80
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER I.
Umum
1. Isi kolom identitas yang terdapat di halaman depan kuisioner.
2. Berikan penilaian terhadap Hirarki Penentuan Lokasi Pendirian Industri Biodiesel dari Biji
Nyamplung dengan cara mengisi Lembar Penilaian. 3.
Penilaian yang dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingan atau peran komponen-komponen dalam 1 level hirarki yang berkaitan dengan komponen-komponen
level sebelumnya menggunakan Skala Penilaian yang terdapat pada petunjuk bagian II. 4.
Lembar Penilaian berisi penjelasan masing-masing elemen yang diperbandingkan, pertanyaan, dan kolom-kolom untuk menuliskan hasil penilaian.
5. Penilaian dilakukan dengan mengisi titik-titik pada kolom yang telah disediakan.
II. Skala Penilaian
Skala yang digunakan adalah 1, 3, 5, 7, dan 9 serta 2, 4, 6, dan 8 untuk penilaian diantara skala tersebut. Apabila hasil penilaian menunjukkan sebaliknya maka yang digunakan
adalah 1, ½, 13, ... dan 19. Contoh penerapannya adalah sebagai berikut: • Jika
A sama
pentingnya dengan
B 1
• Jika A sedikit lebih penting daripada B 3
Jika sebaliknya B sedikit lebih penting daripada A 13
• Jika A jelas lebih penting daripada B 5
Jika sebaliknya B jelas lebih penting daripada A 15
• Jika A sangat lebih penting daripada B 7
Jika sebaliknya B sangat lebih penting daripada A 17
• Jika A mutlak lebih penting daripada B 9
Jika sebaliknya B mutlak lebih penting daripada A 19
• Nilai skala 2, 4, 6, 8 atau ½, ¼, 16, 18 diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan patokan tersebut di atas.
• A adalah indikator vertikal dan B adalah indikator horizontal
Penentuan lokasi pendirian industri biodiesel dari biji nyamplung Calophyllum Inophyllum
L. menggunakan Analytical Hierarchy Process AHP, dengan struktur AHP sebagai berikut :
1. Penentuan Bobot FAKTOR dalam Penentuan Lokasi Pendirian Industri Biodiesel dari Biji
Nyamplung
Faktor yang dipertimbangkan dalam rangka penentuan lokasi pendirian industri biodiesel dari biji nyamplung adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan Bahan Baku
Tanaman nyamplung tumbuh baik pada ketinggian 0-800 meter dpl seperti di hutan, pegunungan dan rawa-rawa, curah hujan antara 1000-5000 mm per tahun, pH tanah 4,0-7,4,
81 tahan pada tanah tandus, daerah pantai yang kering dan berpasir atau digenangi air laut. Biji
nyamplung ini perlu diangkut dari tempat sumbernya ke pabrik untuk dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak nyamplung untuk biodiesel. Perusahaan menginginkan untuk memperoleh
jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan mudah, harga yang layak, kontinue dan biaya pengangkutan yang rendah.
b. Ketersediaan Infrastruktur dan Transportasi
Pengangkutan transportation merupakan suatu faktor yang penting. Kegiatan pengangkutan meliputi mengangkut dan memindahkan bahan baku berupa biji nyamplung,
bahan tambahan maupun hasil berupa biodiesel sampai pada tempat tujuan. Untuk melaksanakan kegiatan pengangkutan ada empat jenis fasilitas pengangkutan
yang sering digunakan, yaitu kereta api, truk angkutan jalan raya, pengangkutan melalui air, pengangkutan melalui udara.
c. Ketersediaan utilitas
Suatu pabrik biasanya memerlukan tenaga listrik untuk keperluan menjalankan mesin- mesin serta penerangan pabrik secara keseluruhan. Dengan ketersediaan utilitas yang cukup
maka proses produksi dan kegiatan lain yang ada di pabrik akan berjalan dengan lancar, begitu pula sebaliknya apabila ketersediaan utilitas kurang maka proses produksi dan kegiatan lainnya
akan terhambat. d.
Kedekatan dengan Pasar Banyak perusahaan atau pabrik yang memperhatikan daerah pemasaran hasil
produksinya dalam menentukan lokasi perusahaan atau pabrik tersebut. Alasan utama perusahaan mendirikan pabriknya dekat dengan pasar agar barang yang akan dipasarkan dapat
cepat sampai dipasar. Jadi bila letak perusahaan dekat dengan daerah pasar maka pelayanan kepada konsumen akan menjadi lebih cepat. Disamping itu biaya pengangkutan produk ke pasar
akan menjadi lebih rendah. e.
Ketersediaan Tenaga Kerja Faktor buruh atau tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi suatu perusahaan.
Karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor buruh atau tenaga kerja ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan penekanan biaya
produksi adalah tenaga kerja. Faktor KBB KIT KU KP KTK
KBB 7 5 2 2
KIT 3
13 12
KU 14
13 KP
2 KTK
82
2. Penentuan Bobot AKTOR dalam Penentuan Lokasi Pendirian Industri Biodiesel dari Biji