkorelasi positif terhadap jaringan sosial. Status sosial petani di lokasi penelitian ini biasanya ditentukan diantaranya oleh pengaruh
petani tersebut dalam kominitas masyarakat dan lahan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa modal fisik lahan berperan dalam modal sosial terutama
dalam tingkat jaringan sosial sehingga seseorang mau berpartisipasi pada organisasi yang dianggap berperan penting dalam kehidupan keluarganya.
Menurut Uphoff 2000 seseorang mau berhubungan atau berinteraksi sosial dalam rangka mengelola sumberdaya yang dimilikinya, sebab berbeda dengan
bentuk modal sosial lainnya, membangun jaringan ini memang memerlukan investasi yang cukup banyak waktu, uang, informasi dan gengsi sampai dia
dapat mengalirkan manfaatkeuntungan.
102
Tabel 45 menjelaskan korelasi antara faktor individu dengan faktor pembentuk modal sosial di lokasi penelitian yang belum tersertifikasi
memperlihatkan bahwa faktor umur berkorelasi positif dengan norma, artinya semakin tinggi tingkat umur maka semakin tinggi pula ketaatan terhadap norma
sosial yang berlaku di masyarakat. Namun demikian, ternyata umur berkorelasi negatif dengan tindakan yang proaktif. Hal ini sesuai dengan kenyataan yang ada
di lokasi penelitian, mayoritas petani yang lebih muda memiliki tindakan yang proaktif lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang memiliki umur yang lebih
tua. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas pengurus organisasi yang ada kebanyakan dipegang oleh generasi yang lebih muda.
Pendidikan non formal berkorelasi positif terhadap jaringan dan tindakan proaktif. Hal ini berarti bahwa petani yang sering mengikuti pendidikan non
formal dapat membuat jaringan dengan orang lain yang dikenalnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Pendidikan non formal ini bisa berupa
pelatihan, seminar maupun kursus. Pendidikan non formal membuat masyarakat lebih proaktif dalam bertindak, karena seseorang mampu berbagi informasi,
pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan pada waktu mengikuti pelatihan, seminar maupun kursus.
Pendapatan petani di lokasi yang telah tersertifikasi berkorelasi positif terhadap jaringan dan tindakan proaktif. Semakin tinggi tingkat pendapatannya
maka semakin tinggi tingkat kepercayaan dalam bergerak di lingkungan dalam maupun lingkungan di luar. Mobilitas yang tinggi ini akan membentuk jaringan
yang lebih luas dengan orang, lembaga maupun komunitas lainnya.