Heterogenitas Basis Dibalik Isu

5 KONSTRUKSI KETIDAKADILAN DIBALIK KEMUNCULAN ISU

5.1 Heterogenitas Basis Dibalik Isu

Anggota serikat tersebar di 11 kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Selama 13 tahun berdiri, jumlah anggota cukup meningkat dengan sebaran geografis yang beragam. Di serikat sendiri paguyuban yang terhimpun dalam wilayah geografis tertentu di naungi oleh Jakertani, sedangkan jika berlandaskan kesamaan pola produksi di bawah OTK. Dua mekanisme ini guna mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi dari serikat kepada kelompok tani sebagai basis. Tipologi sebaran anggota kelompok tani berdasar geografi dapat dibagi menjadi dataran tinggi dan dataran rendah. Dataran tinggi dicirikan oleh kelompok tani yang ada di daerah pegunungan. Sedangkan dataran rendah dicirikan oleh kelompok tani yang ada di wilayah bukan pegunungan. Tipologi inipun kemudian ditambah dengan ciri pola produksinya. Jika dataran tinggi lebih pada tanaman hortikultura dan tanaman kayu, sedangkan dataran rendah dicirikan dengan tanaman padi. Terdapat juga pemilahan berdasar demografi yaitu kelompok tani yang sudah masuk kategori perkotaan dicirikan oleh semakin berkurangnya masyarakat yang bergerak di pertanian, atau mereka yang bermata pencaharian dominan adalah buruh atau pekerja di luar sektor pertanian. Sedangkan kategori kelompok tani yang ada dalam masyarakat agraris yang memang dominan mengandalkan sektor ini untuk bertahan hidup. Tipologi ini sangat dipertimbangkan oleh serikat dalam menyusun usaha-usaha perjuangan pemberdayaan di tingkat lokal dengan melihat permasalahan yang berbeda-beda tiap tipologi. Karakteristik masyarakat yang tinggal di dataran tinggi berbeda dengan di dataran rendah baik dalam pola produksi, sistem kelembagaan, dan karakter masyarakatnya. Ini menjadi strategi tersendiri yang digunakan oleh serikat dalam proses penyadaran kepada anggotanya. Strategi penyadaran di dataran tinggi berbeda dengan yang di dataran rendah. Dalam istilah serikat sangat menjunjung keberbedaan dan plurarisme. Dalam penelitian ini, tidak semua paguyuban dikaji lebih dalam. Paguyuban yang diambil dalam penelitian ini berjumlah empat paguyuban yang tersebar di tiga kabupaten. Subyek penelitian yang diambil dari beberapa paguyuban di atas dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, waktu serta perkembangan isu yang terbaru. Sebaran paguyuban di 11 kabupaten dan kota sangat menyulitkan peneliti untuk dapat menjelajahi semuanya. Dengan pertimbangan ekonomi dan waktu, maka pilihan jatuh pada empat paguyuban. Namun pilihan terakhir adalah yang dipakai oleh peneliti, yaitu perkemnbangan isu yang ada di tingkat lokal yang peneliti anggap menarik dari sudut proses komunikasi penyadaran yaitu berkaitan dengan isu pertanian organik, peringatan hari pangan, pembuatan perdes, pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda tani. Untuk lebih jelasnya berikut adalah paguyuban petani dan isu yang berkembang di dalamnya. Tabel 5.1 Sebaran basis dan isu dalam penelitian Kabupaten Paguyuban Isu Divisi serikat Semarang Al-Barakah Pertanian organik padi Ekonomi pertanian Harapan Makmur Pemberdayaan LSD pemuda Kepemudaan Boyolali Forum Perempuan Pemberdayan ekonomi perempuan Perempuan Wonosobo Sindoro Kasih Perdes Peraturan Desa Organisasi politik Ciri dari gerakan sosial baru adalah bentuk pengorganisasian yang multi isu. Demikian halnya, gerakan petani yang diusung oleh SPPQT masuk ke tingkat basis dengan beragam isu. Keberagaman isu di tingkat basis menunjukkan bahwa masyarakat petani memiliki kompleksitas permasalahan dengan derajat yang berbeda-beda. Dasar inilah yang digunakan serikat untuk memilah strategi dan teknik untuk masuk ke dalam isu tertentu. Konteks petani menurut pandangan serikat tidak lagi terbatas pada orang yang bertani, melainkan meluas menjadi orang yang hidup di dalam masyarakat pedesaaan seperti perempuan petani, pemuda tani, pedagang, wiraswasta dan pegawai pemerintahan. Inilah yang menarik dari aspek heterogenitas profesi basis, serikat mampu mewadahi semuanya. Fase perjalanan serikat saat ini sudah memberikan perhatian kepada pemuda desa sebagai alat regenerasi para petani kedepannya. Meski baru berdiri, lembaga LSDP Lumbung Sumber Daya Pemuda memiliki tujuan dan arah yang jelas yaitu menciptakan pemuda tani yang memiliki daya kreatifitas bagi kelompok dan desanya. Di samping pemuda tani, kaum perempuan desa juga menjadi basis organisasi dengan membentuk kelompok dan forum perempuan tingkat desa. Berikut merupakan pandangan serikat terhadap latar belakang kemunculan isu.

5.2 Relasi Kuasa Manusia Atas Alam Dibalik Pertanian Organik