27
mengikat masyarakat karena adanya perbedaan keahlian antar individu sehingga saling membutuhkan antara individu satu dengan yang lainnya.
Modal sosial senantiasa diwarnai dengan kecenderungan untuk saling tukar kebaikan antar individu dalam kelompok maupun antar kelompak dengan
nuansa altruism. Namun masyarakat dengan tingkat resiprositas yang kuat belum tentu memberikan dampak positif yang cukup besar bagi kelompok lainnya
tergantung dari derajad keterbukaan masyarakat tersebut Hasbullah 2006.
d. Norma sosial social norm
Norma adalah sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat pada suatu entitas sosial tertentu Hasbullah 2006.
Norma terdiri dari pemahaman-pemahaman, nilai-nilai, harapan-harapan dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan oleh sekelompok orang Suharto
2007. Norma sosial ini sangat berperan dalam mengontrol perilaku masyarakat. Norma-norma ini biasanya tidak tertulis tetapi dipahami oleh setiap anggota
masyarakat dan menentukan tingkah laku dalam konteks hubungan sosial. Hasbullah 2006 menyatakan bahwa norma merupakan salah satu unsur
modal sosial yang akan merangsang berlangsungnya kohesifitas sosial yang hidup dan kuat. Fukuyama 2007 menyatakan bahwa modal sosial dibentuk dari norma-
norma informal yang medukung kerjasama antar individu. Lawang 2005 juga memandang bahwa norma merupakan bagian penting dari modal sosial.
e. Tindakan yang proaktif
Salah satu unsur penting modal sosial adalah keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi tetapi mencari senantiasa jalan
bagi keterlibatan mereka dalam kegiatan masyarakat Hasbullah 2006. Anderson et al. 2002 dalam Lawang 2005 menyatakan bahwa keberadaan modal sosial
baik yang bersifat proses, pelumas maupun perekat tidak akan terjadi tanpa ada tindakan dari masyarakat. Lenggono 2004 menyebutkan bahwa proaktif sebagai
bagian dari modal sosial merupakan kerelaan warga sebagai subyek dalam suatu pembangunan.
28
f. Nilai-nilai values
Menurut Hasbullah 2006 nilai adalah “suatu ide yang telah turun menurun dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok”. Dalam
kebudayaan manusia terdapat nilai-nilai yang akan mendomisanai ide-ide yang berkembang. Ide-ide tersebut akan mempengaruhi aturan-atruan bertindak dalam
Petani the rules of conducts dan aturan-aturan bertingkah laku the rules of behavior yang secara bersama-sama akan membentuk pola-pola kultural cultural
pattern. Kekuatan modal sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh konfigurasi nilai
yang ada di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena sifat nilai yang memiliki konsekuensi ambivalen. Misalnya nilai harmoni yang dianggap
menciptakan kerukunan akan menghalangi kompetisi. Padahal nilai-nilai kompetisi dalam Petani dapat memicu perkembangan dan kemajuan yang lebih
cepat pada bidang-bidang tertentu Hasbullah 2006.
2.5 Karakteristik individu sebagai modal sosial
Lawang 2005 menyatakan bahwa modal sosial tertambat pada modal manusia human capital yang menekankan pada keahlian yang dimiliki oleh
individu, dimana semakin tinggi modal manusia yang dimiliki semakin besar peluang untuk membentuk modal sosialnya. dalam pengelolaan hutan rakyat
sangat berhubungan dengan faktor internal masing-masing individu petani. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu. Karakteristik
individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat pribadi yang dimiliki seseorang yang diwujudkan dalam pola pikir, sikap dan tindakannya terhadap lingkungan.
Karakteristik individu merupakan bagian dari pribadi dan melekat pada diri seseorang.
Faktor-faktor modal manusia berupa karakteristik individu yang diduga akan diteliti hubungannya dengan modal sosial berdasarkan pernyataan tersebut di
atas meliputi: umur, tingkat pendidikan formalnonformal, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, luas lahan usahatani, lama tinggal dan status sosial.