1. 5. Desain Tata Letak Pabrik

38

IV. 1. 5. Desain Tata Letak Pabrik

Desain tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan- ruangan dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri biodiesel dari biji nyamplung, penentuan desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Tata letak merupakan salah satu strategi wilayah yang akan menentukan efisiensi operasi dalam jangka panjang. Perencanaan rancangan tata letak fasilitas pabrik yang baik selain dapat memperlancar proses produksi juga dapat memberikan keuntungan lain yaitu : • Meningkatkan output produksi dalam waktu singkat dengan biaya produksi lebih murah. • Mengurangi proses pemindahan bahan material handling. • Mengurangi adanya inventori in-proses karena proses berjalan dengan lancar. • Mengurangi waktu tunggu delay dan waktu menganggur. • Memperbaiki moral dan kepuasan kerja. Pada penentuan tata letak pabrik, terdapat tiga tipe tata letak pada pabrik yaitu antara lain adalah : 1. Tata Letak Berdasarkan Produk Layout by Product Tata letak jenis ini membentuk suatu garis mengikuti jenjang proses pengerjaan produksi suatu produk dari awal hingga akhir. 2. Tata Letak Berdasarkan Proses Layout by Process Layout pada jenis tata letak berdasarkan proses memiliki bagian yang saling terpisah satu sama lain dimana aliran bahan baku terputus-putus dengan mesin disusun sesuai fungsi dalam suatu group departemen. 3. Tata Letak Berdasarkan Stationary Layout by Stationary Tata letak jenis ini mendekatkan sumber daya manusia SDM serta perlengkapan yang ada pada bahan baku untuk kegiatan produksi. Industri biodiesel dari biji nyamplung memproduksi satu jenis produk yaitu biodiesel. Oleh karena itu, tipe tata letak yang digunakan adalah tipe produk. Layout by Product adalah cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut, dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam Layout by Product , mesin-mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk bergerak secara terus menerus dalam suatu garis perakitan. Layout by Product akan digunakan apabila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produk yang kontinyu. Tujuan dari Layout by Product pada dasarnya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada akhirnya terjadi penghematan biaya Purnomo, 2004. Ruangan yang terdapat di industri biodiesel ini adalah gudang bahan baku, gudang bahan pembantu, ruang pengupasan dan pengukusan, ruang produksi, ruang pengemasan, gudang produk jadi, pengolahan limbah, ruang generator, laboratorium, sumber air, kantor, musola, toilet, lavatory. 39 Tata letak ruang produksi adalah sebagai berikut : 1. Mesin pemecah atau pengupas 2. Mesin pencacah 3. Mesin pengering 4. Mesin pengepres 5. Mesin degumming 6. Mesin esterifikasi, transesterifikasi, pemurnian 7. Mesin distilasi Terdapat beberapa pola aliran bahan dalam ruang produksi, yaitu : pola aliran garis lurus jika proses produksinya pendek dan sederhana, pola aliran bentuk “L” jika terdapat keterbatasan pada besar gedung, pola aliran bentuk “U” jika aliran masuk dan keluar pada lokasi yang sama, pola aliran bentuk “O” jika bahan baku dan produk ditempatkan pada satu ruang, dan pola aliran bentuk “S” zig zag jika aliran produksi panjang. Aliran bahan yang lancar secara otomastis akan mengurangi biaya dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Pola aliran bahan dalam ruang produksi untuk memproduksi biodiesel adalah pola aliran bahan berbentuk “S”. Gambar 16. Pola aliran bahan dalam ruang produksi biodiesel dari biji nyamplung Keterangan : 1. Mesin pengupas 5. Mesin degumming dan filterisasi 2. Mesin pencacah 6. Mesin esterifikasi, transesterifikasi, dan pemurnian 3. Mesin pengering 7. Mesin distilasi 4. Mesin pengepres

IV. 1. 6. Keterkaitan Aktivitas