2. 3. Biodiesel dari Biji Nyamplung

9 Parameter Satuan Nilai Korosi lempeng tembaga 3 jam pada 50 ûC maks no 3 Residu karbon 1. dalam contoh asli, atau maks 0,05 2. dalam 10 ampas distilasi -massa maks 0,30 Air dan sedimen -vol maks 0,05 Temperatur distilasi 90 ûC maks 360 Abu tersulfatkan -massa maks 0,02 Belerang ppm-m mgkg maks 100 Fosfor ppm-m mgkg maks 10 Angka asam mg-KOHg maks 0,8 Gliserol bebas -massa maks 0,02 Gliserol total -massa maks 0,24 Kadar ester alkil -massa min 96,5 Angka iodium -massa g- 12100g maks 115 Uji Halphen Negatif Sumber : SNI Biodiesel no. 04-7182-2006

II. 2. 3. Biodiesel dari Biji Nyamplung

Nyamplung adalah salah satu sumber energi nabati yang potensial yang berasal dari kawasan hutan dan tersebar merata di seluruh kepulauan di Indonesia. Keunggulan nyamplung sebagai bahan baku energi nabati adalah daya survival tanaman sangat tinggi terbukti dengan penyebarannya yang merata hampir di seluruh daerah terutama pada daerah pesisir pantai di Indonesia antara lain: Taman Nasional TN Alas Purwo, TN Kepulauan Seribu, TN Baluran, TN Ujung Kulon, Cagar Alam CA Pananjung Pangandaran, Kawasan Wisata KW Batu Karas, Pantai Carita Banten, P. Yapen, Jayapura, Biak, Nabire, Manokwari, Sorong, Fakfak wilayah Papua, Halmahera dan Ternate Maluku Utara, TN Berbak Pantai Barat Sumatera Badan Litbang Kehutanan, 2008. Pusat litbang hasil hutan telah memulai penelitian pembuatan biodiesel dari biji nyamplung secara intensif sejak tahun 2005, dan pada tahun 2008 diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : - Biodiesel dari biji nyamplung telah diuji sifat-sifat fisiko-kimianya oleh Pusat Litbang Minyak dan Gas Bumi 2008 dan semua sifat-sifatnya sebanyak 17 sifat telah memenuhi standar nasional indonesia SNI untuk biodiesel, No : 04-7182-2006. - Biodiesel nyamplung telah diuji coba di jalan raya road rally-test sebanyak tiga kali,mencapai jarak total 370 km. Dari seluruh uji coba yang dilaksanakan, diperoleh hasil 10 yang memuaskan tanpa masalah teknis permesinan. Kecepatan kendaraan tertinggi yang dicapai adalah 120 kmjam . - Pengujian kinerja mesin dengan bahan bakar biodiesel nyamplung masih dilaksanakan oleh Puspitek LIPI di Serpong. Setelah selesai, hasilnya akan didaftarkan untuk sertifikasi di BSN Badan Sertifikasi Nasional. Penelitian pembuatan biodiesel dari biji nyamplung ini dilakukan dalam skala laboratorium dan belum dilakukan perencanaan tentang industri tersebut. Sehingga, dalam tugas akhir ini dilakukan analisa perencanaan industri biodiesel dari biji nyamplung dengan melakukan penambahan skala kapasitas produksi dari skala laboratorium menjadi kapasitas skala industri dan dilakukan pengkajian beberapa aspek yang saling berhubungan sehingga pendirian industri dapat terealisasikan dengan baik dan tepat. Sifat fisiko kimia biodiesel nyamplung jika dibandingkan dengan standar SNI 04-7182- 2006 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sifat fisiko kimia biodiesel nyamplung No Parameter Satuan Metode Uji Biodiesel Nyamplung 1 Massa jenis pada 40°C kgm3 ASTM D1298 888,6 2 Viskositas kinetik pada 40°C mm2scSt ASTM D445 7,724 3 Bilangan setana ASTM D613 51,9 4 Titik nyala mangkok tertutup °C ASTM D93 151 5 Titik kabut °C ASTM D2500 38 6 Korosi kepingan tembaga ASTM D130 1b 7 Residu karbon massa ASTM D4530 0,434 8 Air dan sedimen volume ASTM D1796 9 Suhu distilasi 90 °C ASTM D1160 340 10 Abu tersulfatkan massa ASTM D874 0,026 11 Belerang ppm-m mgkg ASTM D1266 16 12 Fosfor ppm-m mgkg ASTM D1091 0,223 13 Bilangan asam mg KOHg AOCSCd 3d-63 0,76 14 Gliserol total massa AOCSCa 14-56 0,232 15 Kadar ester alkil massa SNI04-7182-2006 96,99 16 Bilangan iodium massa g I2100g AOCS Cd1-25 85

II. 3. ANALISA TEKNOEKONOMI