Kesimpulan Analysis Of Problems And Management Strategies Of Old Wells In The Cepu Block (A Case Study Of Petroleum In The Mining Village Of Wonocolo, Bojonegoro)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Minyak bumi sebagai sumberdaya alam mempunyai karakteristik sebagai komoditi yang memerlukan aktivitas manusia untuk pemanfaatannya. Akses masyarakat untuk memanfaatkan minyak bumi dari sumur tua berdasarkan pada faktor modal, tenaga dan teknologi. Pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua di Desa Wonocolo telah melanggar kebijakan Permen ESDM no. 01 tahun 2008 tentang Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua pada kegiatan pengambilam minyak bumi dalam hal hak pengelolaan dan melanggar PP no. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengenai legalitas kegiatan pengolahan minyak bumi dan perdagangan minyak hasil olahan berupa solar dan minyak tanah, hal ini terjadi disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum. 2. Permasalahan pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua terjadi disebabkan hak pengelolaan oleh masyarakat dalam kegiatan pengambilan minyak bumi tidak bisa diakomodir oleh Pemda karena tidak berfungsinya koperasi sebagai lembaga yang di tunjuk sebagai pelaksana dalam pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua hal ini terjadi karena pemberdayaan masyarakat yang terabaikan dan lemahnya kelembagaan Pemda Bojonegoro. Kegiatan pengolahan minyak bumi dan perdagangan minyak hasil olahan merupakan kegiatan yang illegal dan merupakan kegiatan yang menjadi kekuatan pengendali driver power, hal ini terjadi disebakan oleh lemahnya penegakan hukum. 3. Konsep strategi: pemberdayaan masyarakat penambang, penegakan hukum berupa pemberantasan penyulingan dan perdagangan minyak olahan, penguatan kelembagaan dengan melakukan restrukturisasi menejemen dan sumberdaya manusia pengurus koperasi unit desa. Untuk itu Pemda harus melakukan pengendalian akses masyarakat terhadap sumur tua dengan lebih aktif melakukan pembinaan dan pengawasan dan mempertahankan akses terhadap keberadaan sumur tua dengan melakukan inventarisasi dan pemetaan serta melakukan penandaan marking sehingg sifatnya open acces tetap menjadi state property yang close access dengan membuat kebijakan berupa Peraturan Daerah Perda. Disamping itu perlu dilakun aksi bersama stakeholders terkait dalam pengelolaan sumur tua dan penegakan hukum pada kegiatan yang tidak di diakomodir oleh peraturan-perundangankebijakan pengolahan dan perdagangan hasil olahan.

6.2. Saran