keuntungan sumberdaya minyak bumi tersebut. Kemampuan masyarakat berupa modal, teknologi dan tenaga kerja. Oleh karena itu masyarakat secara de facto
menjadi pemilik dari sumur-sumur tua minyak bumi. Pemilik disini bukan selalu berarti bentuk kepemilikan ownership right tetapi berupa “rasa memiliki terhadap
benda, kondisi atau situasi tertentu Kartodihardjo, 2008. Karakteristik minyak bumi sebagai komoditi dan berpotensi menjadi bahan
pencemar menyebabkan masalah dalam pengelolaannya karena teknologi yang digunakan dalam pengambilan minyak mentah yang masih sederhana. Partisipasi
masyarakat khususnya masyarakat di sekitar kawasan tambang secara ekonomi mengupayakan agar masyarakat memahami peran dan fungsinya dalam regulasi
pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua dan dapat melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara bijaksana.
Berdasarkan uraian diatas diharapkan diperoleh rumusan kebijakan pengelolaan melalui pendekatan aspek ekologi, ekonomi dan sosial-budaya dengan
mengintegrasikan konsep kelembagaan, pemberdayaan dan penegakan hukum yang hasilnya merupakan konsep atau desain pengelolaan pertambangan rakyat
yang secara teknis bisa diterapkan, secara ekonomi menguntungkan semua pihak, secara sosial-budaya dapat dipertanggungjawabkan, dan secara ekologi tetap
menjaga kelestarian lingkungan. Secara skematik analisis masalah dari pertambangan rakyat dapat dilihat dalam Gambar 2:
Keterangan: Proses melanggar hukum Illegal
Gambar 2 Perumusan Masalah Penelitian Analisis Masalah dan Strategi Pengelolaan Sumur Tua di Blok di Blok Cepu Desa Wonocolo.
1.4 Tujuan Penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah dalam pendahuluan di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
State Property
PERTAMINA Komoditi
Pencemaran
Masyarakat lokal Masyarakat pendatang
Minyak Bumi Open Access
Sumur Minyak Tua
Pemda Eksploitasi
Koperasi Pengambilan
Perdagangan Pengolahan
Mekanisme Akses
1 Mengetahui karakteristik SDA minyak bumi dan mekanisme kepemilikan serta implementasi kebijakan yang terkait dengan pengusahaan pertambangan
minyak bumi pada sumur tua di Blok Cepu Desa Wonocolo. 2 Identifikasi masalah yang terkait pengusahaan pertambangan minyak bumi
pada sumur tua di Blok Cepu Desa Wonocolo. 3 Merumuskan konsep alternatif strategi yang tepat dan komprehensif dalam
pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua di Blok Cepu Desa Wonocolo.
1.5 Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pengusahaan pertambangan minyak bumi pada sumur tua di Blok Cepu Desa
Wonocolo dengan mempertimbangkan potensi masyarakat yang ada. Hasil studi ini
juga diharapkan mampu memperkaya khasanah studi sosial di Indonesia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertambangan Rakyat
Pertambangan rakyat menurut World Bank dalam Zulkarnain et al 2007 adalah suatu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok,
keluarga atau koperasi dengan peralatan mekanik yang minimal atau tanpa peralatan mekanik serta sering berada pada sektor informal pasar. Selanjutnya
Zulkarnain et al 2007 menyatakan pertambangan rakyat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1 Sangat sedikit menggunakan bantuan peralatan mekanik dan lebih didominasi oleh tenaga fisik penambang;
2 Tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah; 3 Memiliki keragaman kualifikasi SDM pada level operasi yang sama;
4 Proses eksploitasi dan pengolahan yang tidak efisien low recovery values, serta tingkat produksi yang rendah;
5 Tingkat gaji dan penghasilan yang rendah; 6 Intensitas kegiatan sangat tergantung kepada perkembangan harga pasar;
7 Tingkat kepedulian sosial dan lingkungan yang kurang memadai; 8 Dukungan organisasi dan modal yang rendah;
9 Kebanyakan beroperasi tanpa ijin resmi atau illegal. Aspek legalitas merupakan hal yang sering menjadi masalah dalam kegiatan
pertambangan rakyat, hal ini disebabkan karena status open acces dari sumberdaya yang diusahakan dan adanya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan
sumberdaya alam tersebut, sementara itu keinginan pemerintah untuk menertibkan pertambangan rakyat adalah untuk mendapatkan sejumlah uang iuran dari
penambang-penambang rakyat Zulkarnain et al 2007. Pada kenyataannya penertiban dan pembinaan tidak memberikan solusi pertambangan rakyat dan tidak
terdapat catatan yang pasti terhadap pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah. Berkaitan dengan kebijakan pemerintah ini merupakan indikasi dari
pengelolaan pertambangan rakyat Zulkarnain et al 2007 yakni: 1 Berbagai pengaturan pertambangan rakyat dalam berbagai paraturan
perundangan memberikan pembatasan keleluasaan rakyat menambang. 2 Ketidak pastian usaha pertambangan rakyat karena kalau ada pemegang
Kontrak Karya atau kontrak pertambangan lain, maka penambang rakyat harus menyingkir.
3 Penertiban dan pembinaan yang dilakukan oleh Negara dengan imbalan sejumlah pungutan dari penambang, meskipun pembinaan tersebut tidak jelas
dan diserahkan kepada pemda setempat.
2.2. Permasalahan dalam Pertambangan Rakyat.