1. 2. Penyebaran Tanaman Nyamplung 1. 3. Kandungan kimia Nyamplung

5 Berikut ini karakteristik tanaman nyamplung, baik dari batang, daun, bunga, buah dan akar pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Tanaman Nyamplung Nama bagian tanaman Ciri-ciri Batang Berkayu, bulat, dan berwarna coklat atau putih kotor Daun Berwarna hijau, tunggal, bersilang berhadapan, bulat memanjang atau bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan bersirip, panjang 10-21 cm, tangkai 1,5- 2,5 cm, daging daun seperti kulit belulang Bunga Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun yang teratas, berkelamin dua, diameter 2-3 cm, daun berkelopak empat, tidak beraturan, benang sari banyak, tangkai putik membengkok, kepala putik bentuk perisai, daun mahkota empat, bentuk perisai Buah Batu, bulat seperti peluru dengan mancung kecil di depannya, diameter 2,3- 3,5 cm, berwarna coklat Akar Tunggang, bulat, berwarna coklat

II. 1. 2. Penyebaran Tanaman Nyamplung

Luas areal tegakan tanaman nyamplung mencapai 255,35 ribu ha yang tersebar dari Sumatera sampai Papua Balitbang Kehutanan, 2008. Daerah penyebaran nyamplung diantaranya adalah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, dan NTT Tabel 2. Tabel 2. Potensi tegakan alami nyamplung di Indonesia No Wilayah Luasan Lahan Potensial Budidaya Nyamplung ha Bertegakan Nyamplung Tanah Kosong Total 1 Sumatera 7400 16800 24200 2 Jawa 2200 3400 5600 3 Bali dan Nusa Tenggara 15700 4700 20400 4 Kalimantan 10100 19200 29300 5 Sulawesi 3100 5900 9000 6 Maluku 8400 9700 18100 7 Irian Jaya Barat 28000 34900 62900 8 Papua 79800 16400 96200 9 Seluruh Wilayah 177100 107100 284200 Sumber : Balitbang Kehutanan, 2008 6 Hutan nyamplung dikelola secara profesional oleh Perum Perhutani Unit I KPH Kedu Selatan Jawa Tengah dengan luas mencapai 196 ha. Nyamplung juga dikembangkan oleh masyarakat Cilacap khususnya di sekitar kecamatan Patimuan dan daerah Gunung Selok kecamatan Kroya atau Adipala. Mereka memanfaatkan kayu nyamplung untuk pembuatan perahu nelayan. Sejak tahun 2007, Dinas Kehutanan Perkebunan Kabupaten Cilacap telah menanam 135 ha di lahan TNI Angkatan Darat sepanjang pantai laut selatan, dan pada tahun 2008 direncanakan menanam tanaman nyamplung seluas 300 ha.

II. 1. 3. Kandungan kimia Nyamplung

Buah nyamplung memiliki biji yang berpotensi menghasilkan minyak nyamplung, terutama biji yang sudah tua. Kandungan minyak pada biji nyamplung mencapai 50-70 basis kering. Kandungan biji nyamplung dapat dilihat pada Tabel 3. Gambar 2. Buah dan biji nyamplung Sumber : google.co.id buah dan biji nyamplung Tabel 3. Kandungan biji nyamplung Kandungan Nilai Minyak 50-70 Abu 1,7 Protein kasar 6,2 Pati 0,34 Air 10,8 Hemiselulosa 19,4 Selulosa 6,1 Sumber : Kilham, 2004 Minyak nyamplung merupakan minyak kental, berwarna coklat kehijauan, beraroma menyengat seperti karamel dan beracun. Minyak nyamplung dihasilkan dari buah yang telah matang dan mempunyai fungsi penyembuhan untuk jaringan terbakar Kilham, 2004. Minyak nyamplung mempunyai kandungan asam lemak tidak jenuh yang cukup tinggi seperti asam oleat serta komponen-komponen tak tersabunkan diantaranya alkohol lemak, sterol, xanton, turunan koumarin , kalofilat, isokalofilat, isoptalat, dan kapelierat, asam pseudobrasilat dan penyusun triterpenoat sebanyak 0,5-2 yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Menurut Debaut et al., 2005, karakteristik asam lemak penyusun minyak nyamplung dapat dapat dilihat pada Tabel 4. 7 Tabel 4. Karakteristik minyak nyamplung Karakterisasi Komposisi Warna Hijau Kondisi cairan kental Bilangan Iod mg Iodg minyak 100 - 115 Berat jenis pada suhu 20ûC gcm3 0,920 - 0,940 Indeks Refraksi 1,4750 - 1,4820 Bilangan Peroksida megkg 20,0 Fraksi lipid 98-99,5 Jenis asam lemak : • Asam Palmitat C16 : 0 15 - 17 • Asam Palmitoleat C16 : 1 0,5 - 1 • Asam Stearat C18 : 0 8 - 16 • Asam Oleat C18 : 1 30 - 50 • Asam Linoleat C18 : 2 25 - 40 • Asam Arakhidat C20 : 0 0,5 - 1 • Asam Gadoleat C20 : 1 0,5 - 1 • Komponen tidak tersabunkan unsaponifisiable : Fatty alkohol, sterol, xanton, turunan koumarin, kalofilat, isokalofilat, isoptalat, dan kapelierat 0,5 - 2 Sumber : Debaut et al., 2005 A B Gambar 3. minyak nyamplung kasar A, minyak nyamplung murni B Sumber : Balitbang Kehutanan, 2008

II. 1. 4. Produk Turunan Nyamplung dan Penggunaannya