2. TUJUAN PENELITIAN 3. RUANG LINGKUP TINJAUAN PUSTAKA 1. TANAMAN NYAMPLUNG

2 nyamplung adalah rendemen minyak nyamplung tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain jarak pagar 40-60, Sawit 46-54 ; dan Nyamplung 50-70 , sebagian parameter telah memenuhi standar kualitas biodiesel Indonesia, minyak biji nyamplung memiliki daya bakar dua kali lebih lama dibandingkan minyak tanah Badan Litbang Kehutanan, 2008. Dalam test untuk mendidihkan air, minyak tanah yang dibutuhkan 0,9 ml, sedangkan minyak biji nyamplung hanya 0,4 ml; mempunyai keunggulan kompetitif di masa depan antara lain biodiesel nyamplung dapat digunakan sebagai pencampur solar dengan komposisi tertentu, bahkan dapat digunakan 100 apabila teknologi pengolahan tepat, kualitas emisi lebih baik dari solar, dapat digunakan sebagai biokerosine pengganti minyak tanah. Kelebihan nyamplung sebagai bahan baku biodiesel adalah biji memiliki rendemen minyak yang tinggi bisa mencapai 70 dan dalam pemanfaatannya tidak berkompetisi dengan kepentingan pangan. Selain itu, nyamplung memiliki keunggulan ditinjau dari prospek pengembangan dan pemanfaatan lain, antara lain : 1. Tanaman nyamplung tumbuh dan tersebar merata secara alami di Indonesia, regenerasi mudah dan berbuah sepanjang tahun menunjukkan daya survival yang tinggi terhadap lingkungan; 2. Tanaman relatif mudah dibudidayakan baik tanaman sejenis monoculture atau hutan campuran mixed-forest; 3. Hampir seluruh bagian tanaman nyamplung berdayaguna dan menghasilkan berbagai macam produk yang memiliki nilai ekonomi; 4. Pemanfaatan biodiesel nyamplung dapat menekan laju penebangan pohon hutan sebagai kayu bakar. Tanaman nyamplung merupakan salah satu bahan baku alternatif biodiesel yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan salah satunya adalah untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM Bahan Bakar Minyak, hal ini merupakan peluang besar bagi para investor dan pengusaha untuk mendirikan industri biodiesel dari tanaman nyamplung dalam skala besar. Oleh karena itu untuk melaksanakan pengolahan nyamplung dalam skala industri perlu dilakukan kajian yang spesifik pada beberapa aspek pendirian industri terutama analisa teknoekonomi. Analisa ini dapat dijadikan acuan bagi pengambil keputusan pendirian industri pengolahan tanaman nyamplung menjadi boidiesel. Analisa teknoekonomi adalah analisa yang berkenaan dengan pembangunan proyek yang mencangkup beberapa analisa yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional, dan aspek finansial. Teknoekonomi merupakan suatu analisa perencanaan yang sistematis dan mendalam atas setiap faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan proyek mencapai sukses. Semua data, fakta dan berbagai pendapat yang dikemukakan dalam teknoekonomi tersebut akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan apakah proyek yang bersangkutan akan direalisasikan, dibatalkan, atau direvisi. Proyek terdiri dari tahapan prakonstruksi pra investasi, tahapan konstruksi implementasi investasi, dan tahapan operasi.

I. 2. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa teknoekonomi pendirian industri biodiesel dari biji nyamplung Calophyllum inophyllum L. dengan memfokuskan pada aspek teknis dan teknologis, aspek finansial dan aspek valuasi dan komersialisasi teknologi bisnis model. Selain ketiga aspek tersebut, dikaji secara umum juga mengenai aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen dan organisasi, aspek legalitas, aspek lingkungan. Kemungkinan hasil studi yang diperoleh dapat menyatakan bahwa industri biodiesel dari biji nyamplung 3 tersebut layak, layak bersyarat, atau tidak layak. Jika layak maka pendirian industri biodiesel dari biji nyamplung ini dapat direalisasikan, jika layak bersyarat maka industri tersebut dapat direalisasikan dengan memenuhi kondisi persyaratan, sedangkan jika tidak layak maka industri tersebut tidak dapat direalisasikan.

I. 3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah perencanaan industri biodiesel dari biji nyamplung mulai dari perencanaan bahan baku sampai terbentuk produk biodiesel dalam skala industry, dengan ruang lingkup setiap aspek yaitu aspek teknis dan teknologis melingkupi penentuan lokasi pabrik, penentuan kapasitas yang akan berpengaruh terhadap pemilihan teknologi proses dan mesin serta neraca masa dan neraca energi, aspek finansial melingkupi pengkajian laba rugi, arus kas dan kriteria-kriteria investasi yang akan berpengaruh terhadap kelayakan industri, aspek valuasi dan komersialisasi teknologi yang melingkupi pengkajian tentang pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, aspek pemasaran yang melingkupi pasar potensial, market share, dan strategi pemasaran, aspek manajemen dan organisasi yang melingkupi struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan serta kebutuhan tenaga kerja, aspek lingkungan dan aspek legalitas yang melingkupi badan usaha, peraturan pemerintah dan perizinan. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. TANAMAN NYAMPLUNG

II. 1. 1. Karakteristik dan Morfologi Tanaman Nyamplung