7 Tabel 4. Karakteristik minyak nyamplung
Karakterisasi Komposisi
Warna Hijau Kondisi cairan
kental Bilangan Iod mg Iodg minyak
100 - 115 Berat jenis pada suhu 20ûC gcm3
0,920 - 0,940 Indeks Refraksi
1,4750 - 1,4820 Bilangan Peroksida megkg
20,0 Fraksi lipid
98-99,5 Jenis asam lemak :
• Asam Palmitat C16 : 0 15 - 17
• Asam Palmitoleat C16 : 1 0,5 - 1
• Asam Stearat C18 : 0 8 - 16
• Asam Oleat C18 : 1 30 - 50
• Asam Linoleat C18 : 2 25 - 40
• Asam Arakhidat C20 : 0 0,5 - 1
• Asam Gadoleat C20 : 1 0,5 - 1
• Komponen tidak tersabunkan unsaponifisiable : Fatty alkohol, sterol, xanton, turunan
koumarin, kalofilat, isokalofilat, isoptalat, dan
kapelierat 0,5 - 2
Sumber : Debaut et al., 2005
A B
Gambar 3. minyak nyamplung kasar A, minyak nyamplung murni B Sumber : Balitbang Kehutanan, 2008
II. 1. 4. Produk Turunan Nyamplung dan Penggunaannya
Produk turunan nyamplung antara lain adalah : • Minyak dari biji nyamplung sebagai bahan baku biodisel
8 • Minyak nyamplung dapat digunakan sebagai bahan bakar pencampur minyak tanah
biokerosine, yaitu : a.
Kompor sumbu dengan perbandingan campuran minyak tanah dan minyak nyamplung 50 : 50
b. Kompor semawar dengan perbandingan campuran minyak tanah dan minyak
nyamplung 30 : 70 c.
Tungku semen pasir dengan perbandingan campuran minyak tanah dengan minyak nyamplung 70 : 30, selain itu tungku ini dapat menggunakan bahan bakar biji utuh
dengan briket limbah • Metil stearat stearin yang dihasilkan dari endapan biodiesel setelah dipadatkan dan
dihilangkan racunnya dapat dibuat coklat putih dengan harga Rp. 20.000,-kg. • Limbah pengepresan biji berupa bungkil yang terdiri dari campuran tempurung, daging biji,
dan minyak yang dapat digunakan untuk pembuatan briket bungkil atau briket arang. • Apabila tempurungnya dapat dipisahkan dari limbah, maka tempurung tersebut dapat
dimanfaatkan untuk arang aktif yang daging limbah harganya tinggi. Badan Litbang Kehutanan, 2008
II. 2. BIODIESEL
II. 2. 1. Definisi Biodiesel
Menurut Soerowidjaya 2005, biodiesel adalah bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel yang dibuat dari sumber daya hayati, Sama halnya dengan Vicente et al 2006
yang menyatakan bahwa biodiesel merupakan metil ester yang diproduksi dari minyak tumbuhan atau lemak hewan dan memenuhi kualitas untuk digunakan sebagai bahan bakar di dalam mesin
diesel. Keuntungan pemakaian biodiesel dibandingkan dengan petrodiesel BBM diantaranya
adalah bahan baku dapat diperbaharui renewable, cetane number tinggi, biodegradable, dapat digunakan pada semua mesin tanpa harus modifikasi, berfungsi sebagai pelumas sekaligus
membersihkan injektor, serta dapat mengurangi emisi karbon dioksida, partikulat berbahaya, dan sulfur oksida
. II. 2. 2.
Spesifikasi Biodiesel
Spesifikasi biodiesel menurut Standar Nasional Indonesia tahun 2006 dapat diihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Spesifikasi Biodiesel
Parameter Satuan Nilai
Massa jenis pada 40ûC kgm3
850 - 890 Viskositas kinematik pada 40ûC
mm2s cSt 2,3 - 6,0
Angka setana min 51
Titik nyala mangkok tertutup ûC min
100 Titik kabut
ûC maks 18
9
Parameter Satuan Nilai
Korosi lempeng tembaga 3 jam pada 50 ûC maks no 3
Residu karbon 1. dalam contoh asli, atau
maks 0,05 2. dalam 10 ampas distilasi
-massa maks 0,30
Air dan sedimen -vol
maks 0,05 Temperatur distilasi 90
ûC maks 360
Abu tersulfatkan -massa
maks 0,02 Belerang
ppm-m mgkg maks 100
Fosfor ppm-m mgkg
maks 10 Angka asam
mg-KOHg maks 0,8
Gliserol bebas -massa
maks 0,02 Gliserol total
-massa maks 0,24
Kadar ester alkil -massa min
96,5 Angka iodium
-massa g- 12100g
maks 115 Uji Halphen
Negatif Sumber : SNI Biodiesel no. 04-7182-2006
II. 2. 3. Biodiesel dari Biji Nyamplung