2. 3. Harga dan Prakiraan Penerimaan

46 Investasi pabrik biodiesel dari biji nyamplung bernilai Rp.2.366.146.000,00 seperti yang terinci pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya investasi Industri Biodiesel dari Biji Nyamplung Komponen Nilai dalam ribuan rupiah Persentase 1. Modal tetap Pra investasi 135,000 5.7 Bangunan 513,875 21.7 Fasilitas penunjang 18,450 0.8 Mesin dan peralatan 1,375,767 58.1 Alat kantor 14,750 0.6 2. Modal kerja 308,304 13 Total 2,366,146 100 Modal tetap memiliki presentase sebesar 87 persen dari total investasi atau senilai 2,06 milyar, sedangkan untuk modal kerja memiliki presentase sebesar 13 persen dari total investasi atau senilai 308 juta.

IV. 2. 3. Harga dan Prakiraan Penerimaan

Harga pokok dari biodiesel adalah Rp.6164liter, harga akhir biodiesel yang telah ditambah margin sebesar 5 adalah Rp.6500liter. Harga akhir diperoleh dari biaya variabel, biaya tetap dan kapasitas produksi pada tahun pertama. Untuk tahun pertama kapasitas produksi adalah sebesar 80, sedangkan tahun kedua adalah 90 dan tahun ketiga sampai seterusnya adalah 100, Asumsi yang dipakai adalah produk terjual 100 dari yang diproduksi. Jumlah produksi untuk tahun pertama sebesar 230.400 liter, untuk tahun kedua sebesar 259.200 liter, dan untuk tahun ketiga sampai tahun kesepuluh kapasitas produksi biodiesel adalah sebesar 288.000 liter. Total penjualan dapat dilihat pada Lampiran 11. Apabila biodiesel dicampur dengan solar B20, B10, B5 maka harga masing-masing campuran dapat dihitung sebagai berikut : • Harga solar untuk konsumsi: Rp. 4.300liter Harga Biodiesel : Rp. 6.500liter Harga B20 solar 80, biodiesel 20 = 80 Rp. 4.300 + 20 Rp 6.500 = Rp. 4.740liter Harga B10 solar 90, biodiesel 10 = 90Rp. 4.300 + 10 Rp 6.500 = Rp. 4.500liter Harga B5 solar 95, biodiesel 5 = 95Rp. 4.300 + 5 Rp 6.500 = Rp. 4.400liter Berdasarkan perhitungan seluruh biaya yang berkaitan dengan harga biodiesel dari biji nyamplung sehingga dapat diperoleh harga akhir untuk konsumsi masyarakat memang lebih mahal dibandingkan dengan solar bersubsidi Rp.4.300,-, hal tersebut dikarenakan biaya produksi yang tinggi untuk pembuatan biodiesel tersebut. Selain itu, faktor bahan baku sangat mempengaruhi terhadap harga biodiesel. Untuk menghindari ketidak tersediaan pasar maka 47 produk biodiesel ditawarkan tidak sebagai produk yang bersaing dengan solar melainkan lebih condong sebagai produk adiktif. Perbandingan harga biodiesel dengan berbagai bahan baku dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Perbandingan harga biodiesel Biodiesel Hargasatuan Kendala 1. Biodiesel dari CPO Rp. 6.500liter • Harga CPO yang masih tergolong tinggi • Berkompetisi dengan bahan pangan 2. Biodiesel dari jarak pagar Rp. 6.000liter • Bahan baku sulit diperoleh Penerimaan tahunan didapatkan dari hasil penjualan pada tahun tersebut. Asumsi yang digunakan adalah setiap tahun seluruh biodiesel dan produk samping yang diproduksi habis terjual. Hal ini disebabkan biodiesel yang diproduksi telah memiliki standar kualitas dan harga kompetitif, sehingga dengan spesifikasi biodiesel yang dihasilkan diharapkan dapat bersaing dipasaran. Ditargetkan 100 persen biodiesel dapat terjual dari total produk yang diproduksi pada tahun tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya penjualan tetap dipertahankan sebesar 100 persen dari total biodiesel yang diproduksi. Asumsi biaya operasional dapt dilihat pada Lampiran 12 dan perhitunga total biaya operasi pabrik dapat dilihat pada Lampiran 13.

IV. 2. 4. Proyeksi Laba Rugi