1. 7. Kebutuhan Luas Ruang Analisa teknoekonomi pendirian industry biodiesel dari biji nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)

41 Tabel 9. Nilai Total Closeness Rating TCR No Kegiatan Nilai TCR Peringkat 1 Penerimaan bahan baku 127 3 2 Gudang bahan pembantu 125 4 3 Proses produksi 295 1 4 Ruang pengemasan 129 2 5 Gudang produk 119 5 6 Pengolahan limbah 24 11 7 Generator 48 9 8 Laboratorium 61 6 9 Sumber air 50 8 10 Kantor 60 7 11 Mushola 29 10 12 Toilet 23 12 13 Lavatory dan klinik 18 13 Susunan letak mesin berdasarkan alur produksi pada ruang produksi biodiesel ini dapat dilihat pada Gambar 18.

IV. 1. 7. Kebutuhan Luas Ruang

Setelah dianalisa hubungan keterkaitan antar aktivitas dan dibuat bagan dan diagram keterkaitan antar aktivitas, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa kebutuhan luas ruang yang diperlukan. Kebutuhan luasan ruang produksi tergantung pada jumlah mesinperalatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi, serta jumlah dan jenis sarana lain yang mendukung kegiatan produksi yang bersangkutan. Jumlah mesin atau tenaga kerja Gambar 18. Tataletak mesin dalam ruang produksi Mesin pengupas Mesin pencacah Mesin pengering Mesin pengepres 1 Mesin pengepres 2 Mesin degumming Mesin esterifikasi dan transesterifikasi Mesin distilasi 42 tergantung pada tingkat produksi secara keseluruhan dan tingkat produksi pada setiap tahapan kegiatan produksi. Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan mempunyai sistem kerja yang otomatis dan berteknologi tinggi, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan tidak banyak dan harus terampil, ahli dan mengerti dengan baik proses yang berjalan. Pada Tabel 10 disajikan kebutuhan ruang produksi. Kebutuhan luasan ruang pabrik industri pengolahan biodiesel dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 10. Kebutuhan ruang produksi No Nama Ruang Jumlah mesin Sub total m 2 Total x 150 1 Gudang bahan baku 50 75 2 Gudang bahan pembantu 25 37,5 3 Gudang produk jadi 50 75 4 Ruang proses produksi Pemecahan 1 15 22,5 Pencacahan 1 15 22,5 Pengeringan 1 20 30 Pengepresan 2 25 37,5 Degumming dan filterasi 1 15 22,5 Esterifikasi, transesterifikasi dan pemurnian 1 20 30 Metanol recovery 1 10 15 5 Ruang pengemasan 1 50 75 Total 8 295 442,5 Area kelonggaran ditentukan sebesar 150 . Kelonggaran 150 ini disediakan untuk kegiatan penanganan bahan, pergerakan pekerja dan perawatan, lorong, kolom, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Jika jumlah mesin yang akan ditangani operator sudah ditetapkan, maka kebutuhan luas ruang untuk mesin atau peralatan dapat ditentukan. Salah satu metode dalam menentukan luasan ruang produksi adalah metode pusat produksi. Pusat produksi terdiri dari mesin dan semua perlengkapan untuk mendukung proses produksi, serta luasan untuk melaksanakan proses operasi. Tabel 11. Kebutuhan luasan ruang pabrik industri biodiesel No Lokasi Luas m 2 1 Ruang produksi 442,5 2 Ruang non produksi a. Kantor 30 b. Laboratorium 20 43 No Lokasi Luas m 2 c. Generator 20 d. Pengolahan limbah 45 e. Mushola, lavatory, klinik, toilet 25 f. Sumber air 10 3 Lain-lain a. Parkir 50 b. Jalan 100 c. Lahan terbuka 150 Total 892,5 Tahap berikutnya dalam proses perancangan tata letak adalah menentukan alokasi area. Alokasi area merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan hasil analisa aliran bahan, keterkaitan antar kegiatan dan kebutuhan luasan ruang. Hasil dari proses alokasi area ini adalah diagram alokasi area atau diagram hubungan antar ruang. Alokasi area tersebut dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Layout pabrik biodiesel dari biji nyamplung 44

IV. 2. ASPEK FINANSIAL