13 teknoekonomi. Bagi suatu proyek baru, pengetahuan dan analisa pasar bersifat menentukan
karena banyak keputusan tentang investasi tergantung dari hasil analisa pasar Simarmata, 1992. Adapun dalam mengkaji aspek pasar dan pemasaran perlu diperhatikan beberapa hal
yaitu bagaimana produk tersebut dalam masa kehidupannya di pasar dewasa ini, berapa permintaan produk di masa lampau dan sekarang, bagaimana komposisi permintaan tiap segmen
pasar serta bagaimana kecenderungan perkembangan permintaan tiap segmen pasar serta bagaimana kecenderungan perkembangan permintaan, bagaimana proyeksi permintaan produk
pada masa mendatang serta berapa persen dari permintaan dapat diambil, bagaimana kemungkinan adanya persaingan Sutojo, 2000.
II. 3. 5. Aspek Manajemen dan Organisasi
Menurut Husnan dan Muhammad 2000, hal yang perlu dipelajari dalam aspek manajemen adalah manajemen selama masa pembangunan proyek yang meliputi pelaksanaan
proyek tersebut, jadwal penyelesaian proyek, aktor yang melakukan studi setiap aspek dan manajemen dalam operasi. Manajemen dalam operasi meliputi bentuk organisasi atau badan
usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, jumlah tenaga kerja yang akan dipergunakan dan anggota direksi serta tenaga-tenaga terinci.
Menurut Machfud dan Agung 1990, kebutuhan tenaga kerja terdiri dari dua macam, yaitu kebutuhan tenaga kerja untuk melaksanakan tahapan proses atau proses produksi yang
bersifat manual atau semi mekanis, serta kebutuhan tenaga kerja operator untuk mengoprasikan suatu mesin mekanis atau otomatis pada tahap proses produksi tertentu. Aspek manajemen dan
organisasi dapat dikelompokkan menjadi manajemen proyek yaitu pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan mewujudkan gagasan sampai menjadi hasil proyek berbentuk fisik, manajemen
operasi atau produksi fasilitas hasil proyek. Lingkup manajemen organisasi meliputi pengelolaan kegiatan yang langsung berhubungan dengan kegiatan memproduksi barang atau memberikan
pelayanan. Mulai dari usaha mendapatkan sumber daya, mengkonversikan masukan menjadi produk atau pelayanan yang diinginkan. Masukan disini dapat terdiri dari bahan mentah, tenaga
kerja, material, energi, dan waktu. Tujuan kajian aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan
implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya Umar, 2001.
II. 3. 6. Aspek Lingkungan
Kajian aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan dapat dilaksanakannya industri secara layak atau tidak dilihat dari segi lingkungan hidup. Hal-hal yang berkaitan dengan
aspek lingkungan antara lain peraturan dan perundang-undangan Amdal dan kegunaannya dalam kajian pendirian industri dan pelaksanaan proses pengelolaan dampak lingkungan Umar, 2005.
Pembangunan industri yang baik adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan tersebut dapat terwujud apabila semua komponen dalam perusahaan mengerti
pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap tahapan proses produksinya.
II. 3. 7. Aspek Legalitas
Aspek legalitas merupakan salah satu aspek penting dalam pendirian sebuah industri karena menyangkut hukum yang mengatur tingkah laku kegiatan usaha yang bersangkutan.
14 Untuk menampung aspirasi dalam mencapai tujuan usaha diperlukan suatu wadah untuk
melegalkan kegiatan. Dalam evaluasi yuridis, salah satu pokok pengamatan yang merupakan kekuatan yang menunjang gagasan usaha adalah tentang izin-izin yang harus dimiliki karena izin
usaha merupakan syarat legalisasi usaha Ariyoto, 1990. Aspek legalitas atau yuridis berguna untuk kelangsungan hidup proyek dalam rangka
meyakinkan kreditur dan investor bahwa proyek yang akan dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku Umar, 2005. Menurut Husnan dan Muhammad 2000, dalam pengkajian aspek yuridis
atau hukum, hal yang perlu diperhatikan meliputi bentuk badan usaha yang akan digunakan dan berbagai akte, sertifikat, serta izin yang diperlukan. Pada kajian aspek legalitas ini juga
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara legalitas rencana industri dapat dinyatakan layak atau tidak.
15
III. METODE PENELITIAN
III. 1. KERANGKA PEMIKIRAN
Terbatasnya sumber daya minyak dan kemampuan kapasitas produksi minyak mentah di dalam negeri telah menjadikan sekitar 50 pemenuhan bahan bakar nasional harus dilakukan
melalui impor. Hal ini menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian khusus mengingat bahan bakar merupakan salah satu tulang punggung sektor transportasi, industri, dan
pembangkitan listrik. salah satu upaya yang dapat ditempuh dengan segera mensubstitusi bahan bakar tersebut dengan bahan bakar alternatif terbarukan yang bahan bakunya banyak terdapat di
tanah air, bahan bakar alternatif tersebut antara lain adalah biodiesel. Biji nyamplung sebagai bahan baku biodiesel memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan bahan baku yang lainnya. Dengan demikian, nyamplung sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi altenatif sumber biodiesel yang ramah lingkungan, namun hingga kini di
Indonesia tanaman nyamplung masih disia-siakan dan dianggap tidak memiliki manfaat. Pengolahan biji nyamplung menjadi minyak nyamplung sebagai bahan baku biodiesel
memberikan nilai tambah yang tinggi. Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui proses pengolahan dari biji nyamplung menjadi minyak nyamplung ini merupakan peluang untuk
didirikannya industri skala menengah sampai skala besar karena sampai saat ini industri ini masih sangat sedikit. Peluang ini masih terbuka lebar bagi pengusaha dan investor yang berminat
menanamkan modalnya pada sektor industri pengolahan biji nyamplung menjadi minyak nyamplung. Sebelum proyek pendirian industri pengolahan biji nyamplung menjadi minyak
nyamplung ini diimplementasikan, terlebih dahulu dilakukan analisa teknoekonomi serta analisa dari berbagai aspek lainnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak
pengambil keputusan kelayakan pendirian industri pengolahan biji nyamplung menjadi minyak nyamplung sebagai bahan baku biodiesel. Diagram alir kerangka pemikiran yang merupakan
tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
16 tidak
ya
Fokus penelitian
Perhitungan dengan Microsoft office “excel”
Referensi, pustaka dan metode perbesaran skala 1:4
Tabulasi data Mulai
Studi pustaka, mempelajari deskripsi produk dan industri
Pengumpulan data primer dan sekunder
Data cukup?
Survey lapang
Analisa finansial Penentuan asumsi
, Proyeksi arus kas, Sumber dana dan struktur pembiayaan, PBP, IRR, NPV, B C ratio,
BEP Biaya investasi, Analisa sensitivitas, Proyeksi laba rugi.
Analisa teknis dan teknologis Penentuan lokasi pabrik
Neraca masa dan neraca energi
Penentuan kapasitas Pemilihan Teknologi proses
dan mesin
Perencanaan tataletak Metode AHP
Metode AR-Chart
Analisa valuasi dan komersialisasi teknologi Visi, Misi, Value proposition harga, bahan baku, produk,
tempat dan distribusi, service, experience, Business Model customer selection, differentiation and control, scope of product
and activities, organizational desaign, value capture for profit, value for talent
A
17
III. 2. PENDEKATAN MASALAH