BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Mekanisme Akses Pengusahaan Pertambangan Rakyat pada Sumur Tua di Desa Wonocolo.
5.1.1 Karakteristik Minyak Bumi dari Sumur Tua. Sumberdaya alam dalam pengertian tradisional merupakan barang
maupun jasa yang dapat dimanfaatkan secara langsung, pandangan tersebut saat ini telah berubah jika dilihat dari fungsinya karena disamping mempunyai
manfaat langsung sumberdaya juga mempunyai manfaat tidak langsung Kartodihardjo, 2006. Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang
mempunyai fungsi langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi serta produk non energi turunannya. Karakteristiknya minyak bumi sebagai
sumberdaya alam berdasarkan tujuan pemanfaatan termasuk dalam jenis komoditi untuk diperdagangkan sedangkan berdasarkan tingkat aktivitas untuk
mengadakan termasuk dalam SDA yang memerlukan aktivitas manusia untuk pemanfaatnya Kartodihardjo, 2006. Selanjutnya menurut Kartodihardjo
2006 karakteristik SDA jenis ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 Secara umum jenis sumberdaya alam ini diproduksi dari sumberdaya yang
bersifat subtractable, yaitu apabila dimanfaatkan oleh pihak tertentu, pihak lain tidak memperolehnya private atau common pool goods;
2 Dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, hak untuk memanfaatkan jenis-jenis sumberdaya dalam pengertian tradisional ikan, kayu, bahan
tambang, dll bersifat independen satu dengan lainnya. Hal ini bukannya tidak memungkinkan kelompok secara keseluruhan menguasasi
sumberdaya ini secara bersama-sama. Demikian pula, hak untuk memanfaatkan jasa ekosistem juga bersifat independen dari hak
penguasaan oleh kelompok terhadap jasa ekosistem tersebut; 3 Masalah keadilan pemanfaatan sumberdaya ini maupun masalah
kelestarian fungsinya adalah masalah manajemen pengelolaan sumberdaya tersebut.
Pada era otonomi daerah saat ini kepedulian pemerintah daerah terhadap sumberdaya alam semakin intensif karena semangat dalam
peningkatan PAD, semangat ini pula yang sering menimbulkan ketegangan
dengan masyarakat ketika masyarakat tidak mau mengikuti keinginan pemerintah setempat.
5.1.2 Karakteristik Sumur Tua Minyak Bumi. Sebagaimana diatur dalam Permen ESDM no. 1 tahun 2008, bahwa
sumur tua boleh diusahakan melalui Koperasi Unit Desa atau Badan Usaha Milik Daerah. Sumur Tua adalah sumur-sumur Minyak Bumi yang dibor
sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksi serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu Wilayah Kerja yang terikat Kontrak Kerja Sama
dan tidak diusahakan lagi oleh Kontraktor. Sumur tua tersebut tidak lagi dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas KKS Migas, karena
secara ekonomis tidak menguntungkan lagi. tetapi sumur tua tersebut masih memiliki potensi khususnya minyak yang jika dikelola oleh unit usaha yang
dikelola oleh BUMD atau KUD masih menjanjikan keuntungan. Pengelolaan sumur tua minyak bumi dilakukan dengan cara
sederhana dan dilakukan secara gotong-royong baik dari permodalan maupun tenaga kerja, karena tidak ada proses pengeboran yang memerlukan teknologi
tinggi
10
1 Teknologi . Masyarakat hanya melakukan perbaikan pada sumur tua sebelum
mengambil minyak bumi yang terkandung di dalamnya. Kegiatan pengelolaan sumur tua dilakukan secara turun-temurun karena kebutuhan akan pekerjaan
dan penghidupan bagi masyarkat. Faktor-faktor yang mendorong masyarakat bekerja di sektor pertambangan minyak bumi ini adalah:
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan pengelolaan sumur tua tergolong teknologi yang sederhana, pada awalnya dilakukan dengan cara manual, yakni
dengan menggunakan tenaga manusia untuk menarik timba dalam pengangkatan minyak mentah. Saat ini tenaga manusia tersebut diganti
dengan menggunakan mesin mobil yang telah dimodifikasi untuk melakukan penarikan timba dalam pengambilan minyak mentah
2 Modal dan tenaga kerja Budaya gotong-royong merupakan budaya yang dimiliki oleh masyarakat
desa, tak terkecuali masyarakat Desa Wonocolo. Pada pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua dilakukan dengan cara gotong
royong, baik dari tenaga kerja maupun dari modal kerja. Selama sumur belum berproduksi semua pekerjaan perbaikan dilakukan dengan cara gotong-royong
10
Berdasarkan hasil wawancara pada lampiran 2 wawancara 2
tanpa mendapatkan upah. Dalam hal modal kerja dilakukan dengan cara ditanggung bersama-sama atau lebih dikenal dengan tanggung-renteng.
11
Kemampuan akan teknologi, modal dan tenaga kerja inilah yang mendorong masyarakat untuk bekerja disektor pertambangan minyak bumi rakyat di
kawasan blok Cepu. 5.1.3 Mekanisme Akses
Kawasan sumur tua yang ada di blok Cepu secara de jure merupakan kawasan milik negara state property sesuai dengan Undang-undang No. 22
tahun 2001 dan Permen ESDM No. 01 tahun 2008. Menurut Ostrom 2011 arena aksi adalah ruang sosial dimana individu berinteraksi, bertukar barang
dan jasa, memecahkan masalah, mendominasi satu sama lain, atau melawan di antara banyak hal yang orang lakukan dalam situasi tindakan. Kawasan
sumur tua merupakan arena aksi tambang rakyat minyak bumi. Dalam rangka pengelolaan sumur tua yang dilakukan secara tradisional di Desa Wonocolo
terdiri atas tiga kegiatan yakni: pengambilan minyak mentah; pengolahanpenyulingan; dan distribusi atau niaga minyak hasil olahan.
Kegiatan tambang rakyat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wonocolo merupakan bentuk bagaimana “kemampuan” menyebabkan
individukelompok individu bisa mengambil keuntungan dari suatu sumberdaya tanpa harus memiliki hak atas sumberdaya tersebut Ribot dan Peluso, 2003.
Ada dua mekanisme yang mendasari kasus tambang rakyat Desa Wonocolo yakni berdasarkan kepemilikan right based access dimana masyarakat
memperoleh hak secara illegal. Merupakan bentuk akses yang diberikan berdasarkan sanksi hukum, adat istiadat, dan konvensi atau bisa dikatakan
bahwa akses illegal mengarah pada mendapatkan keuntungan dari sesuatu dengan cara yang tidak direstui oleh negara. Akses illegal beroperasi melalui
paksaan kekuatan atau ancaman dan secara diam-diam, hal ini dilakukan untuk mendapatkan penambahan, pengendalian, dan mempertahankan akses
Ribot dan Peluso, 2003. Mekanisme yang kedua adalah bersifat stuktural dan relasional structural and relational mechanism yang didasari oleh faktor-
faktor: teknologi, modal, tenaga kerja, pengetahuan, wewenang, identitas dan relasi sosial Ribot dan Peluso, 2003. Mekanisme kedua ini dimiliki oleh
masyarakat berdasarkan modal, tenaga kerja dan relasi sosial. Masyarakat bisa mengambil keuntungan atas sumberdaya alam berupa minyak bumi dari
11
Berdasarkan hasil wawancara pada lampiran 2 wawancara 2
sumur tua atas kemampuanya dalam menyediakan tenaga kerja, relasi sosial dan modal.
12
Masyarakat Desa Wonocolo mempunyai kemampuan dalam menyediakan tenaga kerja serta menyediakan modal meskipun dilakukan
secara bersama-sama gotong-royong dalam mengelola sumur tua. Relasi sosial diperoleh berdasarkan konvensi bahwa bagi siapapun yang berhasil
menemukan sumur tua maka berhak atas keuntungan dari sumberdaya alam yang dihasilkan dari sumur tua tersebut berupa minyak bumi. Kondisi ini
menyebabkan perubahan sifat state property yang close access secara de jure berubah menjadi open acces secara de facto. Kondisi ini menimbulkan
opportunity sets, yang memberikan kesempatan bagi orang-orang baik yang terdesak oleh keadaan ekonomi atau orang-orang yang secara ekonomi kuat
tetapi ingin mendapatkan manfaat dari sumberdaya minyak bumi yang berasal dari sumur tua.
Munculnya masalah disebabkan maraknya kegiatan pengolahan dan perdagangan minyak hasil olahan. Hal ini disebabkan karena lemahnya
pengawasan oleh lembaga-lembaga yang berkompeten. Permasalahan semakin sulit untuk di atasi karena adanya fragmentasi oleh aparat baik sipil
maupun militer kepolisian yang ikut bermain dan mendukung kegiatan ini secara tidak sah dengan menjadi cukongpemodal dan bekingdukungan
dengan imbalan sejumlah uangsuap. Untuk menggambarkan situasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Mekanisme Akses Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi
pada Sumur Tua Sumur Tua di Desa Wonocolo. diadaptasi dari Ostrom 2011, Ribot dan Peluso 2003.
12
Berdasarkan hasil wawancara pada lampiran 2 wawancara 2
Sumur Tua State Property Masyarakat Desa Wonocolo
- Penambang dan Penyuling
Masyarakat Pendatang
- Penyuling dan Pedagang
Opportunity Sets De Facto
Open Access
Dukungan Aparat SipilMiliter Secara Tidak Sah
- Modal, Beking,SuapPungliUpeti
Sumur tua seperti yang diatur pada Permen ESDM No. 01 tahun 2008 secara de jure merupakan state property yang sifatnya close acces yang
pengelolaannya diserahkan oleh Negara kepada Pemerintah, dalam kasus sumur tua diserahkan kepada Pemerintah Daerah Propinsi dan
KabupatenKota. Keberadaan sumur tua yang tidak dikelola dan dibiarkan begitu saja mendorong masyarakat untuk mengelolanya dengan cara dan
teknologi yang mereka kuasai. Lemahnya kelembagaan pemerintah menyebabkan sumur tua secara de facto menjadi open access dan siap saja
dapat mengelola sumur tua tersebut. Keadaan ini menimbulkan opportunity sets, yaitu member kesempatan kepada orang-orang baik yang terdesak oleh
keadaan ekonomi atau orang-orang yang secara ekonomi kuat tetapi ingin mendapatkan manfaat dari sumberdaya minyak yang berasal dari sumur tua.
Mekanisme yang membentuk proses dan hubungan akses dapat dikategorikan dalam akses berdasarkan hak rights based access dan akses
yang merupakan sejumlah faktor tambahan yang merupakan mekanisme akses yang bersifat struktural dan relasional structural and relational
mechanisms. Faktor-faktor tersebut adalah: teknologi, modal, tenaga kerja, pengetahuan, wewenang, identitas dan relasi-relasi sosial Ribot dan Peluso,
2003. Faktor tenaga kerja dan relasi sosial menjadi faktor yang mendorong masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan sumur tua,
kemampuan menyediakan tenaga kerja oleh masyarakat Desa Wonocolo menyebabkan masyarakat bisa mengambil keuntungan dari sumberdaya alam
berupa minyak bumi dari sumur tua dan relasi sosial yang berupa konvensi diantara komunitas kelompok masyarakat yang menyatakan bahwa “barang
siapa” menemukan sumur tua yang berada di Blok Cepu maka mereka merupakan “pemilik” dari sumur tua tersebut meskipun secara hukum tidak
diakui hak kepemilikan tersebut. Kondisi riil sekarang adalah sumur tua telah dikelola oleh masyarakat
dan perusahaan tanpa hak kelola secara sah, sehingga secara yuridis tidak bisa di tuntut pertanggung-jawaban terhadap dampak negatif yang
ditimbulkannya. Hal ini juga di perparah dengan peran aparat baik sipil maupun militer yang memberikan dukungan secara tidak sah baik sebagai
pemodal maupun beking kegiatan dengan imbalan sejumlah uang upetipunglisuap. Ada 3tiga kegiatan dalam pengelolaan sumur tua ini
terdiri atas pengambilan minyak, penyulinganpengolahan minyak mentah dan perdagangan hasil olahan minyak mentah.
5.2 Identifikasi Masalah dalam Pengelolaan Pertambangan Rakyat di Desa Wonocolo.